10. obsesi

1.9K 206 31
                                    

"Pacar lo mantep juga, Jaem. Ugh enak bang-"

Bugh!

"SARAH DI MANA BANGSAT?!"

Yang lain mendadak kebingungan. Apa yang Mark lakukan hingga Jaemin seperti orang kesurupan? Jeno mendorong Jaemin menjauh, emosinya sudah diambang meledak. Ia mendengar apa yang dibisikkan Mark barusan.

Dicengkramnya kerah seragam Mark. Mulai detik ini sepertinya nama Mark dalam daftar teman baik harus dipertimbangkan.

"Jawab gue. Lo apain Sarah?" Jeno menabrakan tubuh Mark ke pohon. Mark hanya tertawa. Dengan nada merendahkan.

Jeno meledak. Ia melayangkan pukulan ke rahang Mark. Sekali, tapi bunyi hantaman itu membuat Taeyong dan yang lain meringis. Jaemin menatap Mark tajam, Haechan sudah bersusah payah menahan Jaemin.

Bahaya kalau Jaemin ikutan. Mark bisa mati.

"Masalah kemaren?" Yuta menyenggol Haechan, yang dijawab gelengan singkat dari Haechan.

"Kalo sampe kaya gini, berarti lebih parah dari kemaren."

Yang lain sontak menoleh ke arah Haechan. Apa maksudnya? Jaemin mau tidak mau buka suara sambil menahan air matanya.

"He... harassed my girlfriend. Gue nggak yakin mereka sampe ke tahap itu, tapi gue yakin kalo pacar gue emang diapa-apain. Karna Somi bilang, dia sampe pulang ke rumah."

"He.. WHAT THE FUCK?! MARK LEE WE NEED TO TALK." Taeyong seketika dipenuhi amarah.

Taeyong melepaskan cengkraman tangan Jeno pada kerah Mark. Didorongnya Mark hingga terduduk di tikar, kalau teman-teman baiknya sampai hati membuat perempuan menangis, Taeyong selalu mendudukan mereka seperti ini.

Perempuan bukan mainan.

Apalagi sekadar objek untuk dinikmati.

Mark tertawa. Enggan membuka pembicaraan. Ini sudah kedua kalinya Mark didudukan oleh Taeyong, sebelumnya karna masalah Sarah. Dan sekarang pun begitu.

Yang lain tidak habis pikir. Apalagi sih yang Mark mau dari Sarah? Tidak cukup menghancurkannya saat pacaran?

"Sarah.. Sarah.. Sarah.." Jaemin menggigit jarinya. Perasaannya tidak karuan sekarang. Sarah kemana? Apa iya Sarah benar-benar pulang ke rumah?

"LO TAU NGGAK BANGSAT! YANG GUE MAU CUMA SARAH! Tapi dia nolak gue! Gue cuma mau bikin dia jadi milik gue! Cewe murahan sok jual mahal! DIA TUH HARUSNYA MAU SAMA GUE! Gue kurang apa?! Sarah punya gue, Arin punya gue, Nancy punya gue. SEMUANYA PUNYA GUE!!!!" Mark menunjuk Taeyong. Ada kengerian yang dirasakan Jeno, karena Taeyong yang murka tidak ada duanya.

Gila. Haechan menggaruk kepalanya, sumpah Mark ternyata gila. Dari awal ternyata bukan rasa suka yang Mark rasakan. Hanya obsesi dan kebrengsekkan yang ingin menjadikan Sarah objek untuk memuaskan. Haechan menyesal, kalau bukan karna dirinya mungkin tidak akan pernah terjadi kejadian ini.

Doyoung mendecih. Astaga mereka baru menduduki bangku sekolah menengah atas, tapi sudah mendapatkan masalah serumit ini? Apalagi ini tahun terakhirnya, bukannya bersenang-senang ia malah harus ikut pusing gara-gara Mark.

"Anjinglah, gue nggak kalo Mark se-serem itu." Ten mengusap tengkuknya yang mendadak merinding. "Sumpah gue dengernya aja merinding aslian. Jaem mending lo samper cewe lo deh, et tapi kan belom balik yak?"

Jaemin daritadi sibuk dengan ponselnya. Membuka seluruh sosial media-nya dan menghubungi Sarah. Tapi yang ia dapat hanya tanda read dan suara operator, bahwa nomor Sarah sedang sibuk.

TRAUMATIC [Na Jaemin]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum