Pasrah Rembulan.2

23 0 0
                                    

Tak lama kemudian Kak Rizal membuka acara mengaji kami, dan kami pun mengaji hingga adzan isya' berkumandang, kami pun sekalian sholat berjamaah disitu.Setelah sholat kami pun kembali ke rumah masing-masing.Aku yang pulang bersama ibuku, tetap bergandengan tangan ditengah perjalanan. Hingga sampai di depan pindtu rumahku, dan ibuku membukanya menggunakan kunci yang ada disakunya. Aku pun lantas masuk dan menyalakan televisi, dan aku melihat berita tentang akan terjadi erupsi dari gunung Kelud, aku tak paham apa itu erupsi. Yang ku pahami gunung Kelud sedang sakit.Semua orang dievakuasi pergi meninggalkan gubuknya yang berada dilereng Kelud, mereka merelakan gubuknya kosong tak berpenghuni, hanya udara yang mengisi rumahnya, mereka mengungsi ke tempat yang lebih aman.Aku melihat itu kebingungan mengapa mereka meninggalkan rumah mereka.Ibu ku datang dan duduk disamping ku dengan piring ditangan kirinya dan tangan kanannya sudah belepotan sambal kacang.

"Bu.. Mengapa mereka pergi meninggalkan rumah mereka bu ?" tanyaku penasaran pada ibuku.

"Mereka itu menyelematkan diri le... Mereka tidak memikirkan rumah mereka, mereka mementingkan keluarga mereka agar tetap utuh.. Karena Kelud akan meletus..." ujar ibuku menjelaskan apa yang sedang terjadi.

"Ooooooo begitu ya bu.." jawabku yang mulai paham.

Waktu terus berjalan hingga pukul 9 telah diperlihatkan jam, aku langsung menuju kamarku karena sudah batasku melihat televisi karena dibatas masa, saat aku menuju kamar, aku melihat kucing hitam ku sudah tertidur pulas di kursi ruang tamu, aku langsung menuju kamarku yang petang dan gelap tanpa cahaya lampu, memang permintaanku agar tak diberi lampu, karena ketika gelap akan lebih cepat membuatku terlelap, ku tata kasur dan bantal ku, selepas itu ku rebahkan tubuhku pada kasur, empuk dan nyaman yang kurasakan, angin dingin berusaha menggangguku, angin lupa bahwa selimut ku siap melindungiku dari dinginnya, Tak berselang lama dari diriku menarik selimut aku pun tertidur..

Tiba-tiba ditengah malam terang-benderang, kala rembulan berkuasa sebagai ratu sejagad semalam, dan suara pungguk merayu bulan.Terdengar suara dentuman yang keras hingga getarannya sampai ke kamarku, aku terbangun dan memanggil-manggil ibuku.

"Bu..Ibu..." panggilku kepada ibu.

Ibu ku langsung datang ke kamarku, dengan mukena yang dipakainya pertanda ia sudah menjalankan sholat sunnah sepertiga malam.

"Ada apa le ?Ayoo tidur lagi" rayu ibuku sambil mengelus-ngelus keningku dengan maksud supaya aku tertidur kembali.

Aku pun langsung tertidur kembali, memberikan harap kepada rembulan, untuk mencari tahu dimana suara keras itu berasal.

Debu & Deru : Dampak Sakitnya Kelud Sampai ke desakuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora