2. 🍃Gara-Gara Lip Ice🍃

68.7K 2.6K 120
                                    


Assalamualaikum, readers

Selamat membaca(ulang)

Ustadz, aku jatuh cinta

🍃

Sholat jamaah subuh terlihat sudah usai. Namun, masjid Nurul Qolbi masih saja dipenuhi oleh para santriwati dengan berbagai macam kegiatan mereka. Tadarus, muroja'ah, musawir, matla'ah kitab-kitab yang sebelumnya telah diajarkan oleh kyai dan para ustaz di madrasah.Bahkan ada pula di sisi sudut masjid, beberapa santriwati menggunakan waktu setelah subuh mereka untuk memejamkan mata dan merebahkan tubuh barang sekejap, alias tidur dengan beralaskan sajadah.

Sebenarnya itu bukanlah kebiasaan baik. Sebagaimana Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata, "Tidur setelah subuh mencegah rezeki, karena waktu subuh adalah waktu makhluk mencari rezeki mereka dan waktu dibagikannya rezeki. Tidur setelah subuh suatu hal yang dilarang (makruh) kecuali ada penyebab atau keperluan."

Akan tetapi seringnya begadang di waktu malam hari, membuat sebagian dari mereka menggunakan kesempatan itu untuk tidur sejenak sebelum kegiatan lain dilaksanakan. Begadang mereka juga bukan karena suatu hal yang sia-sia. Melainkan belajar bersama dan membentuk kelompok lalu dilanjut dengan menambah sedikit hafalan. Jika tak ada yang dilakukan pada jam istirahat malam. Maka setiap santri harus menaati peraturan sebagaimana yang telah ditetapkan.

"Kitab aku ditaruh mana, sih, sama Aira?" keluh Keysa sambil menyisir seluruh rak buku dan kitabnya.

"Mana udah mepet lagi jamnya," ucapnya kesal. Sesekali matanya melirik gelisah ke arah jam yang bertengger manis di dinding.

"Pamite adus, se jam nggak mentas- mentas. Kungkum opo piye jane? " (Pamitnya mandi, satu jam nggak selesai. Berendam atau gimana sih?) Keysa belum juga berhasil menemukan kitab yang ia cari.Tangannya dengan cekatan merapikan anak rambut yang keluar dari jilbab sekolahnya.

Tepat pukul tujuh pagi. Saat itu pula bel madrasah nyaring berbunyi, menandakan seluruh santri harus segera bersiap. Kebetulan, di pesantren ini memiliki dua basis progam kegiatan belajar mengajar. Satu, berbasis kurikulum depag. Yang mana setiap pagi melakukan sekolah formal seperti sekolah pada umumnya. Dilanjutkan sekolah diniyah pada malam harinya. Demikian yang kedua, berbasis salafi persamaan. Setiap pagi full mengkaji kitab kitab pilihan,namun tetap mempelajari bidang study formal, tidak menyeluruh, hanya beberapa pelajaran yang diwajibkan untuk ujian nasional nantinya.

"Keysa, ayo berangkat! Nungguin siapa? Jam pertama sejarah, loh. Mampus nanti kalau telat. " seloroh santri seangkatannya, yaitu Ana dari jendela kamar. Mengingat sekiller apa guru sejarah mereka. Keysa semakin resah dibuatnya. Belum juga ada tanda tanda kemunculan sahabatnya itu.

"Duluan aja, Na! Aku masih cari kitab. " Tangan Keysa masih sibuk memilah kitab dan bukunya. Ia ulang kembali dari tepi sampai bawah rak buku.

"Sudah mepet lho ya, awas ketangkep mbak-mbak OPS nanti. " Ana yang merupakan sang ketua kelas Keysa segera berlalu. Ucapannya semakin membuat Keysa tidak tenang.

"Iyo iyo, disek'o wae." Saat tengah sibuk mencari kitab yang Keysa butuhkan, suara gebrakan kaki yang bergesekan dengan tangga papan kayu terdengar berisik. Benar saja, itu suara Aira yang naik tangga setengah lari hingga menabrak pintu kamarnya karena sedang terburu-buru. Terlihat handuk yang menutupi rambutnya. Lalu kaos reglan dan sarung yang ia pakai asal asalan.

Ustadz, Aku jatuh Cinta [SUDAH TERBIT]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ