Sesampainya di sekolah akupun berlarian masuk ke kelasku. Untung saja belum terlambat, langsung saja aku mengambil tempat duduku dan belum lama itu guruku datang dan memulai pelajaran. Ketika aktivitas belajar telah berlangsung lama tiba-tiba ada yang mengucapkan salam.

" Assalamuallaikum, maaf saya terlambat". Kata seorang anak laki yang baru datang dengan wajah yang murung seakan bersalah.

" Walaikum sallam". Jawab kami dengan agak keheranan sekaligus guruku langsung bertanya.

" Kenapa kamu baru datang. Kamu tau kalau telah terlambat?". Tanya guruku.

" Maafkan saya. Saya janji tidak akan mengulangi lagi". Jawab anak laki-laki itu dengan wajah murung.

" Kalau begitu ambil tempat dudukmu dan jangan ulangi lagi besok". Tegur guruku.

Dengan wajah lesuhnya anak itu pun mulai menyesuaikan aktivitas belajar. Ketika dia mengambil tempat duduknya, aku menatapnya seakan pernah melihatnya. Ternyata dia adalah anak laki-laki yang aku lihat saat perjalanan dengan ayah ke sekolah tadi. Agak aneh ketika melihat seragam yang ia pakai itu begitu kusut dan kotor, sungguh sangat membingungkan. Atau mungkin ini hari pertama sehingga banyak anak-anak yang merasa canggung dan tak sempat membuat persiapan dengan seragam mereka.

Waktu terus berlalu sehingga aktivitas belajar pun akan segera berakhir, walaupun hari pertama ini diikuti dengan masa perkenalan, sebab semua siswa banyak yang belum saling kenal. Suara bel pun berbunyi menandakan aktivitas belajar berakhir, dan ketika keluar dari kelas ternyata ayahku sudah menunggu di depan sekolah menjeputku.

" Sophy,,, ayah di sini, ayo kita pulang".

" Iya ayah, ternyata ayah sudah menunggu yah,,,". Jawabku sambil tersenyum.

" iyalah masa ayah membiarkanmu pulang dengan berjalan yang cukup jauh. Bagaiamana hari pertamamu tadi, lancar-lancar saja kan?". Tanya ayah dengan keadaan hari pertama di kelas tadi.

"Alhamdulillah lancar saja ayah, walaupun masih ada rasa canggung. Mumpung karena masih baru". Jawabku pada ayah.

Setelah bertemu ayah saat menjeputku, langsung saja kami bergegas untuk pulang. Tapi ketika dalam perjalanan menuju rumah, aku melihat anak laki-laki yang sama waktu di kelas tadi sedang berjalan di atas trotoar jalan. Sungguh aku merasa dia adalah anak yang sedikit aneh dari teman sekelasku, dan ketika sesampainya di rumahku terlihat ibu sedang menunggu.

" Eh,,,sudah pulang yah, bagaimana hari pertamamu di sekolah tadi Sophy?". Sapaan ibu dan langsung bertanya keadaanku di sekolah ketika kami datang.

" Alhamdullih baik-baik saja bu, lagi pula hari ini ayah juga menjemputku" jawabku.

" kalau gitu cepat masuk, ibu sudah menyiapkan makananmu dengan ayah juga sana". Jawab ibuku.

" Wah, asyik tuh kebetulan ayah lapar ni. Dan kamu Sophy jangan lupa buat pekerjaan rumah jika ada". Jawab ayahku dengan agak gembira.

" Belum ayah, tadi baru perkenalan saja di kelas". Jawabku pada ayah.

" yah,,sudah kalau gitu nanti ceritakan pada ayah dan ibu dihari pertamamu di sekolah tadi". Pinta ayah padaku.

Ketika usai bercakap dengan ayah dan ibu, kami pun menyantap makanan yang sudah disiapkan oleh ibu. Pada saat malam tiba aku pun bercerita dihari pertama sekolah tadi. Akupun bercerita tentang anak laki-laki yang aneh itu. Sehingga tak terasa malam semakin larut.

" Ya,,,sudah Sophy ini sudah larut malam kayaknya kamu sudah boleh untuk istrahat". Pinta ibuku.

" Iya Sophy sebaiknya kamu istrahat, agar bisa bangun lebih cepat karena jangan sampai kamu terlambat ke sekolah". Sambung ayahku mengingatkan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 23, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Impian SophyWhere stories live. Discover now