Tally Sheets

8.8K 740 180
                                    

Bukhansan National Park, terletak tak jauh dari pusat kota Korea Selatan. Letaknya yang dekat dengan Seoul, membuatnya menjadi salah satu tujuan wisata potensial. Dilengkapi dengan keberadaan kuil di beberapa titik, membuat objek wisata ini termasuk salah satu yang sangat digemari oleh pengunjung Korea Selatan. Memiliki beberapa puncak gunung, namun yang utamanya adalah Baegunbong. Konturnya sangat lembut, tidak terlalu curam, sehingga kadang batuan granit yang tertanam seolah tengah meluncur ke bawah. Puncaknya yang tajam sangat kontras dengan puluhan lembah dan Sungai yang mengalir di bawah. Ada sekitar 1.300 jenis bintang dan tumbuhan yang hidup di Bukhansan National Park ini.—

Jeon Jungkook membaca lagi selebaran leaflet yang berada di mejanya. Latar belakang gunung hijau ditambah tulisan kuning menyakiti mata. Bingung sekali dengan designer yang terlah menciptakan alat promosi sejelek ini.

Ia kini berada di Bukhansan National Park Office, bergelut dengan tumpukan pekerjaan yang menanti di sisi kiri meja kecilnya. Super kecil sampai kopi saja ia letakkan di atas CPU komputer jadul yang berada di bawah meja.

Maklum saja ia masih karyawan magang. Baru saja wisuda 5 bulan lalu dan kini tengah bersaing dengan lima karyawan magang lain yang sama-sama tengah direpotkan dengan tugas yang ampun-ampunan dengan fasilitas kantor yang terlalu minim.

'Monitoring Keanekaragaman Tumbuhan Obat di Koridor Hutan Gunung Bukhansan' tengah menjadi headline laporannya yang sekarang. Setumpuk tally sheets di sudut meja menanti untuk diolah menjadi data yang rapih harus ia setorkan secepat mungkin.

Ya Tuhan mimpi buruk apa ini.

Ia kuliah di jurusan tentang tanaman tapi mengapa ia terlempar jauh ke pelosok yang bergelut dengan hutan?!

Masih berhubungan sedikit memang, tapi ini gila!

Bagian terburuk adalah akhir minggu ini semua karyawan magang dipaksa masuk ke hutan bersama para polisi hutan dan para ilmuwan lapang. Belajar dari awal cara inventarisasi keanekaragaman hayati yang baik dan benar. Segala jenis keanekaragaman hayati, mulai dari tanaman hingga hewan.

Jungkook tidak pernah masuk hutan, mentok-mentok ia hanya mengunjungi penangkaran.

Semua hanya berawal dari kegundahan hatinya karena tidak bisa diterima kerja di instansi manapun. Sudah cari lowongan pekerjaan ke berbagai macam tempat tetap saja spesifikasi karyawan tak cocok dengannya bahkan ia langsung didepak. Siapa juga yang butuh ahli tanaman, katanya.  Ck, kurang ajar!

Ia padahal sudah memalsukan status kelamin pun masih tidak diterima kerja dimana-mana?

Hingga akhirnya ia terseret ke tempat ini yang berada di pelosok kota.

Mengorbankan hunian nyaman di pusat kota dan memilik sewa kamar sempit yang berjarak sepuluh menit dari tempat kerja.

Jungkook mengacak surai gelapnya kasar, pusing. Beberapa nama spesies tanaman tidak terlalu familiar di kepalanya, ia langsung buka Wakapedia. Laporannya masih enam puluh persen dan sudah dituntut untuk dikumpulkan esok.

Jungkook panik.

"Oi, kusut sekali wajah. Senyum kenapa?"
Tetangga samping meja menyenggol.

Si Eunhyuk beta keparat. Senang sekali lihat saingannya susah. Bahkan dia tampak santai sambil minum teh cantik di temani beberapa keping biskuit.

"Mau kubantu tidak?"

"Bantu apa?" Jungkook defensif, khawatir jika tawaran bantuan itu malah menjadi pedang yang menghancurkan.

"Itu, sebelum kau lanjut ke laporan, lebih baik masukan semua data dari tally sheets ke excel untuk diolah," Eunhyuk menjelaskan baik-baik lalu menyeruput tehnya untuk melepas desah nikmat di akhir akibat aliran teh hangat yang meluncur ke kerongkongan.

Pills [Omegaverse]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang