#4

11.1K 1.4K 597
                                    

(y/n), Erwin dan Levi masuk kedalam kereta kuda dan melakukan perjalanan menuju rumah Erwin.

"Tuan Erwin, saya harap Anda ingat," ucap (y/n) mengingatkan Erwin dengan melirik kearahnya.

Flashback

Sebelum Erwin dan (y/n) pergi ke ruang makan, (y/n) mengatakan pada Erwin bahwa dia harus menjaga rahasia bahwa (y/n) bukan berasal dari dunia ini.

Flashback End

"Tenang saja, itu sudah termasuk dalam perjanjian kita," sahut Erwin tenang sambil menutup matanya.

"Perjanjian apa?" tanya Levi yang duduk disebelah Erwin sambil menyilangkan tangannya.

"Anda ingin tahu tuan?" tanya (y/n) balik, entah kenapa (y/n) suka sekali menanyakan hal tersebut kepada Levi seakan akan ingin menggoda Levi agar Levi kesal.

"Tidak."

Dan setiap mendengar jawaban Levi, (y/n) selalu tertawa kecil melihatnya. Dia suka melihat Levi yang terlihat kesal.

"Lalu, kita akan pergi kemana?"

"Kita akan pergi ke rumahku," jawab Erwin yang dari tadi hanya mendengarkan bak obat nyamuk.

"Untuk apa? Melamar (y/n)?" tanya Levi menatap Erwin dengan wajah yang tidak senang.

"Pfttt!!!" ucap (y/n) menahan ketawa nya yang sedari tadi ingin tertawa karena pertanyaan Levi.

"Tentu tidak tuan, tidak mungkinkah saya nikah dengan tuan Erwin. Nanti dikira pedofil lagi."

"Pedofil? Apa itu?" tanya Levi lagi menatap (y/n) dengan tatapan yang tidak tahu.

"Geez, why he so cute?" (y/n) terkekeh menatap Levi dan menyeka ujung matanya yang mengeluarkan air mata.

"Apa? Cut? So?"

"P.. Pftt!! T.. Tidak j-jangan dihiraukan." hampir saja (y/n) kelepasan tertawa karena melihat Levi yang begitu lucu ketika kebingungan.

Erwin yang mendengar itu semua seperti obat nyamuk yang berada di antara pasangan kekasih #plakk :v

*************☆☆☆☆☆*************

Levi, (y/n) dan Erwin sudah sampai di rumah sang komandan, langsung saja Erwin memasuki rumah tersebut disusul oleh Levi dan (y/n) dibelakang.

"Apa kau tau dimana letaknya?" tanya Erwin berbalik menatap (y/n).
(y/n) mengangguk seraya mengerti apa yang ditanyakan oleh Erwin, dan langsung saja (y/n) berjalan ke suatu pintu yang ternyata di dalam pintu tersebut adalah ruang kerja ayah Erwin.

"Tuan, apa boleh saya menghancurkan sesuatu disini?" tanya (y/n) menatap Erwin serius. Matanya terlihat bersinar karena cahaya bulan yang menembus jendela. Ruangan itu tentu saja gelap.

"Menghancurkan? Asal bukan sesuatu yang penting kurasa tidak apa apa."

"Terimakasih dan maaf," ucap (y/n) memejamkan matanya sebentar lalu menghentakkan kakinya keras sehingga membuat lantai yang di injak oleh (y/n) hancur menjadi kepingan kepingan kenangan eh kepingan kecil.

Levi dan Erwin terkejut melihat apa yang dilakukan oleh (y/n) karena tak mengira apa yang dilakukannya yaitu menghancurkan lantai yang begitu keras.

Langsung (y/n) menyingkirkan puing puing lantai kayu tersebut dan menemukan sebuah kotak. Kemudian dia langsung membuka kotak tersebut dan didalamnya terdapat sebuah buku.

"Tuan, ini bukunya," ucap (y/n) memberi Erwin buku yang dipegang oleh (y/n).

"Kau tidak mau membacanya?" tanya Erwin setelah mengambil buku tersebut dari tangan (y/n).

I Met You At The Wrong Time (LEVI X READERS)Where stories live. Discover now