Prolog [remake]

623 82 38
                                    

Tandai jika ada typo

Sebelum baca vote dulu lah hehehe




OoOoO








PLAK!!

Tamparan keras, itu mendarat mulus di pipi sebelah kanan Adel. Sensasi perih itu yang kini, Adel rasakan. Rasa perih menjalari seluruh pipi bagian kanannya.

Plak!!

Sekali lagi, tamparan itu mendarat mulus di pipi sebelah kiri Adel. Yang mengakibatkan sudut bibirnya sobek, darah segar perlahan menetes.

"ANAK KURANG AJAR," teriak Elno. Pria paruh baya itu menatap Adel penuh amarah. "KENAPA KAMU TIDAK BISA SEPERTI KAKAK-KAKAK MU?" tanya Elno murka.

Adel memejamkan matanya kuat-kuat, setelah itu ia memberikan diri menatap sang ayah dengan mata yang kini mulai berkaca-kaca, "a-apa peduli ayah?" Tanyanya dengan suara serak.

"KAMU HARUSNYA MALU DENGAN DIRIMU SENDIRI. LEBIH BAIK TIDAK MEMILIKI ANAK, DARIPADA PUNYA ANAK SEPERTI KAMU. YANG HANYA BISA MENYUSAHKAN DAN MEMPERMALUKAN KELUARGA" teriak Elno murka.

Semua orang yang menyaksikan kemarahan pria paruh baya itu hanya bisa berdiam diri.

Seseorang tersenyum miring,"Itu akibatnya, karena kamu gak pernah mau mengikuti kemauan ku." Batin seseorang Senang, melihat Adel di perlakukan seperti itu.

Adel sudah tidak bisa menahan air matanya, agar tidak jatuh membasahi pipinya. "A-ayah, percaya hanya dengan mendengarkan omongan orang lain" ucap Adel yang kini sudah terisak.

Lelaki yang sejak tadi hanya diam, kini mulai angkat bicara. "Om, sebelumnya saya minta maaf. jika saya lancang, berbicara seperti ini. Om tidak seharusnya menyalahkan Adel begitu saja, tanpa adanya bukti" kata lelaki yang berusia 19 tahun.

Elno terkekeh pelan, "tanpa bukti kamu bilang. Lalu yang saya dengar tadi apa?" Tanyanya dan menatap tajam kearah lelaki itu.

Adel hanya bisa terdiam mendengar sang ayah berbicara seperti itu, tanpa mau mendengarkan penjelasannya.

"Adel, cepat kamu pergi dari rumah saya!! Besok saya akan menemui kamu di panti kasih sayang. Setelah itu jangan harap saya mau menemui mu lagi" sambung Elno, lalu ia beranjak pergi menuju kamarnya yang terletak tidak jauh dari ruang keluarga.

Langkah Elno terhenti, tepat di depan pintu kamar. Saat mendengar suara milik Adel.

"Adel pamit, jaga kesehatan ya ayah. Semoga Tuhan selalu mengampuni kita" setelah mengucapkan itu, Adel dan lelaki tadi pun pergi meninggalkan rumah mewah itu.

"Maaf" batin seseorang.

Cerita ini aku remake, semoga kalian suka ya.

Btw jangan lupa vote & commant ya biar aku makin semangat ngetiknya:)

Kalo ada typo tandai aja ja:)

Kalo ada kesalahan penulisan dan tanda baca kalian komen aja ya.
Karena kalo kalian gak komen, aku gak tau letak kesalahanku eeaakk😂 karena aku hanya penulis amatiran.

Yakin nih pasti gak ada yg baca & vote:(

ADELIA [Remake]Where stories live. Discover now