Buku Ajaib Andi

254 4 0
                                    

Andi adalah seorang anak berumur 8 tahun. Andi adalah anak yang gemar sekali membaca. Pada hari Sabtu sore, Andi bersama ayah pergi ke toko buku untuk membeli sebuah buku cerita. Andi sangat senang dengan buku tersebut dan membawa buku itu kemana pun Andi pergi. Andi berencana untuk memperlihatkan buku barunya ke teman-temannya.

"Nanti di sekolah akan kuperlihatkan buku yang keren ini ke teman-teman. Teman-teman pasti suka," kata Andi di dalam hati.

Hari masuk sekolah pun tiba. Andi sudah tidak sabar ingin memperlihatkan buku baru kepada teman-temannya. Saat istirahat berlangsung, Andi memanggil teman-temannya yaitu Rudi, Hanan, Galih dan Agus.

"Teman-teman, aku memiliki sesuatu yang ingin kuperlihatkan pada kalian. Kemarilah!" panggil Andi kepada teman-temannya.

Teman-teman Andi pun menghampiri Andi dan bertanya padanya, "Apa yang kamu bawa?"

"Aku membawa buku baru yang sangat keren. Di dalamnya bercerita mengenai buku ajaib yang bisa menghilang," jelas Andi.

"Wah, itu keren sekali. Apa aku boleh membacanya?" tanya Agus.

"Tentu, kalian boleh meminjamnya secara bergantian." jawab Andi.

Teman-teman Andi menjadi semakin penasaran dengan buku yang dimiliki Andi. Rudi, Hanan, dan Galih pun terlihat sangat bersemangat. Saat Andi membuka tas miliknya, Andi terlihat kebingungan. Ia melihat buku itu tidak ada di dalam tasnya.

"Kemana ya, perginya buku ceritaku?" kata Andi di dalam hati.

Hanan yang melihat Andi kebingungan pun bertanya, "Ada apa Andi? Apakah ada masalah?" "Apakah kalian melihat buku baruku? Buku baruku tidak ada di dalam tas," jawab Andi kebingungan.

"Apa kamu sudah mencarinya dengan baik?" tanya Rudi.

"Ya, bukuku sudah hilang." jawab Andi panik.

Mendengar kata-kata tersebut, teman-teman Andi saling bertatapan. Siapa kiranya yang telah mengambil buku milik Andi. Semua teman-teman Andi pun mengeluarkan pendapatnya masing-masing.

"Mungkin, ada yang mengambil bukumu saat pelajaran olahraga berlangsung," celetuk Galih.

"Ahh, mungkin Jaka yang telah mengambil buku itu. Hanya Jaka yang tidak mengikuti pelajaran olahraga." ucap Andi.

"Kita tidak bisa menuduh Jaka sembarangan. Jaka tidak mengikuti pelajaran olahraga karena sakit. Mungkin dia pergi ke UKS bukan ke kelas." jelas Agus.

"Apakah mungkin buku ceritamu benar-benar menjadi buku ajaib?" terka Hanan.

Semua teman-teman Andi pun berpikiran yang sama. Mungkin saja karena di dalamnya berisi cerita buku ajaib, maka buku milik Andi pun menjadi buku ajaib yang bisa menghilang. Andi merasa sudah melakukan kesalahan yang membuat bukunya benar-benar berubah menjadi buku ajaib. Sekarang buku itu hilang. Wajah Andi pun tampak sedih. Andi tidak bisa memperlihatkan buku barunya kepada teman-temannya dan sekarang buku itu hilang. Sementara itu, teman-teman Andi berusaha menghibur Andi.

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Andi langsung bergegas pulang ke rumah dengan wajah sedih dan murung. Ibu yang melihat wajah Andi yang murung pun bertanya, "Ada apa nak? Kenapa wajahmu terlihat sedih?"

Andi pun menceritakan yang telah terjadi kepada ibu. Andi bercerita bahwa buku barunya telah hilang. Kemungkinannya dicuri teman di sekolah atau buku itu berubah menjadi buku ajaib dan menghilang. Ibu yang mendengar cerita Andi langsung saja tersenyum menggelengkan kepalanya.

"Andi, bukumu tidak dicuri orang atau berubah menjadi buku ajaib. Apa kamu tidak ingat saat kemarin?" kata ibu.

Andi mengingat-ingat kembali hari kemarin. Andi pun ingat bahwa bukunya bukan dicuri atau berubah menjadi buku ajaib. Ternyata, saat berkunjung ke rumah paman di hari Minggu Andi telah meminjamkan buku itu kepada sepupunya, Wina. Andi tersipu malu dengan apa yang telah diucapkannya tadi kepada ibu. Wajah Andi memerah, karena mengira buku ajaib benar-benar ada. Andi pun merasa bersalah karena sudah berburuk sangka pada teman kelasnya, Jaka. Ternyata Andi hanya lupa bahwa buku itu sudah dipinjam. Tapi, Andi merasa sangat lega karena buku kesayangannya tidak benar-benar hilang.

KUMPULAN CERITA UNTUK ANAKWhere stories live. Discover now