Alzheimer.

1K 58 15
                                    

Dua anak manusia yang tengah bergumul dengan selimut itu merasa sama sekali tudak terusik, bahkan dengan suara gedoran pintu sekalipun.

Yang pertama kali membuka mata ialaha Karen. Menggeliat nyaman dengan posisi masih di peluk Ragil.

Karen mengerjapkan matanya berberapa kali. Hingga ia sadar dan mencubit pipi Ragil sampai si ganteng bangun.

"Ya ampun sayang. Sakit tau.. "

"Kok gue bisa tidur disini sih? "

Ragil nampaknya belum seratus persen mengumpulkan nyawanya. Ia kembali tidur dengan memeluk tubuh Karen erat. Mencari posisi nyaman.

"Ragil. Bangun set! Gue ada janjian sama si Eaka ini"

Ragil otomatis langsung duduk dan menatap Karen penuh selidik. Karen ikutan duduk dan menghadap Ragil.

"Lo.. Sehat? "

Dan di hadiahi timpukan bantal di mukanya.

"Sialan lo asu! "

Dan Ragil total bingung . Akhir-akhir ini ada yang gak beres sama Karen. M ulai dari Karen yang sering mendadak linglung, gagap dadakan, emosi an, dan sering lupa.

Masalah lupa bayar utang kantin sih.. Gak masalah, tapi ini... Lupa yang menurut Ragil sendiri kebangetan.

Karen nya itu.. Kenapa sih?

Karen bersiap turun dari ranjang. Kalo aja Ragil gak nahan.

"APA S—"

"Coba tebak.. Siapa pacar Atha.. "Kata Ragil dnegan nada main main dan pasang senyum kotak terbodoh nya.

Karen muterin bola matanya males "ck. Siapa sih ya.. Terakhir kali gue lihat dia masih sama June. Gak tau lah. Kenapa emang? "

Wajah Ragil mendadak pias, tapi keburu di ganti sama senyum bodohnya "coba tebak.. Gue kemarin ketemu Abang lo dan apa Coba yang dia bilang? "

Karen total bingung. Deketin wajahnya dan naruh punggung tangan ke dahi Ragil . Ngecek suhu tubuh.

"Lo sehat kan? Abang gue lagi di Jepang Gil. Dan lo kan gak pernah ketemu ama dia. Aneh aneh aja lo. Oh ya, hape gue mana ya? "

Ragil kelu. Merhatiin Karen yang lagi kelimpungan nyari ponselnya. Dadanya nyeri. Karen nya... Gak papa kan?
















.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.



Ragil jadi anak pendiam seharian ini. Bukan karena cemburu soal Karen yang berangkat bareng Raka, tapi karena dia tau suatu fakta yang gak akan pernah bisa dia terima.

Karen nya... Alzheimer?

Ya. Ragil udah curiga ini dari lama dan kebenaran akhirnya terungkap sudah saat Alfa nyamperin dia ke sekolah.

"Adek gue... Sakit"

Ragil ngusap rokoknya dalam-dalam "Karen? "

Alfa ngisap rokoknya. Di kasih Ragil tadi.

MANTAN (FIN)Where stories live. Discover now