BAD ASS IX : Desire

4.5K 434 15
                                    


Day 1

----Irene's Apartment

Pagi ini. Tepat pukul 6 pagi. Seulgi, dia baru saja menyelesaikan 100 soal bahasa inggris yang menjadi hukumannya. Seulgi kemudian berjalan dengan gontai ke kamar Irene. Bermaksud membangunkan Irene karena sudah pagi.

"Eonnie..." Lirih Seulgi. Panggilan itu begitu pelan karena Seulgi pun sangat lelah.

Seulgi kemudian naik keatas tempat tidur. Berbaring di samping Irene. Ya, Seulgi sangat berhati-hati agar Irene tidak terbangun. Seulgi menghadap ke kiri membuatnya tidur berhadapan dengan Irene.

"Mana bisa tidur kalau yang di samping ku, secantik ini. Astaga" Seulgi benar-benar tak habis pikir. Pesona Irene begitu menakjubkan meski saat tidur sekalipun.

"Eung?" Irene menggeliat. Dia berusaha untuk membuka matanya. Saat itu berhasil, Irene menemukan Seulgi yang berada di sampingnya.

"Oh?! Seulgi" Irene cukup kaget melihat wajah Seulgi. Sementara Seulgi tersenyum sangat manis.

"Selamat Pagi. Aku baru saja bangun" Ujar Seulgi dan dia berbohong. Padahal belum tertidur satu menit pun.

"Ini pukul berapa?" Tanya Irene masih mengumpulkan raganya yang 20% masih tertinggal di alam mimpi.

"Pukul 6 lewat beberapa menit" Jawab Seulgi. Irene sedikit terkejut. Seharusnya dia sudah berpakaian rapi dan langsung pergi ke sekolah.

"What the hell! Kenapa kau tidak membangunkan ku?!" Teriak Irene pada Seulgi yang seratus persen sudah terbangun dari alam mimpinya. Tapi, Seulgi tertawa.

"Hey, tidak usah khawatir. Kepala Sekolah meliburkan hari ini. Mereka sedang membersihkan sisa lomba kemarin" Ujar Seulgi menjelaskan mencoba membuat Irene untuk tenang.

"Kenapa kau tidak bilang dari tadi?" Tanya Irene meninggikan suaranya. Seulgi tersenyum.

"Kaukan tidak tanya..." Jawab Seulgi terkekeh.

"Dasar!"

.

.

Irene sedang berada di dapurnya. Dia memasak omuricee untuk sarapan paginya dan Seulgi. Irene dengan sangat mahir memotong wortel serta menambahkan keju. Omurice itu sangat wangi dan terlihat sangat lezat.

"Wahh... harum sekali" Puji Seulgi yang berada di belakang Irene. Sontak Irene terkejut dan memukul kepala Seulgi dengan spatula miliknya.

"Ya!" Bentak Irene marah-marah. Seulgi hanya tersenyum dan mengusap-usap kepalanya yang sedikit sakit.

"Mianhe, eonnie. Akukan Cuma refleks saja" Ujar Seulgi kemudian duduk di kursi makan. Menunggu Irene menyelesaikan masakannya.

Seulgi menangkupkan wajahnya di atas tangan kanannya. Dia menunggu Irene yang masih menatap makanannya di atas piring.

"Nah, sudah jadi" Irene memberikan sepiring omurice untuk Seulgi.

"Terimakasih" Ucap Seulgi lemah. Irene memperhatikan lingkaran mata Seulgi yang menghitam.

Irene menarik dagu Seulgi untuk memastikan bahwa yang dilihatnya benar. Seulgi menatap Irene dengan mata kantuknya. Bahkan sesekali Seulgi berusaha menahankan matanya agar tidak terpejam. Tapi, Seulgi tak sanggup menahannya.

"Kau tidak tidurkan?" Irene menyakini dan Seulgi mengangguk.

Irene merapikan rambut Seulgi yang sebenarnya tidak berantakan. Dia merasa bersalah karena menyuruh Seulgi mengerjakan 100 soal bahasa inggris itu.

BAD ASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang