BAD ASS XIV : The Same Wound

3.6K 383 17
                                    


Suara langkah kaki terdengar. Suara helaan nafas bahagianya juga terdengar. Akhirnya setelah satu minggu meninggalkan Seoul dia bisa kembali. Irene Bae sudah menyelesaikan segala urusannya di London. Kemungkinan, ia akan lebih lama mengunjungi kota indah itu lagi. Karena saat ini, dia ingin terus berada di Seoul. Ini pertama kalinya setelah sekian lama dia merasakan hal ini lagi. Merasakan bagaimana rindu itu.

Yup, dia begitu merindukan beruangnya. Ah, terlalu banyak orang mengatakannya beruang. Jelasnya, dia begitu merindukan Kang Seulgi, si pengisi hatinya.

"Ya! Irene eonnie! Sudah jangan terus melamun" Seseorang membuyarkan lamunan Irene. Sebenarnya Irene tidak melamun. Hanya saja dia senang bisa kembali ke Seoul.

"Oh?! Bukan Seulgi yang menjemput ku?" Tanya Irene tidak menemukan Seulgi. Dia menemukan Joy yang menunggunya sejak tadi.

"Dia mengirim pesan padaku. Katanya ada urusan mendadak" Jawab Joy. Secepat itu, Irene merasa sedih karena seharusnya dia bisa lebih cepat bertemu dengan Seulgi.

"Baiklah, aku mengerti" Ujar Irene dan mengikuti langkah Joy menaiki mobil yang di kendarai Joy.

"Aku tahu kau merindukannya. Beruntunglah, dia meminta mu untuk datang ke apartemennya dulu. Tapi, jika kau tak keberatan" Jelas Joy dan hal ini membuat Irene sangat bersemangat.

"Benarkah?" Tanya Irene.

"Iya benar. Ini" Joy melemparkan kunci mobilnya kepada Irene dan Irene menangkapnya cepat.

"Aku tahu, kau pasti tak sabar"

Joy membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan Irene masuk dan mengemudikan mobilnya. Irene memang lelah, tetapi hal ini akan sangat menarik baginya. Bahwa dia akan mempersingkat waktunya dan mempercepat untuk bertemu dengan beruangnya. Ah, iya benar, Seulgi-nya.

***

----Seulgi's Apartment

Irene dan Joy berjalan menuju apartment Seulgi. Irene tidak membawa kopernya dan meninggalkannya di mobil Joy. Menurutnya, dirinya adalah oleh-oleh untuk Seulgi. Tapi kata Joy, Irene percaya diri sekali.

"Eonnie, aku naik ke apartment ku saja ya..." Ujar Joy yang mengantarkan Irene ke depan Apartment Seulgi.

"Baiklah, nanti aku telepon kalau aku mau pulang" Jawab Irene.

"Tidak perlu. Seulgi eonnie, pasti akan mengantarmu pulang. Pakai saja mobil ku. Tidak apa-apa" Jelas Joy kembali dan berjalan perlahan meninggalkan Irene.

Namun, sebelum Joy pergi lebih jauh lagi. Joy tiba-tiba berhenti dan memperhatikan pintu apartment Seulgi. Dia merasa sangat curiga.

"Tunggu sebentar..." Joy menghalangi Irene yang hendak menekan bell.

"Wae yo?" Tanya Irene penasaran dengan gelagat Joy yang lebih mencurigakan.

"Aku tak pernah, melihat pintu apartment tidak terkunci" Jawab Joy kemudian menarik pintu yang tidak terkunci. Pintu itu di sumbat oleh sebuah batu. Bahkan alarmnya juga tidak berbunyi.

"Ini tak beres..."

Joy dengan sigap masuk ke dalam Apartment Seulgi dan disusul oleh Irene. Joy berlari sedikit dan dia berhenti. Matanya seakan tak percaya melihat apa yang ia lihat sekarang.

"Apa yang baru saja terjadi?" Tanya Joy dengan nada yang bergetar. Irene yang tepat di belakangnya juga tak percaya melihat ini.

"Dimana Seulgi?" Tanya Irene tak menemukan Seulgi disini.

Di ruangan ini. Ruangan yang begitu berantakan. Begitu banyak serpihan kaca yang berserakan. Mulai dari vas bunga yang pecah sampai meja yang terbuat dari kaca juga pecah.

BAD ASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang