Error08: (END) Akhir Kisah Naruto

Începe de la început
                                    

"Ehhh... kau curang, Sasuke. Kau tak mau menjawabnya, ya? Baiklah akan kutanya langsung pada Naruto-senpai."

"Ah, kebetulan sekali! Senpaaaaiiii, Naruto-senpaai, kemarilah!"

Sasuke tertegun mendengar suara cempreng Suigetsu memanggil Naruto. Dirinya yang entah mengapa menjadi sedikit lamban berpikir, kini gelagapan saat matanya mencari-cari sosok tersebut.

Dan, tadaaa! Sekarang pemuda pirang itu berjalan ke arah mereka. Spontan Sasuke mengalihkan pandangan ke lantai di bawahnya.

"Ada apa?" Tak seperti biasanya, suara Naruto terdengar dingin. Walaupun ia tahu ada Sasuke di situ, Naruto tidak mendesah dan memanggil nama sang pujaan. Ini aneh.

"Kau beri kado apa pada Sasuke, Senpai? Dia tak mau menjawabku."

Sasuke terbelalak. Dia mendongakkan kepalanya dan memandang tajam ke arah Suigetsu. Kali ini ia benar-benar ingin mencekik manusia astral di sampingnya itu.

"Tak ada." Sekali lagi. Naruto menjawabnya dingin dan hal ini sukses membuat Sasuke mengalihkan pandangannya pada Naruto. Aneh, mata safir milik Naruto tak lagi bercahaya saat memandang Sasuke, mungkinkah Naruto sudah menyerah atas Sasuke?

"Kalian berdua bohong padaku. Atau jangan-jangan kalian berdua diam-diam... jadian, ya?"

"Tidak!" jawab Sasuke dan Naruto serentak sambil menatap tajam pada Suigetsu. Tapi ketika menyadari mereka sama-sama membantah pemikiran bodoh Suigetsu, pandangan mereka beralih satu sama lain. Sedang Suigetsu yang melihat Sasuke dan Naruto saling berpandangan, hanya bisa terkucil dengan pemikiran bahwa dua alien di dekatnya sedang melakukan komunikasi lewat pikiran, sehingga dia sebagai manusia biasa yang penuh dosa tidak bisa mengetahui apa yang mereka bicarakan.

"Jika tidak ada yang penting, aku pergi dulu," ujar Naruto yang pertama kali memutus kontak mata dengan Sasuke. Tanpa mau mendengar jawaban dari Sasuke dan Suigetsu, Naruto melanglang pergi.

"Sas, kamu tidak sedang berantem dengan suamimu kan?"

"Ngaco! Sudah-sudah, ayo ke kelas," ajak pemuda raven itu pada temannya. Seulas senyum ia pamerkan, tapi dibalik itu semua ada perasaan nyut-nyut dalam hatinya. Bisa jadi karena mood-nya jelek, atau... karena sikap Naruto yang dingin padanya.

- - - - - - - - - - - - - - - - - -

Sasuke berjalan lunglai menuju gerbang kampus. Wajahnya sesekali tertunduk dan tak luput ia menghela napas panjang. Kali ini ia sendirian, karena Suigetsu memiliki kegiatan klub sore.

Langit mulai menggelap ketika langkah Sasuke diblokir. Sosok tinggi tegap dengan setelan jas rapi telah berdiri di depannya. Pemuda raven yang sedari tadi melamun menjadi tersentak ketika menyadari ada orang lain yang menghalangi jalannya. Wajahnya yang tertunduk, terpaksa ia dongakkan untuk melihat siapa yang memblokir jalannya.

"S-senpai?" Sasuke tergagap saat mendapati pemuda yang memakai setelan jas rapi di depannya adalah Naruto. Raut wajahnya merona malu saat menyadari orang di depannya adalah orang yang sama yang telah memenuhi pikirannya beberapa waktu lalu.

"Bisa ikut denganku sebentar?"

"Eh?"

Nada bicara Naruto masih tetap dingin. Tapi, entah mengapa Sasuke sudah tidak peduli lagi, kini yang ia pikirkan hanyalah 'mengapa Naruto ingin menemuinya!'.

"Sasuke?" Sasuke kembali memandang Naruto tepat di matanya. Kembali ia terkaget ketika tangan Naruto terulur untuk menerima tangannya. Tak berpikir panjang, Sasuke menyerah dan mengikuti ke mana Naruto membawanya pergi.

ERROR 404 ✔Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum