sad desember

9 3 0
                                    

Desember diperdekatan hari tahun baru, yg harusnya penuh dengan bahagia namun tidak dengan ku...aku menagis.

Menangis, saat org tua ku terhimpit ekonomi. Yang membuat ku merasa aku yg bersalah di sini. Aku yg selalu memperdulikan diri sendiri ini, sadar bahwa org tua ku berjuang untuk kebahagiaan ku.

Aku semakin sadar bahwa aku blm bisa membahagiakan dan meringankan beban org tua ku selama ini.

Aku di besar kan dengan kasi sanyang merka dan tampa kekurangan apa pun, tak pandai dalam apapun itu aku, kini aku sadar dan aku merasa bodoh karna aku tak bisa melakukan apa pun.

Hari minggu 30 desember 2018, org tua ku bertengkar di depan ku. Aku tak bisa melaku kan apa pun, aku hanya menunduk lesu menatap lantai yg kurasakan semakin dingin bagi ku rasanya kehangatan dirmh ini hilang seketika.

Air mataku tak kuasa ku tahan lagi...
Kulari dan masuk kedalam kamar mandi dan menangis meraung tampa suara, menutup mulut ku yg inggin berterik, menutup mata ku yg inggin selalukan mengeluarkan air mata, menekan dada ku yg rasanya tertusuk beribu jarum es yg dinggin dan sangat mengilukan bagi ku...

Aku berusaha tak terjadi apa apa, nmun itu sia sia semakin ku liat ibuku yg berteriak dengan isak tangisnya , aku... semakin inggin menangis. Aku inggin memeluk ibu ku, namun aku tak bisa melakukannya. Aku butuh pelukan, seluruhnya terasa dinggin, aku butuh kehangatan yg dulu pernah ada!

Aku harus apa? Aku tak tau harus melakukan apa apa. Aku diam termenung samapai suara itu menghilang. Aku mencuci muka ku, aku berusaha menghentikan air mata ku. Namun air mata ini terus mengalir, aku berusha menanang kan diri ku ku peluk tubuh ku sendiri dan berjongkok menatap pintu wc ku.

Setelah cukup tenag ku ambil air lagi ku basuh muka ku, dirasa sudah cukup. Ku keluar dari kamar mandi dan menatap sekeliling ku. Aku berusaha tak terjadi apa apa.

Aku duduk di ruang tamu, aku tak inggin menatap ayah ku. Entah kenapa aku sakit hati kepadanya, entah knpa aku merasakan pahlawan ku telah hilang, enatah knpa ku tak inggin menatapnya, dan entah kenapa aku inggin menagis dihadapannya.

Inggin rasanya ku menangis tapi ku tahan air mata dan tekanan batin ku ini. Dia memanggil ku, aku pon menoleh.
Walau pun dia menyakitkan hati dan menghancurkan dunia ku tampa dia sadari tapi dia tetap ayah ku.

"Lala, nnti kamu ke pal ya. Ambilkan radio ayah yg ada di sana, ayah malas mau kesana lagi." Katanya dan aku hanya menatap kosong.
"Eh, gak usah deh... nnti saja lah" aku tau sejak awal ayah ku hnya berbasa basi kepada ku. Aku hnya menatap terluka kepadanya dan dia tak berani lagi bertatap muka dengan ku.

Air mata ku kembali lagi berlinang dan inggin kembali menagis. Mungkin aku tak tahan dengan semua ini. Aku terus berfikir apa yg harus ku lakukan??

Aku tahu dalam menjalani kehidupan, ada masanya manusia mengalami ritme pasang surut. Terkadang merasa bahagia, penuh syukur, dan positif, namun ada kalanya juga merasa terpuruk, galau, dan merasa malas-malasan. Terutama jika sedang menghadapi masalah yang berat.

Kini aku dlm masa yg berat. :) aku berusaha tersenyum

Aku inggin bahagia, bukn karena sesuatu yg baik tapi karna aku mampu melihat sesuatu dalam kebahagiaan itu.
Aku saat ini menagis lagi, ahhh... aku memang cengeng. Tapi aku selalu inggin terlihat bahagia di mata org lain... hahaha aku sunggu menyedihkan.

Tapi aku harus belajar tenang.
karena aku pernah menyesal terburu-buru, dan itu membuat semua masalah semakin besar... aku tak inggin memperbesar masalah. Aku harus tenag dalam melakukan semuanya. Walau bagai mna pun aku mencoba, persaan ini mengangu ku, tekanan ini menyiksa ku lalu aku harus bagai mna jika aku tdk bisa tenang??

Belajar berhenti marah,
karena aku sering melihat penyesalan karena marah, karna kemarahan ku memperburuk ke adaan! Aku tak inggin kemarahan ku memperburuk semuanya. Jadi aku harus kuat dlm semua ini, mungkin tuhan memberikan ujian kepada ku.

Belajar ikhlas,
karena aku tahu Allah Maha Adil, aku tdk boleh egois dalam melakukan apa pun itu, apalagi menyimpan sakit hati kepada ayah ku, aku harus ikhlas dan sabar dalam semuanya. Allah saat ini memberi ujian untuk ku iya aku sedang di ujikan? Tapi aku mohon jgn terlalu lama,,, ini sangat menyakitkan... dan rasanya makin parah dan membekas. Tolong siapa pun, bekap aku!

Belajar memulai lagi.
karena hidup terus berjalan aku harus melakukan seuatu membuat kehidupanku kembali hangat dan harmonis lagi. Aku tak inggin terus menerus seperti ini... aku inggin mehidupan ku yg dulu kembali tampa ada retak sedikit pun.
Aku berdoa org tuaku tak mengecewakan ku, aku berharap org tua ku seperti dulu yg saling mencintai dan mendukung satu sama lain:'( aku sungguh sungguh menyayangi kalian!

I love you mom and dad .. don't fight anymore... because you two are valuable to me..

Liat aku! Aku di sini, terasa sepi dan tak ada yg inggin mengapai ku. Gapai aku ma... ayah... aku tak bisa menggapai kalian... kenapa rasanya begitu jauh? Padahal kita masih satu rumah yg sama kan?

Jangan lakukan lagi... ini menyakitkan untuk ku.
Aku inggin senyum bahagia, canda dan tawa bersama seperti dulu dan sebelumnya...

Aku janji, aku gak bkln nakal lagi..
Jadi, ayo... gapai tangankj dan bekap aku ... sungguh aku inggin menagis di pelukan kalian! Karna dipikiran ku selalu kalian... aku syg kalian... sungguh :')


-minggu, 30 Desember 2018.(wib)
14:42

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 30, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sad DesemberWhere stories live. Discover now