Putri Nana dan Putri Katak

434 10 5
                                    


Suatu hari hiduplah seorang raja dan permaisuri di sebuah negeri yang makmur. Raja adalah pemimpin yang bijaksana dan sangat mencintai rakyatnya. Namun, sampai saat ini raja dan permaisuri belum dikaruniai seorang anak. Hal tersebut membuat sang permaisuri merasa sedih hati dan tidak bisa tersenyum. Melihat keadaan sang istri, raja pun turut merasakan kesedihan. Sehingga pada suatu hari raja mengundang seluruh tabib dan orang-orang yang yang ada di negerinya untuk membuat permaisuri tersenyum kembali. Namun semuanya tidak mampu membuat sang permaisuri tersenyum.

Berita tentang keadaan permaisuri pun terdengar hingga ke negeri tetangga. Kemudian, datanglah seorang tabib dari negeri sebelah yang menyatakan bahwa dia mampu mengembalikan keadaan permaisuri seperti sedia kala.

"Permaisuri bisa bahagia dan tersenyum hanya jika memiliki seorang anak," jelas tabib kepada raja. "Permaisuri bisa memiliki keturunan hanya dengan satu cara."

"Bagaimana caranya wahai tabib? tanya raja kepada tabib. "Akan kulakukan apapun demi membuat istriku tersenyum kembali," kata sang raja dengan penuh semangat.

"Paduka, pergilah ke hutan di sebelah timur kerajaan. Disana Paduka akan menemukan sebuah kerajaan  yang dipimpin oleh Ratu Katak. Ratu Katak sangat baik dan suka menolong. Katakanlah apapun keinginan Paduka kepadanya," jelas sang tabib kepada sang raja.

Keesokan harinya, raja bersama dengan tabib dan pengawal pergi ke hutan untuk mencari Ratu Katak. Setelah berjumpa dengannya, raja menjelaskan semua masalahnya kepada Ratu Katak.

"Itu mudah bagiku. Aku bisa membuat permaisuri memiliki anak dan tersenyum kembali. Akan kuberikan dua telur kepadamu. Berikanlah kepada istrimu dan rawat kedua telur itu dengan baik sampai kedua telur menetas. Kalian harus berjanji untuk menjaga dan mengasuh kedua telur itu dengan sebaik mungkin," perintah sang Ratu Katak.

Raja dan tabib kembali ke istana dengan sangat gembira. Raja dan permaisuri merawat kedua telur itu hingga menetas. Telur yang pertama, terlihat bayi mungil yang menggemaskan. Raja dan permaisuri begitu bahagia melihatnya. Kini, permaisuri bisa tersenyum dengan kehadiran sang bayi. Mereka menamai putri mereka dengan Putri Nana. Sedangkan telur satunya lagi mengeluarkan katak kecil. Mereka berdua menjagabayi mungil dan katak kecil dengan sangat baik sesuai dengan perintah Ratu Katak.

Namun seiring waktu berlalu, raja dan permaisuri lebih mengasihi dan menyayangi Putri Nana. Raja dan permaisuri selalu memanjakan Putri Nana dan membandingkannya dengan Putri Katak. Putri Nana selalu diberi pakaian yang indah dan bertabur permata sedangkan Putri Katak hanya diberi pakaian seadanya. Putri Nana juga diberikan makanan yang mahal dan barang mewah. Namun sebaliknya, Putri Katak hanya diberi makanan seadanya dan barang bekas. Raja dan permaisuri hanya mau mengelus dan mencium Putri Nana tapi tidak untuk Putri Katak. Mereka merasa jijik jika bersentuhan dengan seekor katak.

"Apa salahku? tanya putri katak di dalam hatinya. "Bukankah aku juga anak Raja dan Ratu? Bukankah kita sama-sama pemberian dari Ratu Katak? Apakah karena tubuhku yang seperti katak maka aku diperlakukan sangat berbeda. Hiks, hiks, hiks...," Putri Katak pun menangis sesenggukkan dan bersedih hati.

Keadaan ini membuat Putri Katak iri terhadap saudaranya. Putri Katak berencana pergi dari istana dan tidak mau kembali untuk selamanya. Putri Katak pun kini entah ada dimana. Tidak ada satu pun dari warga istana yang mengetahui kepergian Putri Katak dan dimana ia berada.

Sampai suatu hari, Putri Nana mengalami sakit keras dan sulit untuk diobati. Raja dan permaisuri pun kebingungan. Akhirnya, mereka memutuskan untuk pergi menemui Ratu Katak.

"Ratu, tolonglah kami. Anak kami sedang sakit. Kami tidak bisa mengobatinya. Tolonglah kami, Ratu," mohon raja kepada Ratu Katak.

"Anak kalian yang mana?" tanya Ratu Katak.

"Yang mana lagi, Ratu? Anak kami hanya satu, Putri Nana," ujar raja.

"Bukankah aku berikan dua telur kepadamu? Dimana anak satunya lagi?" tanya Ratu Katak.

"Itu bukan anak, Ratu, itu hanyalah seekor katak," kata sang Raja.

"Apakah kau tidak menjaganya dengan baik? Bukankah aku perintahkan kepada kalian untuk merawatnya dengan sangat baik?" tanya Ratu Katak sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku sudah memberitahukan kepadamu untuk merawat keduanya dengan baik. Semuanya sudah jelas. Sebenarnya, Putri Nana dan Putri Katak tidak bisa dipisahkan. Obat untuk Putri Nana adalah saudaranya sendiri yakni Putri Katak. Ia bisa menghasilkan sihir dan keajaiban yang membuat Putri Nana selalu sehat dan ceria jika ada disampingnya," jelas Ratu Katak kepada raja dan permaisuri.

Raja dan permaisuri kembali ke istana mencari Putri Katak. Namun, Putri Katak tidak ada di istana. Raja memerintahkan seluruh rakyatnya mencari Putri Katak. Namun, Putri Katak tidak ditemukan. Raja dan permaisuri menyesali perbuatannya. Seandainya saja mereka selalu berbuat baik dan tidak membedakan kasih sayang mereka. Lambat laun, tubuh Putri Nana semakin lemah hingga akhirnya harus meninggalkan dunia untuk selamanya. Seluruh penghuni istana dan rakyat negeri itu diliputi duka cita yang sangat mendalam.

KUMPULAN CERITA UNTUK ANAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang