Part Four

7 1 1
                                        


-

-

-

-

Tya sedang sibuk mengerjakan tugas sekolahnya dirumah. semua buku ia bolak-balik hanya untuk mencari sebuah jawaban. Jawaban yang pasti tentunya. Namun tak lama sang mama pun masuk ke dalam kamarnya.

"Yak, ada temen kamu tuh di bawah." Ujar sang mama.Refleks Tya pun langsung menutup bukunya. 'Bintang' Tya pun langsung berlari keluar tanpa menghiraukan sang mama yang bingung.

"Lah? Mau di tanya itu siapa malah lari. Biasanya kan Bintang yang ke sini lah ini bukan. Dasar." Mama pun keluar sambil menggelengkan kepalanya.

Shitttt.... sebelum keruang tamu Tya pun menghentikan langkahnya sejenak. Ia merapikan rambut dan bajunya. Tak lama ia menarik ujung bibirnya membentuk sebuah senyuman. Dengan satu kali hembusan nafas, rasa percaya diri sudah ia dapatkan. Lalu ia kembali melangkah menuju ruang tamu.

"Bintang, Bintang, ternyata lo emang bandel ya."

"Hay."

Senyum Tya yang tadinya mengembang pun kini langsung layu. Ekspetasi tak sesuai realita. Itu yang terjadi saat ini. Tya pun langsung me-refresh otaknya.

"kenapa Bintang sih yang gue harepin"

"Kok bengong?"

"ehh... enggak kok. Ada apa Baal?" Tya un melangkah mendekati sosok Iqbaal.

"Lo lagi ngapain? Sibuk nggak?" tanya Iqbaal

"enggak papa sih, Cuma lagi kerjain pr aja." Sahut Tya.

"emm, ya udah pr nya ntar malam aja. Sekarang kita jalan yuk" ajak Iqbaal.

"kemana?" tanya Tya.

"udah ikut aja."

"Ya udah gue ganti baju dulu ya?" Tya pun beranjak ke kamarnya untuk berganti pakaian. Namun langkah nya terhenti saat melihat sang mama menatapnya intens. Tya pun langsung mengerti akan tatapan sang mama yang ia yakini pasti kepo akan sosok Iqbaal. Tya pun langsung menghampiri sang mama.

"Kenapa Ma?" Tya pun sengaja mengetes sang mama.

"Siapa?" Tanya mama to the point.

"Iqbaal. Pacar Tyana." Sahut Tya lirih.

"Bintang?" Mama Tya memang mengenal akan sosok Bintang. Mengenal dengan baik malah. Tapi satu hal yang mama Tya tidak tahu, mereka putus. Selama ini mama Tya tahu hubungan keduanya baik-baik saja. Bahkan Mama Tya pun tak pernah melihat Tya galau karena memiliki masalah dengan Bintang. Tapi.... sudah lah. Toh Tya sudah beranjak dewasa, segalanya sudah mama serahkan pada pilihan Tya sendiri.

"udah enggak," sahut Tya lirih lagi.

"Tya mau jalan sama Iqbaal, Tya ganti baju dulu ya."

"Bukannya kamu lagi kerjain pr?" tanya sang mama.

"Lanjut ntar malem." Sahut Tya sambil berjalan ke kamarnya.

'lagi ngapain nyet?'

'kerjain pe-er'

'yahhh... ya udah kerjain aja dulu sampai selesai.'

'emang kenapa?'

'tadi nya sih mau ajak jalan-jalan, tapi nggak jadi deh, PR lo lebih penting.'

'aku sambung ntar malem aja.'

'ntar malem, yang ada lo molor'

'tapi kan gue pengen jalan,'

LaraWhere stories live. Discover now