Keanehan Karen.

948 59 3
                                    








Karen mbanting buku paket matematika nya ke lantai. Wajahnya panik, frustasi dan kayak kebingungan.

Kesel, dia nendang meja nya sampe kebalik. Sontak sekelas langsung pada noleh. Hening.

"Karen? "

Vivi ngulurin tangannya. berniat nepuk pundak Karen.

Tapi dengan kasar Karen nepis tangan Vivi dan natap Vivi dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Karen? Lo.. Kenapa? "

Lama Karen diem, sampe akhirnya dia nangis kenceng dan meluk Vivi erat.

"Pusing Viii... Hiks.. Hiks.. "

"Mau pulang aja? "

"Gak. Ke uks aja Vi"

Vivi hela napas. Nurutin kata sahabatnya. Noleh ke temen sekelasnya"Woy. Kalo ada pak Bambang ijinin bentar ya!!"

Akhirnya Vivi nganterin Karen ke uks .







"Vi. Lo balik aja gih ke kelas. Gue mau istirahat. Makasih Vi"

Vivi ngangguk. "Ini obatnya. Udah gue siapin. Kalo kenapa napa telpon gue aja ya"

Karen gak jawab. Cuma merem dan nunggu Vivi pergi dari uks.

Bunyi blam, tanda pintu batu aja di tutup berhasil bikin Karen buka mata.

Ia nerawang langit langit atap uks. Terisak pelan. Air matanya luruh seketika. Ia tutup pake engsel lengan nya. Nangis.

"Gue kenapa?? "






.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.




Ragil jalan ke parkiran. Wajahnya lesu.

Niat hati balik bareng sang Cinta nya eh malah tuh anak udah balik duluan. Mungkin sama tunangan nya.

Ragil siap siap pergi, tapi ada yang nahanin lengannya.

Ragil nengok.

Raka?

"Ck! Ngapain lo? "

Raka bersedekap "mana Karen? "

Ragil ketawa sarkas "elo yang tau, nanya ke gue. Bangsat! "

Raka kesel. Narik kerah Ragil, cengkram kuat kuat "SERIUS SIALAN! "

Tersulut emosinya, Ragil balik cengkram kerah Raka

"DIBILANG GUE GAK TAU, BANGSAT! "

Lama keduanya beradu tatap sengit, Raka akhirnya memilih buat ngalah. Lepas cengkraman nya. Dan Ragil ikut lepas cengkraman nya.

MANTAN (FIN)Where stories live. Discover now