scene 8

142 31 6
                                    

*Happy Reading*
💞budayakan vote dan coment💞


__________

Ini masih terlalu pagi bahkan ayam baru saja berkongkok tapi namja tampan yg memiliki lesung pipi itu sudah bangun,  meski dengan malas dan teramat terpaksa.

Ohh ayolah ini bahkan masih jam 5:30 apa ini tidak terlalu pagi appanya menyuruh dia untuk pulang demi sebuah pekerjaan tepatnya karena myungsoo akan di tugaskan ke jeonju dimana perusahaan cabang di kelola.

Apa myungsoo itu robot yg hidup untuk bekerja saja,  bahkan dia baru kembali ke negara kelahirannya itu kemaren. Dan sekarang myungsoo harus berhadapan dengan berkas-berkas sialan itu lagi.

Myungsoo menuruni tangga rumah sederhana itu,  mencari sosok yg sejujurnya masih ia rindukan.

Myungsoo menuju taman belakang,  karena dia tahu setiap pagi kebiasaan halmeoninya akan berada disana.  Menyirami setiap jenis tanaman. Kebiasaan halmoeni tidak pernah berubah 'bangun pagi'.

Dan yups tepat halmeoni berada disana.  Myungsoo menghampirinya lalu memeluknya.

Halmoeni sedikit terkejut ada seseorang yg memeluknya, tapi saat iya tahu bahwa itu cucunya dia malah terlihat heran.

"Soo-ah,  itu kau? Tidak salah?  Tidakkah ini masih terlalu pagi? "  

"Aaahh aku juga sependapat denganmu halmeoni,  ini masih terlalu pagi. Tapi sialnya appa selalu menghubungiku untuk pekerjaan sialan itu " gerutu myungsoo.

"Kau akan pulang?" Tanya halmoeni terlihat dari air muka beliau semburat kekecewaan.

"Emm" myungsoo mengangguk.

"Tidakkah ini terlalu cepat?" Iya cucunya baru kemaren sampai.

"Ini semua karena pekerjaan sialan itu halmoeni"

Halmeoni hanya tertawa, ada rasa bahagia cucunya ternyata bisa di andalkan. Tapi tak bisa di pungkiri ada rasa kecewa karena ia masih merindukan cucunya itu.

"Kau tak akan mengunjungi ibumu nak? " tanya halmeoni sambil mengelus surai cucu satu-satunya itu.

"Aku akan mengunjunginya terlebih dahulu halmeoni,  setelahnya baru aku akan pulang" Myungsoo tersenyum lalu memeluk halmeoninya.

"Jaga diri halmeoni baik-baik,  jangan sampai kelelahan,  istirahat yg cukup. " Myungsoo melepas pelukannya,  bagi myungsoo beliau lah keluarganya yg sesungguhnya. Untuk keluarga appanya,  dia hanya ingin membalas budi setidaknya hanya itu yg bisa dia lakukan untuk mereka.

"Sering-seringlah berkunjung kemari nak" myungsoo mengangguk, mengambil roti di meja makan  lalu berpamitan.

Halmoeni melihat myungsoo sampai di depan pintu, cucunya sudah banyak berubah. Dia sudah dewasa, garis mukanya yg dingin seperti appanya tapi sifat ramah dan lembutnya seperti sang eomma. Halmoeni tersenyum lega setidaknya myungsoo hidup dengan baik.

Myungsoo melajukan mobil dengan kecepatan standar, menuju sebuah perbukitan dimana disanalah sang ibu beristirahat.

Menaruh bunga itu di atas nisan ibunya lalu myungsoo duduk.

"Eomma aku datang,  maaf lama tak mengunjungimu. " menghela nafas sebentar lalu myungsoo melanjutkan curahan hatinya. Semua keluh kesahnya saat dia berada di amerika dan bagaimana juga dia yg tidak tahu apa-apa harus menghandle cabang perusahaan yg hampir menuju ke bangkrutan. Ohh itu sangatlah sulit bagi myungsoo.

Tapi yg paling sulit adalah kenyataan dia kehilangan jejak kekasihnya.

"Eomma...  Apa menurutmu aku akan bisa menemukan woohyun?  Eoh sepertinya itu hal yg mustahil untuk sekarang,  tapi aku akan tetap berusaha. Dan aku janji suatu saat aku akan membawanya lagi kepadamu" myungsoo kemudian berdiri berpamitan dan meninggalkan tempat itu.

You're Mine, Permanently! [MyungHyun]Where stories live. Discover now