#9

8.5K 1.1K 290
                                    

"Kok aneh ya?" gumam (y/n) namun dapat didengar oleh Erwin

"Apanya yang aneh?" tanyaErwin

"Sebelumnya, handphone saya tidak ada, tapi kenapa hari ini mendadak ada?" jelas (y/n) namun masih bingung

"Entahlah, mungkin kebetulan?" Erwin memperhatikan handphone milik (y/n)

"Terserah sajalah, yang penting sekarang coba nyalain dulu" (y/n) menyalakan handphone milik nya

Dan ternyata bisa menyala, untung saja jika tidak (y/n) tidak tau harus berbuat apa

"Untung saja bisa nyala" (y/n) mengukir senyuman di bibirnya

Lalu (y/n) mencoba mencari kontak milik ibu nya, siapa tau bisa kan menelfon ibu nya walaupun beda dunia

Akhirnya (y/n) menemukan kontak milik ibu nya dan langsung memencet dan menelfon ibu nya, berharap telfon nya bisa digunakan di dunia ini

"Halo?" dan ternyata handphone di dunia ini bisa digunakan walaupun beda dunia! Oh (y/n) sekarang bisa tenang

"Ibu!!" teriak (y/n) di telfon

"Iyaa ada apa (y/n)?" tanya ibu (y/n) di seberang sana

"Ibuu, aku harus bagaimana?! Aku sedang berada di dunia lain Sekarang!" sekarang air mata (y/n) tumpah tak dapat menghentikan isakan nya

"Ah ternyata sudah waktu nya ya? Tenang saja (y/n) kau disana tidak akan kenapa napa" jawab ibu (y/n) dengan tenang

"Apanya yang tidak akan kenapa napa? Terus apanya yang sudah waktunya?" isak (y/n) menanyakan pertanyaan pada ibunya

"Tidak apa apa, yang harus kau lakukan disana hanya untuk memerankan peran mu" jawab ibu (y/n) berusaha menenangkan (y/n)

"Walaupun aku harus membunuh seseorang disini?" tanya (y/n) masih terisak

"Membunuh? Hmm tidak apa apa sih. Soalnya kau hanya harus memerankan peranmu disana dan menyelamatkan mereka semua" jawab ibu (y/n) dengan lembut

"Tapi--" (y/n) terisak namun langsung dipotong oleh ibu nya

"Memang nya kau di dunia mana?" sela ibu (y/n)

"Dunia SNK" jawab (y/n)

"Dunia penuh titan itu? Seriously?" tanya ibu (y/n)

"Ihh, udah dibilangin juga" (y/n) memanyunkan bibirnya

"Hahaha iya iya, kalau begitu kau sekarang sedang bersama siapa?" tanya ibu (y/n) tertawa kecil

"Ah, aku bersama dengan tuan Erwin" jawab (y/n) menatap tuan Erwin yang dari tadi menatap (y/n)

"Kalau begitu bisa kau nyalakan loudspeaker?" tanya ibu (y/n)

"Tentu" (y/n) langsung menyalakan loudspeaker

"Ibu berbicara lah, aku sudah menyalakan loudspeaker nya" (y/n) mengatakan nya dan Erwin masih Setia menatap (y/n)

"Sudah? Kalau begitu tuan Erwin" panggil ibu (y/n)

"Hah?" Erwin terkejut karena benda tersebut mengeluarkan suara

"Ibu... Mmm apa sebaiknya pakai Video call saja biar tuan Erwin bisa melihat ibu" saran (y/n)

"Tentu, kenapa tidak?" jawab ibu (y/n) lalu langsung saja tidak pakai lama setelah ibu (y/n) mengatakan itu

Handphone (y/n) bergetar dan itu ibu
(y/n) yang mengundang Video call. Langsung saja (y/n) mengangkatnya

"Ibuu huaa aku sangat merindukan muu" (y/n) seperti anak anak sekarang

I Met You At The Wrong Time (LEVI X READERS)Where stories live. Discover now