1

227 13 5
                                    

"Ceritain ke gua nanti" kata jea.

Kringggggg
Kringgggggg
:'v

"Oke anak anak, silakan istirahat." guru itupun langsung membereskan mejanya dan beranjak ke kantor guru.

Setelah guru mereka pergi, anak2 kelas 11 IPA 3 juga buru buru ke kantin. Tapi ada juga yg membawa bekal sendiri.

Salsa dan Jea memilih duduk di kursi samping kelas mereka, lumayan sepi karena kelas 11 IPA 3 berada di bagian paling ujung bangunan sekolah. Berhadapan dengan ruang OSIS.

"Jadi gimana?" -salsa

"Gua tadi pingsan, tau kan gara gara tadi gabawa seragam" -jea

"Iya tau. Trs lo gimana?" -salsa

"Devan nolongin gua. Dia yang gendong gua ke UKS. Dia diluar krn disuruh guruny gegara tidur di kelas" Jelas jea.

"BUSET?! MIMPI APA LO DITOLONGIN DEVAN?! ANAK KELAS 11 IPS 1 KAN??  PACARNYA DASHA?! ANJIR GANTENG ANJIR" Okd, ngegas dia. Dan pasti,banyak pasang mata auto nengok ke mereka.

Secara reflek, Jea langsung melayangkan jitakan yang mendarat empuk di kepala Salsa.

"Bacot bego. Untung mereka agak jauhan tolol. Gitu lagi gua iket tuh bibir" balas jea dengan tatapan mengancam.

"Ampun nyai ampun" -Salsa

Merekapun otw ke kelas. Namun siapa sangka? Seseorang menghadang Jea dengan merentangkan tangannya.

Beruntung banyak yg tidak terlalu peduli siapa yang menghadang Jea. Dia orang yang sama. Orang yang membuat perasaan Jea sedikit aneh jika berada dekat dengannya.

Devano Mahendra.

"D-devan?" Salsa yang memanggil nama Devan,kaget.

Sementara Jea masih tertegun, sedikit mendongak untuk melihat wajah Devan,yang memiliki tinggi terpaut sekitar 20 cm darinya itu.

Devan melihat Salsa sekilas, lalu beralih menatap mata jernih jea. Dan.... Sedikit mengukir senyuman di bibir tebalnya.

Jea gugup setengah mati saat perlahan Devan mendekatkan wajahnya pada jea.

"Gua tunggu di rooftop pulang sekolah nanti" ucap Devan dengan jarak yang sangat dekat pada wajah Jea.

"I-iya" ucap Jea masih dengan kondisi gugup.

Mereka sempat beradu tatap. Tatapan yang sulit diartikan.

Devan pergi dari sana dan kembali ke kelasnya.

"Gila je. Gila" -Salsa

Jea tak menjawab, dia segera menarik tangan Salsa untuk masuk ke dalam kelas. As an expected banyak tatapan tidak suka datang dari mata siswa siswi kelas.

Damn. Buat apa si sialan Devan gituin gua?! Gua gamau dicap PHO! -Jea

❌❌❌

Seperti yang diperintahkan Devan, Jea datang ke Rooftop siang ini. Dia sudah bilang pada kakaknya sedikit pulang telat.

Devan sudah lebih dulu berada di sini. Cowo tinggi dengan kulit putih itu tengah menatap langit.

"Dev? Apaan nyuruh gua kesini? Penting?"

Mendengar suara Jea, Devan segera berbalik, melempar tas ranselnya ke sembarang arah. Tak peduli dengan ponselnya di dalam tas.

"Halo. Jeanne" Devan tersenyum ke arah Jea. Devan memandang gadis manis yang menjadi candunya ini  lalu melangkah mendekati Jea.

"Lo mau ngapain?!!"

Jea mulai was was. Sebab sekolah ini sudah sepi. Cuma ada mereka berdua mungkin.

"Jangan takut" Devan berdiri tepat dihadapan Jea, lalu mulai menggenggam erat sepasang tangan mungil milik jea.

"Jeanne Adara. Gua sayang sama lo. Gua butuh lo. Jangan suka sam orang lain"

"shut up, Devan. Jangan gila. Lo udah punya Dasha. Dan gua sama sekali gaada rasa buat lo" ucap Jea sedikit menaikkan nadanya. Lalu melepas genggaman Devan.

Devan terdiam melihat gadisnya ternyata sama sekali tak mencintainya. Devan membeku saat pernyataan cintanya yang bagi banyak orang dianggap limited edition ditolak mentah mentah oleh Jea.

"Jangan jadi brengsek lo mau duain pacar lo sendiri. Gua cewe. Dan gua tau gimana Dasha yang bakal sakit hati kalo dia tau lo duain. Mikir Devan!"

Jea membentak Devan, dan langsung beranjak pergi dari tempat itu. Sementara seseorang kembali bersembunyi.

"Shit. Hampir ketauan. Devan, ini game baru mulai lo udah diginiin ck. Gua gatau sehancur apa lo kedepannya." gumam seseorang yang bersembunyi dibalik tumpukan kardus, sambil memandangi Foto jepretannya saat Devan menggenggam tangan Jea

"Topik panas bakal muncul. Devano ck."

❌❌

HAHAHAHAHAHAH VOMENT KAK VOMENT;)

Friendshit✔Where stories live. Discover now