-
-
-
-
"Fitri Lo bajak hp Gue???" teriak Tya tak terima. Sedangkan Fitri pun hanya menunjukkan cengiran polosnya.
"gila Lo .. percuma likers banyak tapi hasil bajakan." Sinis Tya
"Ihh.. sumbu lampu. Cuma sekalipun." Sahut Fitri.
"ehh lo nggak ngaca? Lo yang kayak sumbu lampu." Balas Tya.
Bughhh....
Fitri yang kesal dengan sosok Tya pun akhirnya menyerang Tya dengann bantal.
"Awwww..... sakit bego," Tya pun tak terima dan membalas Fitri. Al hasil mereka pun akhirnya perang bantal di kamar Tya.
Bughh... bugh...
"awwww."
"Sumbu Lampu."
Bugh....
"Yaakkk."
Bughh...
"Ihh Tya ada yang manggil lo tuh.." Fitri pun mnghentikan serangannya.
"Gak ada." Tya pun tak menghiraukan dan kembali menyerang Fitri.
Bughhh...
"Tyaaa, ada Bintang di luar." Akhirnya suara itu pun menghentikan aktivitas Tya.
"Apa Ma?" ternyata Tya tak mendengar sama sekali. Ia menghentikan aktivitasnya karena sang Mama yang muncul di kamarnya.
"Ihh Telinga lo banyak selai nya." Gerutu Fitri.
"Ada Bintang di luar." Kesal Mama Tya dan langsung meninggalkan kamar anaknya.
"mau apa lagi sihh.." Tya pun menggeram kesal.
"Udah temuin sana ! kasian noh.. sahabat Gue juga tuh." Titah Fitri.
"Ya udah Lo aja yang temuin sana !." Tya pun mendorong-dorong tubuh Fitri.
"ihh ogah." Fitri pun malah berbaring di kasur Tya dan menutup tubuhnya dengan selimut.
Hufffttttttttt.... akhirnya Tya menyerah. Ia pun melangkahkan kakiknya untuk menemui sosok Bintang.
Tya berdiri di anak tangga terakhir. Dari sana dapat terlihat jelas ruang tamu di rumahnya. Dan ia pun dapat melihat sosok Bintang yang tengah duduk menunggu kehadirannya. Di lubuk hati yang paling dalam, Tya merasakan kenyaman tersendiri saat melihat sosok Bintang. Tapi entah ego apa yang membuat Tya mengharuskannya untuk menjauhi Bintang.
"ada apa?" tanya Tya to the point.
"gak ada apa-apa." Awalnya Bintang sedikit terkejut, namun dengan cepat dia mengubah sikapnya menjadi lebih santai.
"Terus ngapain Lo ke sini?" ketus Tya. Bintang menaikkan alisnya sebelah dan menatap Tya dari ujung kaki hingga kepala.
"sini deh.. mendingan lo duduk. Kasian kaki lo ntar capek berdiri terus." Ucap Bintang seraya menepuk sofa kosong di sampingnya. Tya pun mendengus kesal. Ia pun melangkah untuk duduk, namun bukan di samping Bintang melainkan di hadapannya.
"Lo nggak amnesia kan Bin, Gue Pacar Iqbaal bukan Lo." ucap Tya. Dan Bintang pun malah tertawa mendengar ucapan Tya.
"Gue nggak bilang lo pacar Gue. Jangan-jangan Lo masih mau ya jadi pacar Gue??" gubrakkk... Bintang, sosok lelaki yang mempunya 100x lipat sifat menyebalkan mampu membuat Tya menyesali ucapnnya tadi.
BẠN ĐANG ĐỌC
Lara
Lãng mạnHidup ini bagaikan roda yang selalu berputar, begitu pula sifat manusia. Manusia yang awalnya baik bisa berubah menjadi kejam seiring rintangan hidup yang di alaminya. So, percaya lah pada hatimu !!! jangan pernah menyalahkan takdir jika sesuatu yan...
