✧ Chapter IV

651 196 21
                                    

"Apa sekarang obesesimu ada pada bunga-bunga ini?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa sekarang obesesimu ada pada bunga-bunga ini?"

Hendery masih saja berkutat dengan bunga-bunganya. Mengganti tanah pada pot-pot bunga lalu setelah itu menyiramnya dengan air.

"Bagaimana bisa kau mengartikan ini sebagai obsesi?" Tanya Hendery sembari menatap pria lainnya yang sedang duduk di kursi santai.

Pria itu mengangkat bahunya. "Entahlah. Tapi aku yakin—terbaca dari cara kau merawat bunga-bunga itu," ucapnya.

"Apa itu untuk kekasihmu?"

Hendery tidak menjawab. Ia mengabaikan pertanyaan itu begitu saja.

"Hendery—"

"Ya, Ten. Aku tahu. Ini akan menjadi sangat berbahaya bagiku," ujarnya memotong pembicaraan. Lalu, helaan napas berat terdengar. "Aku hanya ingin melampiaskan perasaan ini, karena—tak baik untuk kupendam."

Ten—pria itu, tertawa. "Lihat, kau menjadi sangat bodoh ketika jatuh cinta."

Hendery kembali menggantungkan kalimat dari Ten.

Sebelum, ia kembali berbicara dan membuat Hendery tercekat.

"Lalu, bagaimana dengan—seseorang yang hatinya akan patah jika mengetahui obsesimu ini, Hendery?"

Hendery terdiam sesaat. Menoleh, menatap Ten dengan pandangan yang tersirat beberapa makna.

Ten berjalan menghampiri Hendery. Menepuk singkat lengan pemuda itu sebelum kembali berbicara. "Untuk seorang pembunuh, sangat pintar mengatur waktu dan target agar tepat sasaran."

Setelahnya, ia berlalu.

Meninggalkan Hendery yang terpaku begitu saja.





A/n:

Hm... Ada yang janggal nggak kira-kira?

DAISY // HENXIAOWhere stories live. Discover now