Aku sangat buru-buru mengganti seragam, aku tidak ingin terlambat dalam memasuki barisan.

Yaa, memang sebelum nge-bengkel, kita diharuskam untuk baris dan di breafing selama 1 jam oleh guru bengkel. Begitu kata Bima.

Aku sangat tidak suka jika baris selama ini. Aku gelisah. Ingin sekali rasanya duduk, tapi aku takut jika guru tersebut marah.

“Sstt.. Sssttt..” desisku memanggil sebelahku.

Eh aku belum kenal sepertinya.

“Iya, ada apa?” tanya nya.

Aku membaca name tag nya. Dustin Caniago. Kok ganteng banget, sih.

Aku baru tau jika di kelasku ada cowok se tampan Dustin. Aku memandangnya terus.

Sampai akhirnya, dia melambaikan tangannya padaku.

“Hehh hehh! Lo sadar ga? Kok lo ngelamun sih?” Tanyanya.

“Ahh. I-i-iya.” Astagaa, kenapa aku gugup seperti ini?

“Ada apa?” Tanyanya lagi.

“Ituu.. Emang Pak Harun kalau ngasih penjelasan lama banget ya? Kita udah berdiri satu jam lebih ini, loh,” ucapku.

“Iya, memang selalu lama. Gue aja udah pegel banget, tapi gue tahan. Gue gamau tuh kalau kena amukan Pak Harun,” jawabnya berbisik.

“Emangnya---” ucapku terputus.

“Heh itu kenapa yang belakang ngomong sendiri?!” Baru saja diomongkan. Eh Pak Harun sudah meneriaki ku.

Semua orang langsung melihatku dan Dustin.

“Tidak apa-apa, Pak. Maaf membuat gaduh.” Jawab Dustin.

“Oke, baiklah anak-anak. Sekarang kerjakan job kalian masing-masing!” Perintah Pak Harun.

***

Hari ini kita akan mencoba memperbaiki mesin mobil. Setiap anak mendapat satu mobil untuk dikerjakan.

Aku akan mengambil toolshet ku dulu, sebelum mengerjakan job. Eh tapi tunggu dulu!

Sepertinya ada yang tidak enak di tubuhku...

Tapi apa?

Aku mencoba melihat pantulan diriku di kaca toolroom.

Ah, ternyata aku masih menggerai rambutku. Pantas saja aku sudah merasa gerah. Aku segera mencepol rambutku asal.

“Ah! Gini kan baru enak,” gumamku.

***

Aku mengerjakan job ku dengan teliti. Bagaimanapun aku tidak ingin memiliki nilai yang rendah.

Aku tidak sadar jika di pipiku telah celemongan dengan oli. Bodo amatlah! Bisa dibersihkan.

“Allesya..”

“Eh iya?” Jawabku tanpa menoleh ke arah suara yang memanggilku. Aku sendiri tidak tau itu siapa.

ALLESYA [END]Where stories live. Discover now