Oneshoot - Big Baby

1.5K 154 35
                                    

Hari ini secara mengejutkan Seulgi datang ke apartemen pribadi milik Sehun. Padahal biasanya wanita itu selalu beralasan khawatir tertangkap paparazi setiap kali Sehun mengajaknya berkunjung. Tapi kali ini atas inisiatifnya sendiri, gadis itu berdiri dengan sumringah sembari menenteng dua kantung besar di depan apartemen Sehun.

"Apa aku melewatkan sesuatu?" Tanya Sehun bingung, pria itu membuka pintu dengan satu tangannya menggendong Vivi, anjing kesayangannya.

"Aniya, aku hanya ingin berkunjung sebelum pergi ke Taiwan besok." Sahut Seulgi, ia melangkah masuk dengan santai seolah tempat ini sudah familiar baginya, meninggalkan Sehun di belakang.

"Kau membawa apa? Tidak biasanya membawa banyak barang seperti itu. Kau yakin hanya pergi ke Taiwan?" selidik Sehun curiga. Akhir-akhir ini Sehun menjadi lebh sensitive tentang segala hal menyangkut Seulgi, alhasil dia selalu curiga dan berprasangka buruk sehingga berujung pada pertengkaran kecil yang tidak bias terelakkan.

Pasalnya semakin tinggi popularitas Seulgi, akan semakin banyak pria yang datang untuk mendekat, begitu pemikiran Sehun. Ia bukannya tidak senang dengan kepopuleran kekasihnya, hanya saja posisinya sebagai kekasih tidak terlihat oleh orang lain sehingga ia merasa sangat terancam.

"Tentu saja, aku sudah mengatakan itu kan sebelumnya. Untuk Redmare." Jelas Seulgi tenang, sudah biasa menghadapi kecurigaan Sehun.

Gadis itu mengeluarkan sesuatu dari dalam kantung plastiknya kemudian ia tersenyum ke arah Vivi, "Aku membeli banyak makanan untuk Vivi. Dan....ya aku juga membelikan beberapa baju untuknya."

Seketika tatapan Sehun beralih pada Vivi yang entah sejak kapan sudah berada di pangkuan Seulgi. Anjing 'laki-laki' itu menggonggong riang seolah begitu bahagia dengan hadiah yang dibawakan oleh Seulgi.

"Lalu untukku?" Sehun menunjuk dirinya sendiri dengan wajah kesal.

Hey, apa kali ini ia harus bersaing dengan seekor anjing??!

Seulgi mendongak sejenak, mengalihkan pandangannya pada Sehun, "Kau...kenapa?"

"Mana hadiah untukku?" tanyanya merajuk. Oh Sehun yang menyebalkan sudah mulai beraksi.

Bingung. Pasalnya Seulgi benar-benar hanya ingat membelikan sesuatu untuk Vivi bukan pemiliknya. Ia juga datang kemari karena merindukan Vivi. Seulgi jarang sekali bertemu dengan Vivi karena jadwalnya sangat padat. Begitu ia melihat Vivi saat live bersama Sehun, Baekhyun dan Chen, Seulgi terkejut karena anjing itu tumbuh menjadi sangat besar dan sangat lucu.

"Kemari!" titah Seulgi meminta pria itu lebih dekat dengannya, perlu menyiapkan banyak trik untuk membungkam amarah dan kekesalan Sehun. "Tentu saja aku menyiapkan sesuatu untukmu."

Seulgi meraih leher Sehun dengan satu tangannya, lalu mengecup bibir pria itu cukup dalam. "Hadiah yang special untuk pria yang special juga."

Pria mana yang tidak senang diperlakukan demikian? Sehun tersipu, pipinya mendadak merona.

"Aihh....kau jadi seperti anak gadis yang ciuman pertamanya dicuri orang." Cibir Seulgi, tangannya masih sibuk mengusap lembut Vivi yang nampak nyaman di pangkuannya.

"Jadi kau berangkat kapan?" Tanya Sehun mengalihkan pembicaraan, nada suaranya menjadi lebih menggemaskan sekarang. Senyum di wajahnya juga mulai terbit. Ia bahkan ikut antusias mengelus-elus Vivi.

Misi selesai.

"Besok pagi mungkin. Lalu kau? Apa yang akan kau lakukan hari ini?"

"Eumm...malam ini aku harus pergi untuk peluncuran produk baru dari Zegna." Sehun menyandarkan kepalanya dengan nyaman di bahu Seulgi, bermanja-manja dengan gadis itu.

Perfection (SEULHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang