"Lain kali kau jangan bergaul atau berbicara dengan mereka. Kau mengerti !" Ucap eomma jisoo padanya. Dan hanya diberi anggukan oleh jisòo. Hanya tak ingin memperpanjang argumen... ia tak ingin mendengar tentang kejelekan keluarganya lagi.
"Eomma minggu depan aku ingin pergi nonton konsernya Taylor swift. Boleh yaa?" Seru irene yang tiba2 muncul dari sisi lain.. yang baru saja keluar dari balik kamarnya.
Tatapan jisoo dan eomma nya praktis beralih padanya.
"Memang konsernya dimana?" Tanya wanita paruh pada pada irene yang kini telah bergabung dengannya dan jisoo.
"Tentu saja di Amerika eomma!" Sahut Irene santai. "Boleh ya?!"
Irene mencoba membujuk ibunya yang tampak membulatkan matanya. Mengisyaratkan jika ia terkejut dan tentu saja tanda tak setuju tersirat jelas diwajahnya.
"Bagaimana bisa kau berpikir jika eomma mengijinkanmu? Itu tidak akan terjadi." Sahut wanita paruh baya tersebut mendengus kasar.
Rona wajah Irene seketika memudar,perasaan kecewa saat mengetahui ibunya tak memberi ijin.
"Please eomma sekali ini saja. Aku butuh jalan2 juga agar aku tidak setres. Boleh donk eomma..." irene masih berusaha membujuk dengan wajah memelas.
Sementara jisoo hanya diam menyaksikan percakapan keduanya. Ia hanya tak ingin mencampurinya.
"Tidak ! Aku sudah katakan tidak ya tidak. Kau jangan bersikeras!" Eomma melototkan matanya pada Irene. Menentang kemauan putri sulungnya tersebut. "Itu terlalu jauh irene, lagipula kau tidak memiliki banyak teman untuk menjagamu disana."
"Biarpun aku pergi sendiri tapi aku bisa menjaga diriku sendiri eomma. Pliss....kali ini saja ya! Boleh ya...." Irene menyatukan kedua tangannya memohon, ia menunjukkan puppy eyes yang membuat siapa saja akan luluh. Namun hal itu tetap tak bekerja pada ibunya.
"Tidak boleh!"
"Eomma,biarkan saja Irene pergi. Kan kasihan..." akhirnya jisoo angkat suara. Melihat ekspresi irene yang bersungguh-sungguh membuatnya tidak tega dan berniat membantu gadis tersebut mendapat ijin dari eomma mereka. "Aku yakin dia bisa jaga diri disana."
Jisoo menyunggingkan senyum tulus pada ibunya dengan tujuan meyakinkannya. Sedangkan Irene memiliki ekpresi datar saat mendengar adiknya membelanya.
"Tidak jisoo ! Jika kau yang kesana mungkin eomma akan mengijinkannya. Karena eomma lebih yakin dan percaya padamu. Tapi tidak dengan Irene..." wanita tersebut mengakui. Irene praktis memutar bola matanya kesal. Kesal jika sudah dibandingkan dengan adiknya.
"Kau itu ceroboh sangat ceroboh. Eomma yakin jika kau tidak bisa melakukan sesuatu dengan benar." Wanita paruh baya tersebut menyerang irene dengan kata2 yang membuat gadis tersebut bangkit dan membanting kursi yang ia duduki dengan kekuatan ekstra.
Gadis tersebut telah dirasuki oleh emosi yang tinggi.
Jisoo yang berada tak jauh refleks memejamkan matanya ketika mendengar suara bantingan kursi mengagetkannya.
"Apa-apaan ini !!" Bentak ibunya
"Eomma yang apa-apaan. Eomma selalu saja memuji jisoo, membanggakan dia!!" Irene mengamuk dan berteriak pada eommanya. Karena telah tersinggung akan kata2 wanita tersebut. "Selalu saja jisoo yang diutamakan. Kenapa eomma kenapa?"
"Karena dia memang selalu membuat eomma bangga. Tidak sepertimu !! Kau itu keras kepala, tidak bisa diberitahu.." Balasnya.
Jisoo yang menyaksikan argumen keduanya hanya membungkam. Bingung harus berkomentar seperti apa. Karena ia pun tak mengerti dengan yang Irene katakan.
YOU ARE READING
OS/M JENSOO [JJ4Eva]
RandomOneshoot/multishoot khusus;ketika lagi gak nemu inspirasi buat lanjutin ff yang ongoing....kekeke cerita2 dsini sering diadopt dari mv,film bahkan drama, tapi gk jrng juga dtngnya dari imajinasi author sendiri. Tapi maaf kalian disini gak akan nemu...
Change ^^ ( part 3 )
Start from the beginning
![OS/M JENSOO [JJ4Eva]](https://img.wattpad.com/cover/171037494-64-k597591.jpg)