'mau jalan bawa buku pr? Atau kerjain pr di rumah tapi gue temenin?
------------------------------------
Setelah Iqbaal menyebutkan semua tempat yang akan di tuju. Akhirnya Tya memilih tempat yang terlintas di pikirannya. Awalnya Iqbaal menolak, namun melihat ekspresi Tya yang memohon, mau tak mau Iqbaal pun menurut. "Warung Bakso Podo Moro" itu lah pilihan Tya. Warung yang letaknya di sebuah gang kecil, dan bangunannya hanya terbuat dari papan, namun tempatnya sangat bersih. Ini lah sebuah warung bakso favorit Tya.
Tadi nya Tya pikir Iqbaal akan risih jika ia mengajak nya kesini, bukannya apa Tya tau bahwa Iqbaal adalah orang berada dan berada di kelas sosial yang tinggi. Namun Tya salah, Iqbaal malah telihat nyaman berada di sini. Niat Tya mengajak Iqbaal ke sini hanya ingin melihat jiwa sosial Iqbaal, mampu kah ia beradaptasi dengan orang-orang yang tidak memiliki kelebihan ekonomi. Dan melihat dari sikap Iqbaal yang 'biasa saja' Tyana sudah tau jawabannya.
'tempat nya bersih, nyaman juga' batin Iqbaal.
"kamu sering makan di sini?" tanya Iqbaal
"emm.. lumayan." Mereka pun memilih duduk di pojok dekat jendela.
"eh Mang, Bakso kosongnya satu ya, kamu mau pesan apa?"
"samain aja." Sahut Iqbaal.
"eh dua mang." Tya pun kembali memesan.
Sambil menunggu pesanan datang mereka pun mengobrol banyak hal. Mulai dari menceritakan hal-hal tentang sekolah, hingga hobi mereka. tak banyak canda tawa yang mereka keluarkan karena pada awalnya mereka terlihat serius. Namun pembicaraan serius lebih di domisi oleh Iqbaal.
"ini neng bakso nya jadi." Mamang bakso pun datang untuk memberikan pesanan mereka. Tya pun menyambutnya dengan antusias, pasalnya ia sudah sangat lama tidak memakan sibulat tersebut.
"semangat banget.." Iqbaal pun terkekeh ringan melihat kelakuan sang pacar. Tya pun hanya menunjukkan cengiran kudanya.
"Banyak anak-anak yang bilang lo itu pendiem, tapi ternyata .." Iqbaal pun hanya mengeleng-gelengkan kepalanya. Tya pun hanya tersenyum simpul, dan Tya pun baru menyadari bahwa sosok Iqbaal Narya Fernandes tidak memiliki rasa humor sama sekali.
Kau lihat aku di sini menunggu mu
Menanti akan kehadiran dirimu
Berkali-kali ku menghubungi kamu
Berharap kau dan aku cepat bertemu
Disaat mereka sedang asyik menyantap makannya. Tiba-tiba ada dua pengamen yang bernyanyi di dekat mereka. Tya pun sempat tertegun dengan lirik lagu nyanyian itu. Namun ia tak terlalu mengindahkannya dan melanjutkan makannya. Toh suara pengamen itu tidak terlalu buruk. Dan melihat Iqbaal yang masih fokus pada mangkok baksonya, sepertinya ia juga tak terganggu. Maka Tya memutuskan untuk membiarkan pengamen itu melanjutkan lagunya.
Jujur aku tak sanggup bila kau jauh
Terasa berat dan hampir ingin mengeluh
Rasa ini sungguh membuatku
Jatuh cinta padamu
Melupakan tak semudah mengenal. Mengenal hanya cukup dengan bertegur sapa namun melupakan membutuhkan sosok yang benar-benar menutupi hal yang perlu di lupakan.
Kau ciptakan lagu indah
Kau senyum semanis buah
Satu tapi pasti dan sangat berarti
BẠN ĐANG ĐỌC
Lara
Lãng mạnHidup ini bagaikan roda yang selalu berputar, begitu pula sifat manusia. Manusia yang awalnya baik bisa berubah menjadi kejam seiring rintangan hidup yang di alaminya. So, percaya lah pada hatimu !!! jangan pernah menyalahkan takdir jika sesuatu yan...
Part Four
Bắt đầu từ đầu
