≣ 1.2

13.2K 2.2K 328
                                    

Ketika Haechan dan Mark sampai, mereka langsung disambut oleh Mamanya Haechan yang menunggu di depan pintu rumah dengan perasaan cemas.

Tadi di dalam mobilnya Mark, Haechan emang sempat mengabari mamanya kalau dia bakal pulang cepet karena sakit. Mereka emang sengaja pulang pas jam istirahat, biar nantinya Mark bisa balik lagi ke sekolah dan gak ketinggalan pelajaran setelah mengantar Haechan.

“Kamu sih ngeyel banget dibilangin!” omel mamanya Haechan, “Tadi pagi kan mama udah bilang gak usah masuk!” lanjut wanita paruh baya itu sambil memukul pelan bahu sang anak yang saat ini lagi dipapah oleh Mark. Sementara Haechan sendiri cuma nyengir dengan wajah yang masih keliatan pucat.

“Kan ada Mark, Ma.” ujar Haechan pada mamanya.

Mamanya Haechan cuma menggeleng pelan dan berdecak, “Iya. Untung ada Mark yang mau nganter kamu pulang.” ucapnya kesal sembari kemudian menoleh pada pacar putranya, “Mark, tolong bawa Haechan ke kamarnya ya.” titah mamanya Haechan, “Tante mau ke dapur dulu sebentar.”

Mark tersenyum tipis dan menganggukkan kepala, “Iya, tante.”

Mark sembari memapah Haechan yang memang kamarnya berada di lantai dua, setelahnya pemuda itu mendudukkan Haechan di pinggir tempat tidur.

Haechan tersenyum, “Makasih udah nganter aku.” ujarnya yang segera diangguki oleh Mark. Haechan memejamkan matanya saat merasakan tangan Mark mengelus surainya dengan lembut, bibirnya membentuk sebuah lengkungan tipis.

“Chan,” panggil Mark, membuat Haechan kembali membuka mata dan mendongak untuk menatap wajah sang pacar yang berdiri di depannya. Tangan Mark masih berada di atas kepalanya, sesekali mengusapnya pelan. “Ada yang mau aku tanyain sama kamu.”

Haechan mengangguk, “Mau nanya apa?” tanyanya.

Mark kelihatan berpikir selama beberapa detik sebelum akhirnya pemuda itu mengeluarkan pertanyaannya. “Sebenernya kamu ada hubungan apa sama Jaemin?”

Haechan mengrnyit mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut Mark, “Maksud kamu?"

Mark menghela napas, “Jangan pura-pura gak tau,” ujarnya, “Akhir-akhir ini aku sering banget liat kamu berduaan sama Jaemin.”

Haechan terdiam. Keningnya masih berkerut menandakan kalau dia gak ngerti sama apa yang Mark omongin.

Sering berduaan sama Jaemin katanya? Jelas-jelas Haechan selalu secara terang-terangan berusaha menghindari dan berada sejauh-jauhnya dari Jaemin.

Apa pacarnya itu bener-bener buta sampai gak bisa ngeliat usahanya Haechan kabur dari Jaemin? Yah, kecuali kemarin pas Mark ninggalin Haechan di sekolah sampai sore dan malah pulang duluan.

Tapi hal itu kan berada di luar kendalinya Haechan karena Jaemin sendiri yang ngikutin Haechan sampai ke halte. Dan bahkan cowok itu gak mau pulang sampai Haechan menginjakkan kaki tepat di depan pagar rumahnya sendiri.

“Tadi juga Jaemin udah lebih dulu ada di UKS daripada aku,” ujarnya, “Dia nungguin kamu juga kan?” tanya Mark.

Tapi Haechan gak berniat untuk menjawab pertanyaan itu, “Kamu ngomong apa sih?” Dia malah balik bertanya, sedikit kesal sama omongan Mark tadi. “Kamu nuduh aku selingkuh sama Jaemin gitu?”

Diamnya Mark yang mengindikasikan kalau ‘iya’ adalah jawaban dari pertanyaan yang Haechan lontarkan, entah kenapa membuat hatinya seakan dicubit keras.

“Kamu... gak percaya sama aku.. Mark?” Suara Haechan sedikit bergetar. Hatinya benar-benar nyeri saat memikirkan kesetiannya selama hampir satu tahun ini diragukan oleh Mark. Ditambah dengan sakit kepalanya saat ini, membuat Haechan semakin ingin menangis sekarang juga.

“Aku nggak ngomong gitu, Haechan,” ujar Mark, “Aku nggak nuduh kamu selingkuh.” lanjutnya. “Aku cuma...” Mark menghembuskan napasnya pelan, "Aku cuma gak suka kamu terlalu deket sama dia."

Haechan terdiam, matanya bersitatap dengan manik milik Mark. Dia gak ngerti Mark kenapa, karena Mark emang gak pernah bersikap kayak gini sebelumnya. Apa Mark lagi cemburu? Haechan bener-bener gak tau. Mungkin iya. Mungkin juga engga.

Pada akhirnya Haechan mengangguk. “Oke.” ujarnya, “Kalo kamu nggak suka, aku bakal berusaha sebisa mungkin buat gak ngomong sama Jaemin lagi.”

Detik berikutnya, Haechan dapat melihat senyuman mulai berkembang di wajah Mark. Tangan Mark yang tadi ada di atas kepalanya, perlahan mulai berpindah ke pipinya. Ibu jarinya mengusap pipi Haechan lembut.

“Makasih.” Mark berucap lirih sebelum kemudian mengecup puncak kepala Haechan sekilas.

Haechan tersenyum. Dia bakal ngelakuin apapun buat Mark. Haechan bakal ngelakuin apapun agar hubungan mereka tetap berlanjut.

Lagian itu emang tujuan Jaemin kan? Merusak hubungannya sama Mark?

Dan dia gak bakal semudah itu memberi celah buat Jaemin.

▄▄▄▄▄

Setelah dua hari gak masuk karena demam, Haechan akhirnya kembali masuk sekolah.

Baru aja kakinya melangkah masuk ke kelas, suaranya beratnya Felix udah memenuhi gendang telinga dia. “WOEEE! NDUTT! AKHIRNYA MASUK JUGA!”

Haechan menatap Felix tajam, “SIAPA YANG LO PANGGIL NDUT HAH?!” pekiknya nggak terima, sementara Felix cuma terkekeh sambil merangkul bahu Haechan. Haechan baru mau protes lagi pas tiba-tiba mendengar namanya dipanggil.

“Lee Haechan,” Haechan refleks menoleh, begitu juga dengan Felix yang tadi berdiri disampingnya. Dua pemuda itu melihat ke arah pintu kelas dan mendapati Jaemin lagi berdiri disana.

Dan entah gimana caranya, tapi suara Jaemin yang cuma manggil nama Haechan itu berhasil bikin kelas yang tadinya ramai dengan suara para gadis yang lagi bergunjing, langsung jadi hening gitu aja.

“Apaan?” tanya Haechan. Dia berusaha keras ngebuat nada suaranya terdengar datar, mengabaikan tatapan menusuk dari para gadis di kelasnya.

Tapi bukannya menjawab, Jaemin malah masuk ke dalam kelas Haechan dan menarik tangan pemuda itu dengan sedikit memaksa. Felix yang tadi lagi merangkul Haechan bahkan langsung melepas rangkulannya itu.

Tadinya Haechan mau tetap diem di tempatnya dan mengabaikan Jaemin. Tapi nyatanya tenaga Jaemin emang jauh lebih besar darinya, membuatnya mau gak mau harus mengikuti maunya Jaemin daripada menimbulkan keributan yang nggak penting di kelas itu.





















▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄

Devilish Joy┇jaemhyuck✔Where stories live. Discover now