Kelasku, kelas Tria, dan kelas Sae saling berhadapan. Meskipun kami beda kelas, tetapi beberapa kelas diacak sehingga berdekatan.
"Sae, Tria, gue harus masuk kelas dulu nih. Nanti ketemuan deh di kantin.. Bye! Miss youu...," aku segera masuk kelas setelah mengatakan serentetan kata-kata dengan aksen yang dibuat-buat, mengucapkan kata-kata miss you dengan bibir mengerucut. Hehe. LOL.
"Hei.. Heii.. Heii.. Cupu.. Gak semudah itu lo masuk.." ujar sebuah suara dengan nada angkuh. Aku tak perlu berbalik untuk mengetahui bahwa itu Laura.
"Ll.. laww.. Laurraa...?" aku menunduk dan berbalik. Aku lalu menatap lagi ke arahnya. Gila, ni orang? Masa dia memakai sepatu model Peep Toe ke sekolah? Apa dia tidak pegal? Oh, belum selesai. Dia memakai gaun lengan pendek diatas lutut dan rambut digulung serta dihias bando. Mungkin dia mau jalan bareng Justin Timberlake. NO. Dia mau jalan bareng Fred. Pasti.
"Iya cupu. Itulah gue. So why are you call my name, Weird-Nerd? Lo terpana sama kecantikan gue, huh???" aku melongo. Tetapi sedetik kemudian aku mengangguk demi bisa masuk kelas IPA tercinta ini. Dia itu kan suka terbuai pujian.
"Hahahhh.. Baguss... Dan sebagai tanda terima kasih, nihh!!" dia mendorongku hingga aku terjengkang. Aku meringis sambil membetulkan kacamataku.
"Poor Rary.." gumamnya lalu melangkahiku dan berjalan menuju kelas VIII C. Kelas Fred, Frederick Tomlinson, gebetannya. Kelasku ini, omong-omong, berada di VII B. Kelas Tria IX B, dan kelas Sae VIII B. Itulah kenapa kami berdekatan. Oh iya, sepertinya kami masih akan masuk kelas 1 jam lagi, menurut jadwal hari Senin.
"Heii.. Heii.. Lo gak apa-apa, Shari?" Sae berlari tergopoh untuk membantuku berdiri. Berbeda dengan Tria yang berjalan seperti model catwalk yang dikejar anjing rabies, bergaya namun buru-buru.
"Iya, gak apa-apa kok Say.. Cuman gara-gara si troublemaker-fans-berat-lo-berdua masa iya sih kenapa-napa?" ujarku sambil berdiri.
"Ya udah. Masuk sana! habis itu.."
"Lo ngusir gue, Tria?" tanyaku memotong pembicaraan.
"Ya ampun gak mungkin RAREEEYYYYYYY makanya dengerin. Gue. Ngajakin. Lo. Berdua. Ke. Toileeeeeeeeeeetttttttttt!!!!!!!!!!!" serunya menguraikan.
"Hhh... Fashion Correction, iya?" well, fashion correction adalah saat dimana TriSa mengajakku ke toilet dan menghabiskan sisa waktu untuk berdandan dan mengoreksi bajuku. Sesekali mengganti bajuku dengan baju yang mereka beli berdua untukku.
"Pinter banget!!!!" aku hanya pasrah ketika mereka berdua menyeretku ke kamar mandi.
********
"Naaahhh... Lipgloss mana?" tanya Sae sambil memegang kedua sisi pipiku.
"Nihh... Well, mana blush on?" sahut Tria sambil memberikan liploss dan menerima blush on dari Sae.
Aku hanya pasrah kalau tidak mau jelek. Nah, untung mereka tidak memberiku eye shadow. Tidak ketika disekolah.
"Rary.. Nih yeaa... Kulakukan sesuatu pada rambutmu," ujar Tria sambil melakukan sesuatu pada rambutku. Ya, dia mengikat satu rambutku dengan sangat biasa saja. Anehnya, aku tidak terlihat cupu. Bahkan, superstar dengan beberapa warna mencolok yaitu biru muda dan pink, itu adalah tato temporer yang terkena air akan langsung hilang, dan kuncirannya berwarna hitam (terlihat di rambutku karena warna rambutku merah) dan berglitter. Poniku dibelah dua ditengah. Kacamataku? Iya. masih sama. Tetapi, warnanya yang (untungnya) berwarna hitam dan berbentuk kotak malah seolah menyerukan kegaulan seorang anak. Ewwhh..
"Nahh, kamu sekarang berganti dengan ini!" ujar Tria riang sambil menunjukkan sebuah gaun lengan pendek warna pink pucat dan sesuatu di bungkusan yang bergambar.. Stilletto?!
"Ha?? Stiletto?" aku berteriak.
"No way! Ini cuman gambarnya. Nah. Bukalah!" ujar Tria. Fiiuuhh... Hanya loafers pink berbandul hati.
"Dan masih ada oleh-oleh dari akuuu.." sahut sae. Aku berharap cemas. Semoga bukan jaket jeans belel atau semacamnya.
"Trrereengg!! Jangan panik, ini aku beli dengan rundingan bersama Triaaa!!!" sae menunjukkan baju off shoulder pink tua bergambar hati dan bertulisan 'Love You'. Aku berteriak girang. Baju impianku!!! Itu cocok dipadukan dengan dress dan loafers. Teteapi masih ada satu lagi.
"Waaaawww... Terimakasiihhh!!!!" jeritku ketika melihat bandana pink tua berglitter dengan cara pemakaian; Diikatkan disekeliling kepala, bagian yang diikat ada dibawah kepala. Cocok, ya?
"Gila ya lo Rar, lo itu superstaaaaaarrrr!!!!" ujar TriSa berbarengan ketika aku selesai berganti baju. aku melihat jam tanganku.
"Heyy, sudah pukul 06.50. Kita masuk pukul 07.00 so kita harus kembali sekarang!" aku tidak bisa berhenti menyunggungkan senyum ketika teman-teman sekelasku memandang iri. terlebih para troublemaker.
YOU ARE READING
Nerd But Popular
Teen FictionRary atau Sharayyah Anderson adalah anak cupu dari seorang Mommy bernama Lydia yang entah ayahnya dimana -Mom juga tidak tahu, mereka berpisah ketika Rary lahir. Rary mempunyai dua orang kakak yang bernama Fay dan Aly yang ikut bersama Dad-. Rary ad...
