2two*

18 1 2
                                    

Tak ada yang dilakukan Kinky setelah pulang kuliah, hanya berdiam diri di atas ranjang biru mudanya dengan sebuah buku di tangan. Ia masih berada di dunianya hingga suara telepon menariknya ke dunia nyata.

" Halo Kinky~ sedang apa? "
Ternyata itu telepon dari Lody.

" Tidak, ada apa Dy? "
Tanya Kinky, ada apa temannya yang selalu rusuh itu menelponnya.

" Aku rindu " terdengar kikikan kecil di sebrang telepon

" Ok aku tutup-"

" Eeehh jangan! Aku ingin bilang sesuatu " kata Lody

" Katakan " Nada ketus Kinky membuat Lody tertawa

" Hahaha baiklah baiklah, ibu mengajakmu makan malam di rumahku. Sebenarnya aku ingin makan denganmu saja. Tapi ya sudah lah, mungkin selanjutnya kita akan makan bersama sebagai pasangan suami istri " kalimat itu diakhiri dengan tawa renyah Lody.

" Aku tutup " jawab Kinky singkat.

" Assaa! Baiklah, aku tunggu "

Sebenarnya, Lody selalu tau dan mengerti walaupun Kinky hanya diam. Itu jelas karena mereka sudah bersahabat sejak kecil. Namun, ada yang tidak diketahui Lody tentang Kinky. Perasaan yang sampai saat ini masih Kinky pertanyakan.

Setelah Kinky menutup pembicaraan mereka, senyum terkembang di raut lembut Kinky. Ia akan selalu seperti ini jika berbicara dengan Lody, bahkan bertemu. Perasaan aneh ini membuat Kinky bingung. Namun, ia hanya membuang pikiran itu dan bersikap tidak peduli. Kinky berjalan ke arah lemarinya dan mengambil sesetel baju.

Setelah selesai bersiap siap, Kinky turun ke bawah untuk berpamitan dengan mama dan papanya.

" Ma, aku akan kerumah Lody, tante Lili mengajakku untuk makan malam bersama " kata Kinky

" Mama tidak diajak? " tanya mama Kinky sambil menaik turunkan alisnya.

" Tidak ma, ini hanya undangan untukku, mama tak usah ikut " jawab Kinky malas. Mamanya selalu saja seperti ini jika ia berurusan dengan keluarga Lody.

" Hahaha, baiklah. Kau menginap saja di sana, tak usah pulang " goda mama Kinky.

" Mama! Sudahlah, aku pergi "

" Jangan merajuk seperti itu Ky, Lody tak akan suka! Hahahaha " bahkan setelah Kinky pergi, mamanya masih saja tertawa melihat kelakuan anaknya yang manis itu.

" Sudahlah ma, dia akan benar benar merajuk jika kau goda terus seperti itu" tegur papa Kinky.

" Anak kita sangat lucu pa, aku tak tahan jika tidak menggodanya, apakah kau tidak lihat pipinya yang merona jika ku sebut nama Lody? Itu sangat menggemaskan " jelas mama Kinky dengan semangat. Dan hanya ditanggapi gelengan heran dari suaminya itu.




Kinky berjalan kaki dengan tergesa gesa. Ia ingin cepat sampai di rumah Lody. Jarak rumahnya dengan rumah Lody tak begitu jauh, hanya kelang 5 rumah saja.

Saat sudah sampai di depan gerbang kediaman Lody, Kinky menekan bell. Dan tak lama terdengar suara wanita dari dalam.
Itu Bibi Rini. Dia membukakkan pintu untuk Kinky.

" Selamat datang, silahkan masuk ke dalam. Ibu dan Lody sudah menunggu " sambut Bibi Rini dengan ramah.

" Terima kasih Bibi. Aku akan langsung ke dalam " jawab Kinky sambil ngemulum senyum.

Kinky memasuki kediaman sang sahabat. Menuju dapur untuk menemukan sang pemilik rumah. Dan juga untuk menemui si tuan muda.

" Ibu~ Kinky datang " ujar Kinky setelah sampai di dapur dan tidak menemukan si pemilik rumah.

Namun alih alih mendapat jawaban Ibu,  Kinky malah mendengar suara dari pangkal tangga yang menghubungkan lantai dasar dan lantai lainnya. Itu Lody

" Kinky?  Kau sudah datang? " ujarnya

" Kau tak lihat? " tanya Kinky dengan acuh.

" Baikalah, ayo kita menemui ibu "
Lody berjalan terlebih dahulu di depan Kinky.

"Ibuuu, Menantumu sudah datang, ayo sambut dia " teriak Lody membahana yang menghasilkan jitakan keras di kepalanya. Tentu saja pelakunya Kinky.

" Ah Ibu, bagaimana kabarmu hari ini bu? " Tanya Kinky sopan saat melihat ibu Lody menghampiri mereka.

" Kabarku baik nak, kau akhirnya datang, ayo kita makan  ibu sudah memasakkan makanan kesukaanmu "  ajak Ibu Lody ramah

" Ibu tidak memasakkan makanan kesukaanku? Mengapa hanya Kinky? "

Terdengar nada cemburu pada kalimat Lody.

" Kau anak nakal, Ibu malas memasakkan makanan untuk anak nakal sepertimu " balas Ibu Lody sambil mendelik menghadap anak lelakinya.

" Aku hanya ingin mengucapkan.......
Rasakan! " Bahkan Kinky ikut menyudutkan Lody.

" Kalian menyebalkan " Rajuk Lody

" Baiklah, ayo makan. Aku sudah lapar " -Kinky

Saat mereka sedang menikmati makanan, suara serak namun seksi itu memecahkan keheningan di antara mereka.

" Sebenarnya aku ingin makan malam berdua denganmu saja, namun ibu ingin ikut dan bersikeras akan memasak untuk kita " oceh Lody

Kinky dan Lody duduk berhadapan, yang memudahkan Lody untuk menikmati wajah lembut di depannya ini.

" Aku bahkan lebih memilih makan bersama Ibu dari pada kau " kalimat tajam itu terdengar di telinga Lody

" Aku anggap ucapanmu mengiyakan ajakkan ku, kapan kapan kita akan makan malam bersama " Lody kembali membuka suara, dan celotehannya ini mengundang raut jengah Kinky.

" Terserah " acuh Kinky.

" Lain kali, kita akan makan malam bersama sebagai pasangan suami istri "
Perkataan Lody membuat pipi halus itu merona cantik.

' aku tak harus menjawab ucapannya kan? ' tanya Kinky dalam hati

Melihat pipi yang bersemu itu, diam diam Lody mengulum senyumnya.


Tbc!

Up lagi nih






You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 26, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Playing HeartWhere stories live. Discover now