Chapter 15

10.4K 396 31
                                    

"Gue.. gue tau lo pasti bakal benci sama gue.. gue mau bilang kalo gue sayang sama lo.. dan gue bakal ngehapus rasa sayang ini" gumam Kezzia dan beranjak menjauh dari mereka..

Tak terasa bus yang mereka tumpangi berhenti di depan gedung sekolah.

Dengan langkah cepat Kezzia pergi keluar bus meninggalkan mereka dan pergi mencari taksi.

Sedangkan Tristan, sedang sibuk mengecek semua data perusahaan, yang dilakukannya untuk mengalihkan pikirannya dari kezzia

"Hell" seru Hellena
"Hm" gumamnya sambil berjalan keluar bus
"Gue.. takut" gumam Hellena
"Takut apa?" Tanya Maureen
"Semuanya." Jelasnya
"Udah.. lo jangan takut ada gue" seru Reydan
"Gue.. harap Tristan bisa mengerti Kezzia" gumam Hellena, yang dapat di dengar oleh mereka sedangkan Tristan, mengacuhkan nya.
"Hell, kita balik sekarang" ajak Maureen
"Iya.., gue sama Maureen balik dulu" kata Hellena Pamit
"Oke" jawab Vanio
Dan Tristan, Vanio, dan Reydan juga balik kerumah masing-masing

Jam menujukkan pukul 06.45, seorang gadis yang sedang bersiap pergi kesekolah, bukan untuk belajar. Tapi, perpindahan sekolah.

Gadis yang sudah memikirkan apa yang bakal ia lakukan. Dan dapatlah satu keputusan, yaitu mengikuti perintah dari orang yang tak di ketahui nya.

~

"Tris" seru Vanio
"Hm" gumam Tristan
"Lo kenapa? Dari kemaren lo diam terus?" Tanya Vanio
"Nope." Jawab Tristan singkat
"Heiii.. kita berangkat sekarang" seru Reydan ketika memasuki rumah Tristan
"Oke" jawab Vanio sedangkan Tristan melangkah menjauh

Tristan POV

Gue benci dengan seorang mafia. Karena pekerjaan Mafia itu kotor dan kejam, kenapa? Kenapa gue bisa suka sama penjahat itu. Batinku
Ketika menyusuri lorong sekolah.
"Rey!!" Teriak seseorang dari belakang. Secara Reydan berbalik dan menampilkan senyum yang lebar...
"Ya, hon?" Tanya Reydan, dan gue cuma mengeryitkan dahi karena panggilan Rey yang tak wajar..
"Emm.. gak kenapa-napa kok" kata Hellena dengan pipi merah
"Apa kalian-" tebakku agak canggung
"Ya.. semenjak kejadian di bus. Gue, Rey, Hellena, dan Maureen jadian deh, ya kan beb" kata Vanio mengedipkan mata ke arah Maureen.
"Ouh" seruku dan meninggalkan mereka menuju kelas

Tok...tok...tokk

"Masuk" seru suara dari dalam
"Permisi" kata wanita tersebut
"Ya Kezzia, ada yang dapat saya bantu" kata seorang pria paruh baya yang bergelar kepala sekolah
"Saya ingin mengurus kepindahan saya" kata Kezzia dan memberi beberapa berkas kepindahannya, kepala sekolah itu terkejut akan tindakan Kezzia
"Ada apa Kezzia? Kenapa mendadak?" Tanya kepala sekolah

"Orang tua saya pindah tugas. Jadi saya harus ikut" bohong Kezzia
"Em.. Baiklah" kata Kepala sekolah dan mengambil berkas dari Kezzia
"Saya permisi" kata Kezzia dan keluar dari ruangan tersebut.

Kezzia POV

Gue harus ngelakuin ini. Papi, mami.. maafin Kezzia yang bakal ngecewain kalian. Ini semua untuk kebaikan kalian..Batinku dan melangkah keluar gedung.

Menuju arah tujuan surat yang di beri oleh sang pengancam..

----

Maureen POV

"Hell" seru ku
"Apa?" Tanyanya
"Kezzia kok gak sekolah sih?" Tanyaku balik
"Astaga, gue lupa dengan Kezzia.. kok gak sekolah ?" Tanya Hellena
"Hell.. gue nanya. Kok lo nanya balik sih" dengusku dan gue dapet ide.. gue keluari iphone gue dan menghubungi Kezzia.. tapi hasilnya nihil.
"Kenapa?" Tanya Hellena
"Ponselnya gak aktif" seruku dan pak kepala sekolah datang kekelas kita ketika pelajaran berlangsung.
"Pagi anak-anak" sapa beliau
"Pagi pakkk" jawab para murid serempak

"Bapa ingin memberitaukan hal penting. Kezzia Afshen Agaisha. Teman kalian sudah pindah dari sekolah ini" kata pak kepalas Sekolah
Degg... kenapa ini...batinku
Dan salah satu murid mengangkat tangan

"Kenapa pak? Apa alasan dia pindah ?" Tanya murid yang bisa di bilang fans Kezzia
"Perihal kepindahannya saya tidak tau. Tapi dia bilang orang tuanya pindah tugas. Mungkin ini yang dapat saya sampaikan permisi" kata beliau berlalu dan aktivitas belajar di lanjutkan






Mrs. Mafia and Mr. CeoWhere stories live. Discover now