scene 7

225 35 21
                                    

Happy reading 😊
Budayakan vote and coment 🤗




-------

Sekarang di taman samping rumah sederhana itu myungsoo duduk di sebuah ayunan tempat biasa myungsoo dan kekasihnya dulu menghabiskan waktu mereka.

Myungsoo melihat ke sekeliling,  setiap kejadian seolah berputar kembali. Mulai saat pertama myungsoo bertemu dengannya sampai  mereka menjalin kasih.  Sungguh myungsoo hampir gila tiap memikirkannya.

Tiba-tiba myungsoo merasakan tepukan di bahunya,  myungsoo menoleh pada orang itu dan tersenyum.

"Kenapa malah berdiam diri disini,  cuaca sedang dingin tidak Bagus untuk kesehatan" omel halmonie orang yg menepuk bahu myungsoo tadi.

"Aku tak apa halmeoni.. " myungsoo tersenyum "lalu sekarang kenapa halmeoni juga ikutan kemari? "

Halmoeni hanya tersenyum.  "Karena halmoeni merindukan cucu halmoeni" myungsoo memeluk halmoeninya.

"Soo-ah apa kau makan dengan baik disana? Kau terlihat kurusan" tanya halmeoni sambil mengelus surai cucunya itu.

"Kenapa semua org menanyakan hal yg sama padaku" gerutu myungsoo. Merasa bosan dengan pertanyaan yg itu dan itu saja.

"Karena kami menghawatirkan mu nak" myungsoo tahu kalau mereka khawatir dan menyanyanginya. Tapi rasanya tetap saja itu semua tidak membuat kebahagiaan myungsoo lengkap. Separuh jiwanya masih belum iya temukan.

"Halmeoni tahu,  disana aku harus berusaha keras karena hidup di negara asing itu tidak lah mudah.  Jika tahu begitu aku tidak akan meninggalkan halmeoni sendiri. " myungsoo menengadahkan kepalanya melihat Bintang. Tidak bukan pekerjaannya atau kuliahnya yg berat,  tapi untuk menghadapi kenyataan bahwa ia kehilangan jejak kekasihnya. Itu kenyataan yg lebih berat.

"Tapi bukankah kau bisa menyelesaikannya nak." myungsoo hanya mengangguk.

"Heemmmh.. "Myungsoo hanya mengangguk lesu.

"Emm halmeoni " panggil myungsoo terlihat sedikit tak tenang.

"Wae? "

" emmh apa?  Apa woohyun pernah mengunjungimu? " Myungsoo melirik halmeoninya.

halmeoni menghembuskan nafasnya sebentar lalu tersenyum pada cucunya.

"Setelah dia pindah dia tidak pernah mengunjungiku." myungsoo hanya mengangguk mengerti.

"Kau masih mencarinya nak? " melihat wajah lesu myungsoo halmeoni tahu bahwa cucunya itu belum bisa melupakan Woohyun.

"Hemmh.. " myungsoo mengangguk.

"Besok aku akan menanyakannya pada paman lee,  mungkin paman lee tahu" myungsoo tersenyum terpaksa.

"Nak kau tidak tahu?"

"Tentang?"

"Woohyun pindah ikut bersama keluarga lee" pupus sudah harapan Myungsoo.

"Aaahh benarkah? " Myungsoo rasanya ingin sekali berteriak,  kapan takdir akan adil padanya?  Kapan dia bisa bahagia seperti orang lainnya?  Dirinya memang beruntung,  semua yg dia ingin terpenuhi.  Tapi tidak dengan batinnya,  tidak ada kebahagiaan disana.

You're Mine, Permanently! [MyungHyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang