enam

162 33 13
                                    

Kardus berisi surat-surat dari mahasiswa baru itu tidak pernah ia sentuh sama sekali. Cokelat yang ia terima dari lelaki yang tertarik padanya hanya ia simpan dalam lemari pendingin, entah kapan akan dimakannya. Bunga yang ia terima ia masukkan ke dalam vas-vas bunga di seluruh rumahnya dan ia tidak pernah menyentuhnya lagi. Dodo tidak pernah tertarik untuk membaca surat dari lelaki yang menyimpan rasa padanya. Dodo memang tak pernah tertarik pada lelaki sejak ia menginjak usia remaja.

Orangtuanya tidak pernah tahu kenyataan bahwa anak tunggal mereka tidak akan pernah menikahi seorang lelaki yang merupakan pengusaha kaya raya yang dapat menafkahi keluarganya hingga keturunan yang ketujuh. Orangtua Dodo terlalu sibuk untuk memedulikan anaknya dan Dodo tak pernah menjadikannya sebagai alasan untuk memberontak. Tanpa alasan yang jelas pun, Dodo telah lahir untuk memberontak dan merombak semua peraturan kaku yang diberlakukan padanya.

Ia menatap layar ponselnya, menjelajahi internet selama beberapa jam ternyata tidak ampuh untuk menghapuskan ingatannya pada Yeojoo. Dodo tidak pernah memikirkan seseorang—terutama perempuan, walaupun ia menyukai sesamanya—dan ini kali pertamanya hatinya gelisah karena Yoo Yeojoo. Selama tiga hari penuh, ia tak pernah berhenti merendahkan Yeojoo hingga membuat perempuan itu membencinya. Dodo yang selalu mendapatkan gelar sebagai Medusa itu sebenarnya memiliki hati. Ia sadar bahwa sikapnya pada sang mahasiswi baru tersebut tidak pantas dan ia ingin memperbaikinya. Bila memperbaiki hubungan mereka terdengar terlalu sulit untuk dikabulkan, maka ia hanya ingin meminta maaf pada Yeojoo.

Keinginannya untuk meminta maaf itu sebenarnya menimbulkan masalah baru.

Dodo tidak tahu jadwal kelas Yeojoo.

Ia tahu bahwa Yeojoo merupakan mahasiswi fakultas akuntansi. Ia merupakan adik tingkat Yoohyeon dan Dodo sedang mencari cara untuk tidak menghubungi Yoohyeon dan membuat dirinya seperti pecundang. Ia bukanlah sahabat Yoohyeon, tetapi mereka memang cukup dekat. Dodo pun tidak tahu bagaimana caranya mendapatkan teman pada masa dimana ia masih menyandang status sebagai mahasiswi baru.

Keajaiban alam dan rahasia alam semesta, bukan?

Yoohyeon mulai berubah menjadi perisai bagi Yeojoo untuk melindunginya dari Dodo. Yoohyeon tampil di hadapan Yeojoo sebagai prajurit gagah yang menunggangi kuda putih. Yeojoo adalah putri yang merasa hidupnya terancam karena keberadaan Dodo dan Yoohyeon selalu hadir di sampingnya. Dodo juga tak melupakan beberapa teman Yeojoo—Minji, Dior, dan Wonhee—yang telah melihat dirinya.

Bila ia salah melangkah, apakah ia masih dapat melanjutkan hidupnya dengan anggota tubuh yang masih lengkap?

Chae Dodo untuk pertama kalinya meruntuhkan tembok yang membentengi harga dirinya untuk mengirimkan pesan pada Yoohyeon untuk membantunya. Ia tidak membutuhkan bantuan dengan jumlah besar, ia hanya butuh beberapa informasi yang dapat memudahkan hidupnya.

Ia berdoa pada segala dewa agar mau berpihak pada dirinya, sang antagonis, untuk dapat bertemu dengan Yoo Yeojoo.

Chae Dodo

Kim Yoohyeon.

Aku ingin meminta bantuanmu.

Kim Yoohyeon

Huh?

Seorang Chae Dodo akhirnya meminta bantuan?

Ini langka sekali..

Apakah kau bukan Chae Dodo?

Chae Dodo

Ya, ya, terus berbicara.

Apakah kau tahu jadwal kelas Yeojoo?

Kim Yoohyeon

Heh, lucu sekali kau bertanya mengenai Yeojoo.

rivalover ; c.hw + y.khWhere stories live. Discover now