[15]

3.9K 479 43
                                    

Hari ini Nara bekerja seperti biasa dan diantarkan Jaehyun ke kantornya.

Sepanjang perjalanan Nara tidak membuka suara sama sekali, ia hanya menjawab singkat pertanyaan-pertanyaan dari Jaehyun yang gak jelas.



"Nanti pulang aku jemput ya, aku pulang cepet kok hari ini." Kata Jaehyun ke Nara sebelum akhirnya meninggalkan mobilnya.

Nara hanya menjawab dengan acungan jempol.

Jaehyun membuang nafasnya kasar, ia berfikir lama kelamaan kesabarannya akan habis jika Nara terus bersikap seperti ini padanya.





Ketemu di restoran deket kantorku aja ya, aku kesana sekarang. See you.

Iya, Nara benar-benar menepati ucapannya pada Jaehyun untuk bertemu Yuna.
Kalo saja Jaehyun tau, ia pasti akan marah besar pada Nara.





Setelah beberapa menit menunggu akhirnya Yuna sampai di restoran tempat mereka bertemu.

"Duduk dulu. Mau pesan makanan apa? Biar aku order sekalian." Kata Nara.
"Minum aja deh, lemon tea." Jawab Yuna dengan wajah juteknya.
"Okay, tunggu sebentar."




"Jadi, ada apa kamu ngajak ketemu?" Kata Yuna to the point.
"Emm... Apa kamu masih punya perasaan sama Jaehyun sampe sekarang?"
"Perasaan? Enggak, sama sekali enggak. Aku dendam aja sama kamu, karna dulu aku lagi sayang-sayangnya sama dia ternyata dia ninggalin aku demi kamu." Jelas Yuna panjang lebar.

Nara mengangguk, mengiyakan jawaban dari Yuna. Tapi, bukan tanpa alasan Jaehyun meninggalkan Yuna begitu saja dan memiliki hubungan dengan Nara. Dulu, dengan sengaja Yuna selalu mabuk-mabukan di depan Jaehyun bersama teman lelakinya. Selalu mengekang Jaehyun disaat bekerja dan membuat Jaehyun gak nyaman.

"Aku ngerti kok, aku minta maaf soal itu. Tapi apa aku boleh minta tolong sama kamu?"
"Minta tolong?"
"Iya, aku mau kamu bahagiain Jaehyun dan anak-anak aku. Karna aku... Ak---"

Ucapan Nara terpotong karna tangisannya, ia tidak bisa lagi menahan airmatanya.

Yuna yang melihat Nara menangis, kebingungan. Karna dia gak tau apa maksud Nara sampai bisa membuatnya menangis.

Berbeda dengan sebelumnya, Yuna menjadi wanita yang lembut. Ia langsung menenangkan Nara, mengelus punggung Nara pelan.

"Ra, kalo mau nangis kamu boleh nangis dulu sampe lega. Abis itu baru ceritain semuanya sama aku." Kata Yuna.





Setelah puas menangis, Nara mencoba menjelaskan semua maksudnya pada Yuna.

"Gila! Aku gak bisa kaya gitu Ra. Itu sama aja aku rusak kebahagiaan keluarga kamu." Ucap Yuna terkejut setelah mendengar permintaan Nara padanya.
"Aku emang dendam sama kamu, tapi aku gak sejahat ini. Kamu pikir Jaehyun juga bakal nerima aku gitu aja?"
Yuna benar-benar kesal pada Nara, ia berpikir sama aja dengan menjatuhkan harga dirinya di depan Jaehyun.

"Aku mohon, aku gak bisa lagi kasih kebahagiaan buat mereka." Kata Nara dengan suara paraunya.
"Dan aku yang bakal urus semuanya." Lanjut Nara.

"Gak bisa Ra, gila aja aku tiba-tiba nikah sama Jaehyun tanpa mikirin perasaan kamu dan anak-anak kamu."
"Kamu pikir dengan cara kaya gini, anak-anak bakal seneng? Bahagianya mereka bukan cuma sekedar punya adik. Tapi ngeliat kamu sama Jaehyun selalu baik-baik aja apapun keadaanya." Jelas Yuna panjang lebar.

Yuna tetap menolak dan langsung meninggalkan Nara di restoran.

Nara terus mencari cara agar Yuna mau menerima keinginannya. Meskipun berat, ia mengalah demi kebahagiaan Jaehyun dan kedua anaknya.





Jam istirahat sudah habis, tapi Nara tidak kembali ke kantornya. Entah kemana ia akan pergi, mungkin meninggalkan jauh Jaehyun dan kedua anaknya. Ia mau melepas semua beban yang ada sekarang, karna semakin sering melihat Jaehyun dan kedua anaknya ia semakin merasa sedih.






Jam pulang kerja Jaehyun langsung menjemput Nara ke kantornya, tapi ia tidak mendapati Nara disana. Biasanya Nara selalu menunggu di kursi taman depan lobby kantornya. Ia mencoba menghubungi Nara, namun hasilnya nihil. Nomor handphone Nara tidak aktif.

Berinisiatif bertanya pada resepsionis yang ada disana.

"Setau saya, setelah jam istirahat tadi Bu Nara tidak kembali ke kantor Pak. Bukannya dia pergi dengan Bapak?" Resepsionis itu malah balik bertanya pada Jaehyun.

Dengan cepat Jaehyun langsung meninggalkan kantor Nara, ia menelpon Mamanya Nara dan jawabannya pun sama. Nara tidak ada di rumah Mamanya.


Jaehyun frustasi, entah kemana lagi harus mencari Nara yang tiba-tiba menghilang seperti ini.

Tanpa hilang arah ia mencoba berpositif thinking dan mencoba menanyakan pada orang di rumahnya.
"Mbak, apa Nara udah ada di rumah?"
"Gak ada Pak, ibu belum pulang."

Lagi-lagi ia belum mendapatkan jawaban keberadaan Nara.

"Sayaaaaaang, dimana sih." Ucap Jaehyun sambil memukul keras stir mobilnya.
Kesabaran Jaehyun habis, benar-benar habis. Ia dikecewakan oleh sikap Nara yang seperti ini.


"Mbak, ajak dulu anak-anak ke rumah Mamanya Nara. Saya gak pulang malam ini." Perintah Jaehyun pada Mbak Lana.

Iya, ia tidak akan pulang ke rumah sebelum mengetahui keberadaan Nara.

All With You ; Jung JaehyunWhere stories live. Discover now