4

272 36 0
                                    

"Dek!" Syifa celingukan mencari asal suara wanita dengan paras anggun yang amat dikenalnya itu.

"Kamu lama banget ke bawahnya? Tadi hampir mama udah mau nyusulin ke atas." Ujar sang mama sembari menyerahkan kotak bekal ukuran besar yang berisi buah-buahan.

"Maaf ya ka, tadi soalnya liftnya lama gitu, penuh yang mau turun."

"Iya gakapapa kok, mama langsung pergi lagi ya dek. Kamu beneran gakpapa nanti gak ada yang jemput? Kalo engga mama minta tolong Andi aja aja deh nanti biar dia nyusul ke bandungnya nanti." Raut khawatir tak bisa lepas dari wajah Chandra untuk anak bungsunya.

"Gakpapa ma, serius aku gampang nanti. Kasian bang Andi masa harus buru-buru dari kampus jemput aku terus ke bandung. Capek pasti." Syifa tersenyum lembut memastikan.

"Tapi kan..."

"Udah ma, mama jalan aja, aku gakpapa kok sendirian di rumah juga, aku udah 19 tahun ma. Kasian sahabat mama yang kena musibah, suaminya meninggal terus udah gakpunya keluarga lagi di indonesia. Pasti kebingungan banget ma sekarang. Mama, papa, sama abang-abang jalan aja, aku gakapapa kok serius."

"Makasih ya nak."

"Aku yang harusnya minta maaf, gak bisa nemenin mama. Maaf ya ma, soalnya pemotretan besok gak bisa di cancle."

"Iya gakpapa, yaudah mama jalan ya, kamu lagi meeting kan? Udah gih cepet balik ke atas."

"Iya ma, aku balik lagi ya. Assalamu'alaykum, take care ma." Gadis itu mencium tangan ibunya kemudian berlalu pergi.

Melodi Untuk SunyiWhere stories live. Discover now