Being a Boy - 01

4.1K 493 28
                                    

"Selamat siang." Manajer muda dengan name tag bertuliskan 'Jung Hoseok' membuat atensi karyawan yang sedang asik dengan pekerjaan masing-masing— menoleh dan refleks melihat pria muda tampan disebelahnya. "Kalian mendapat rekan baru. Dia pegawai magang. Perkenalkan namamu." senyum cerah favorit semua karyawan kini dibagi hanya untuk pemuda disebelahnya.

"Nama saya Kim Taehyung. Mohon kerjasamanya." senyum Taehyung pun tak kalah cerahnya. Membuat seluruh gender meleleh dengan bibir kotak merah menggoda.

Setelah semua membalas dengan hangat, sang manajer segera menunjukkan meja yang akan ditempati oleh Taehyung. Tepat setelah manajer pergi, semua langsung menyerbu Taehyung dengan berbagai pertanyaan—minus tentang keluarganya.

Tidak ada yang tahu siapa Taehyung. Tidak ada yang tahu bahwa Taehyung adalah anak dari pemilik perusahaan ini. Dan tidak ada yang tahu suatu saat nanti Taehyung adalah bos mereka.

"Apa kau benar-benar pria?" wanita yang mejanya tepat disebelahnya memandangi wajah Taehyung tanpa kedip sekalipun; takjub dengan kesempurnaan yang berada didepan matanya.

Taehyung gugup dan bingung harus menjawab seperti apa. Ia tidak pernah merasa bahwa dirinya cantik saat dulu masih menjadi wanita. Ah, Jimin pernah bilang, 'Kau lebih terlihat cantik setelah berubah menjadi laki-laki. Kenapa begitu? Apa kau juga melakukan operasi pelastik?'

Tidak, Taehyung tidak pernah melakukan operasi apapun selain mengubah gendernya menjadi laki-laki. Hanya saja, setelah ia berubah menjadi laki-laki, ia lebih sering merawat kulitnya terutama wajahnya.

Dirinya juga menyimpan banyak aksesoris seperti anting, gelang, kalung dan cincin. Jujur saja, dirinya malah semakin terlihat feminin setelah perubahannya ini.

Mungkin hanya karena dirinya sekarang pria, jadi semua hal yang memang ia lakukan dimasa perempuannya menjadi terlihat mencolok. Padahal itu memang kebiasaannya semasa dulu.

Masih ditatap sebegitu intensnya, Taehyung sebagai wanita yang berubah menjadi pria karena tidak menyukai pria lain itu; kini jantungnya berdebar cukup kencang karena wanita disebelahnya ini cukup cantik. "M-maaf, nona. K-kau terlalu dekat."

Dengan begitu, wanita itu menjauhkan wajahnya dengan sangat cepat. "Kau sangat cantik. Aku merasa kalah."

Taehyung mendengar itu langsung menundukkan kepalanya. Selama dua minggu setelah perubahannya, Taehyung tidak pernah mendengar pendapat orang lain tentang wajahnya selain dari kedua orang tuanya dan Jimin. Sekarang pendapat dari orang lain yang pertama ia dengar... Cantik?

Taehyung ingin mendengar ungkapan 'Tampan' dari orang lain.

Apa ini masih salah?

Dua minggu setelah perubahannya, baru kali ini ia merasa sedikit menyesal atas pilihannya.

"Tapi aku merasa dia tampan, dibanding cantik. Kulit kecoklatannya bukannya terlihat... Hot." wanita lainnya menyusul sambil mengucapkan kata terakhir dengan nada yang nakal.

"Suaranya juga berat. Matanya tajam. Hidungnya sangat mancung. Rahang dan dagu nya terbentuk lembut dan sempurna. Anakku memiliki bentuk rahang dan dagu yang sama denganmu. Dan Anakku terlihat sangat tampan karena itu. Kau terlihat tampan." wanita yang terlihat seumuran dengan Ibunya menambahkan.

Semua komentar tentang wajahnya membuat Taehyung kembali semangat dan kembali membuang penyesalan atas pilihannya setelah mendapat pujian itu.

Dan setelahnya, banyak karyawan lain yang memujinya dengan berbagai pendapat. Ada yang mengatakan bahwa dirinya sangat cantik, ada juga yang mengatakan bahwa dirinya sangat tampan. Karena tidak tahan, saat istirahat dirinya menghubungi Jimin untuk menemuinya di kantin kantor.

Trans-G [KookV]Where stories live. Discover now