Chapter 23

2.5K 121 3
                                    

Setelah mereka sampai di sebuah restoran elegan, tanpa sengaja Kezzia bertemu dengan seseorang.

"Kez-kezzia" seru pria itu
"Siapa?" Seru Alex
"Lo Kezzia" kata pria itu menunjuk kearah kezzia dan yang ditunjuk hanya berdiam diri.

"Tristan" teriak seseorang dari arah belakang. Dan itu adalah Ray dan Vanio
"Kezzia?" Tanya Ray kaget
"Good. Bener kata gue dia kezzia" seru Vanio
"Lo Kezzia Afshen Agaisha kan? " tanya Ray memastikan
"No. Saya Kezzia Angelo Pio" kata Kezzia
"No. Lo Kezzia" kata Vanio bersingkukuh
"Dia sudah bilang bukan orang yang kalian maksud" kata Alex yang mulai geram kepada kedua Vanio
"Sudahlah. Mungkin salah orang" kata Tristan dan menjauh.
"Inget. Gue bakal buktiin kalo lo adalah Kezzia kami. Dan lo adalah biang keladinya" seru Vanio dengan ancaman dan menarik Ray menjauh.
"Lo gak papa" tanya Alex
"enggak" jawab Kezzia. Sebenarnya dia takut.

Dan alex membawa Kezzia kerestoran dan makan bersama.

----

Tristan Pov

Berubah? Why? Apa karena gue. Ayolah.... Kenapa harus begini. Gue benci dengan situasi begini. Batinku dan menjauhi mereka
Sebenarnya gue marah, cemburu melihat kedekatan mereka sangat akrab.
Tapi, gue memang salah. Gue masih ingat kata-kata Maureen

"Jangan bego deh lo tris. Lo bilang Kezzia penjahat, tapi apa dia melukai lo. Nggak kan. Lo kalo jadi cowok jangan kaya banci" seru Maureen dengan tatapan amarah.

Gue bego. Ninggalin dia, dia gak pernah lukain gue. Tapi gue malah melukain hati dia.
Bener kata orang, penyesalan selalu berada di akhir.....

Hari demi hari sudah dilewatkan oleh Kezzia dan alex, keakraban mereka tersebar keseluruh geng Mafia, bahkan keluarga besar Kezzia tahu akan segalanya. Mereka bingung apa yang sedang dipikirkan kezzia saat ini, apa isi otaknya? Semua geng Mafia tahu Mafia dari pihak Alex maupun Mafia dari pihak Kezzia bertentangan sudah berseteru dari awal terjadinya geng Mafia.

Sedangkan perusahaan Tristan mengalami pasang surut yang membuatnya harus melakukan meeting setiap minggu, melakukan lembur tiap hari, mencari tahu dimana tata letak kesalahan yang dilakukannya atau pihak karyawannya.

Serangkaian rencana yang di lakukan Alex membuat Kezzia bertanya apa yang sebenarnya dia inginkan? Dan tak butuh lama bukan cuma kezzia yang di inginkan Alex melainkan ingin menggulingkan Tristan dari bangku kekuasaannya. Kejam? Ya sungguh kejam, merebut hak orang tanpa tau batasannya? Inilah perbedaannya. Inilah yang seharusnya di benci Kezzia. Tempat pada Pukul 19.30, di street location Asray. Akan terjadi sebuah baku tembak yang akan dipimpin Alex. Cuma beberapa hari lagi semua itu akan terjadi dan yang tak disangkanya Keluarga Kezzia sudah tahu apa yang terjadi dengan dirinya dan Tristan secara tidak langsung Tristan dilindungi oleh Geng Mafia dari Pihak Kezzia sendiri. Sedangkan Kezzia? Dia harus melawan gengnya sendiri.
Apa yang harus akan dia lakukan?
Apa yang harus dia perbuat?
Menolak rencana Alex? Membuat dia mati ditempat? Mengkhianati Alex? Mungkin itu caranya. Tapi, akankah dia bisa memaafkan Tristan? Akankan cintanya dapat dibalaskan? Permainan sang kuasa tidak pernah diketahui. Jodoh dan Kematian sudah di atur. Perlahan kaki kecilnya melangkah ke arah jendela besar menunjukkan pemandangan kota. Perlahan tangannya mengambil sebuah pisau yang tertanam disisi pinggangnya. Perlahan ia menggores kan tangannya dengan pisau dan bersumpah "ATAS NAMA GENG MAFIA, AKU BERSUMPAH AKU MEMBELA APA YANG PERNAH JADI MILIKKU WALAUPUN AKU HARUS MATI DI HARI ITU UNTUK MEMPERTAHANKAN APA YANG SUDAH BANGKIT DARI AWAL".
Setiap tetesan darah merupakan hasil kebenciannya dengan Alex. Setiap tetesannya merupakan hasil kemarahnnya dengan Alex.


Mrs. Mafia and Mr. CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang