🍁Satu🍁

411 29 0
                                    

Nggak tau apakah masih ada yang minat baca cerita ini. Tapi, karena cukup banyak yang minta cerita ini di publish sampai tamat, maka saya akan mempublish cerita ini. Tapi saya nggak janji bisa sering update cerita ini.

Salam dari penulis amatir yang hari ini posting ceritanya kemalaman.
                                                    
🍁🍁🍁
                                                    
"Pokoknya om mesum harus tanggung jawab."

Fari menghela napas panjang sambil terus menatap lurus ke depan, tidak ingin hanya karena meladeni ucapan kekanakan gadis yang duduk di sampingnya, mereka akan berakhir di rumah sakit. Masih untung kalau mereka masih hidup, kalau nyawa melayang saat itu juga, bisa gawat jadinya. Fari tidak akan rela meninggalkan putrinya sebelum ia melihat anaknya itu menemukan kebahagiaannya.

"Kalau om mesum nggak mau tanggung jawab, nanti aku laporin ke pak polisi, biar om mesum ditangkap sekalian."

"Laporkan saja." akhirnya Fari bersuara setelah menghentikan mobil yang dikendarainya di pingging jalan.

Ayah satu anak itu sedang kesal. Hari minggunya yang tenang, yang ingin dihabiskannya bersama keluarga serta anaknya malah dikacaukan oleh gadis yang duduk di sampingnya itu dengan datang ke rumah sang ayah dan meminta pertanggung jawaban darinya. Untung saja setelah penjelasan yang cukup panjang, akhirnya orang-orang yang Fari kasihi itu percaya kalau ia tidak pernah melakukan apapun kepada gadis bernama Chayra Nadhifa itu.

Tatapan tajam Fari melembut kala melihat gadis kecil di sampingnya itu menunduk dan memilin jemarinya. Entah karena apa, tiba-tiba saja Fari merasa kasihan pada gadis asing itu. Saat menunduk begitu, Fari seakan bisa merasakan ada aura kesedihan dan mungkin takut yang mengililingi gadis itu.

"Umur kamu berapa?" suara Fari sudah terdengar biasa saja, tidak ada nada kesal ataupun marah.

"Mau jalan 17... " jawab Ifa seraya mengangkat kepala, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi cemberut. "Lagian, kenapa sih om mesum nanyain umur umur aku segala? Mau ngalihin perhatian ya, biar aku nggak jadi ngelaporin om mesum ke pak polisi?"

Kembali Fari menghela napas panjang. Ia sangka gadis itu akan menjawab lembut sebagaimana dirinya, tetapi kenyataannya gadis itu malah kembali bersuara keras padanya.

Tunggu dulu

Berapa umurnya tadi?

17 atau mau jalan 17?

Ah iya... mau jalan 17, katanya

Seketika Fari melotot setelah mendengar suara-suara gaib di kepalanya. Tanpa sadar tatapan Fari memindai keseluruhan diri gadis bernama Chayra Nadhifa itu. Mulai dari puncak kepala sampai ke ujung kaki. Meski bertubuh pendek, tapi gadis bersuara cempreng ini bisa dibilang memiliki aset yang cukup besar, karena ia pernah tanpa sengaja merasakan gundukan membukit di dada gadis yang sekarang tengah cemberut membalas tatapannya.

Cemberut

Kenapa harus cemberut segala?

"OM MESUM KURANG AJAR! KATANYA NGGAK MAU TANGGUNG JAWAB, TAPI MALAH MANDANGIN SUSUNYA AKU. MINTA DIHAJAR YA, OM INI!"

Oh... ok, Fari mengerjapkan matanya lamat-lamat seraya membuang pikiran mesum dari benaknya. Rupanya tanpa Fari sadari, ia telah lancang memandang salah satu aset berharga milik gadis itu.

Jodoh Sang Dudaजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें