1 of 20

280 42 19
                                    

Kim Namjoon sangat membenci Kim Seokjin.

Dilihat dari pandangan orang luar, kebencian Namjoon itu sekadar karena tidak akur saja dengan Seokjin. Tapi tidak. Saat Namjoon berkata "membenci", artinya memang tepat seperti itu. Benci. Titik.

Biasanya ia menumpahkan kebencian itu di dalam sebuah buku tulis merk sejuta umat. Di kamarnya, Namjoon menyusun buku-buku tipis itu di atas meja belajar. Saat polisi menggeledah rumah keluarga Kim, awalnya mereka mengira buku-buku itu hanya berisi catatan pelajaran--seperti anak normal lainnya. Pokoknya dari luar, buku-buku tulis itu terlihat sangat biasa. Saat dibuka, barulah isinya menonjok asumsi.

Di beberapa halaman, tulisan Namjoon tampak rapi. Di halaman lainnya, hanya berupa coret-coret cepat. Lalu di halaman yang lain, tulisannya tebal dan kasar hingga merobek kertas, kemungkinan karena Namjoon menekan ujung alat tulisnya dengan sangat kuat saat menulis. Bentuk tulisannya pun beragam. Ada yang berupa komentar harian, atau sekadar kata yang sama diulang-ulang, kadang tulisan panjang seperti esai, tak jarang juga berupa lirik lagu, atau lirik rap pokoknya semacam itulah. Intinya sama: Kebencian terhadap Seokjin.

Bagaimana Kim Namjoon bisa menyimpan kebencian sebesar itu, baik tetangga maupun orang-orang di sekolahnya tak ada yang tahu. Ya bagaimana lagi, keluarga Kim itu tersohor di lingkungan mereka. Ayah dan ibu Kim adalah keturunan orang kaya lama yang terkenal sering terlibat kegiatan sosial. Mereka sering berbagi donasi, membangun rumah untuk orang miskin, juga ikut kegiatan sukarelawan. Keluarga Kim juga tak segan memberi beasiswa untuk anak-anak berprestasi, dan sejak dulu, mereka dikenal mau mengadopsi anak-anak berbakat dari keluarga tak mampu.

Generasi Kim yang sekarang pun tak berbeda. Dari tiga anak mereka; Kim Seokjin, Kim Namjoon, dan Kim Taehyung, salah satunya adalah hasil adopsi. Menariknya, anak adopsi itu justru yang paling cemerlang dan populer di kalangan orang. Kim Seokjin.

Jadi itukah motifnya? Kecemburuan karena si anak adopsi punya segalanya dibanding si anak kandung? Tapi sebelum itu, benarkah Kim Namjoon adalah pelaku pembunuhan seluruh keluarga Kim di malam itu?

Seorang penyelidik ditugaskan untuk membaca seluruh isi buku tulis Namjoon. Dan tiap kali membuka lembaran baru, penyelidik itu hanya bisa menghela napas panjang. Semakin dibaca, semakin penyelidik itu merasa bahwa buku-buku itu hanya manifestasi kebencian yang dipendam selama bertahun-tahun. Itu saja sudah bisa jadi motif. Petunjuk apa lagi yang bisa ia dapatkan dari situ?

Tapi kemudian, penyelidik itu membelalak saat sampai di buku yang lumayan baru. Berdasarkan catatan pertama di buku itu, tanggalnya adalah 365 hari sebelum kasus pembunuhan ini terjadi. Penyelidik itu langsung menarik sebuah kertas dan pensil, merangkum apa yang dibacanya.

Kata kunci yang menarik perhatian si penyelidik adalah tentang ini:

Perkumpulan Ajisai yang dibuat oleh Kim Seokjin.

.

.

.

-----[End of 1]---------

-----[Progressing to... 2 of 20]---------

[Love Yourself] Hydrangea - 365 Days Before You DieOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz