05; Today

9.8K 1.2K 129
                                    

Uap hangat dari seduhan kopinya menyeruak masuk ke dalam indera penciumannya. Aromanya sangat ia sukai.

Sembari menatap jendela dengan tirai yang terbuka, Sooji menyesap sedikit kopinya. Ia mengernyit. Baiklah, terkadang rasa yang menyentuh lidahnya membuat Sooji berpikir aroma kopi tak senikmat rasanya.

Kedua kaki yang ia tekuk di atas kursi sembari menidurkan kepala di atas lututnya memandang kosong ke luar sana. Udara di luar sepertinya begitu dingin, sampai menembus masuk melalui celah rumahnya—mengharuskan Sooji memakai sweater tebal, celana panjang warna abu-abu milik ya dan sepasang kaos kaki untuk menghangatkan kedua telapak kakinya yang kedinginan setiap menyentuh permukaan keramik rumahnya.

Sungguh? Tidak ada kegiatan hari ini? Ada masalah apa dengan Bighit sampai tidak ada jadwal hari ini?

Dagunya bertumpu di atas lutut, lalu jarinya mengetuk-ngetuk di atas meja.

Apa ia dipecat tanpa pemberitahuan?

Sooji menggeleng. Manajer Sejin tidak bilang begitu. Dia hanya bilang hari ini tidak ada jadwal tapi ia harus ke gedung Bighit nanti sore untuk melihat keadaan di sana. Apakah ada yang harus ia bereskan atau tidak lalu ke dorm Bangtan—yang pastinya tempat itu jauh lebih kacau karena di sanalah member Bangtan berkumpul menghabiskan waktu.

Sooji mengusap wajahnya. Berpikir menjadi seorang staff, rasanya tidak tepat. Lebih tepat jika ia dipanggil sebagai cleaning service officer Bighit.

Ia mendesah, sekalipun gajinya banyak tapi tentu saja ia gensi. Apa tidak ada pekerjaan yang lebih baik dari ini? Ia lulus dari universitas kesehatan, tidak bisakah ia membantu dibidang tenaga medis meskipun ia bekerja di agensi entertaimen—bukannya rumah sakit.

Jabatannya yang tak seberapa tinggi membuatnya mendesah kecewa. "Ibu, maafkan aku." Sooji menenggelamkan wajahnya—menunduk.

Tak berselang lama, ponselnya berdering. Nomor tak dikenal menghubunginya. Lantas ia mengangkatnya tanpa berpikir panjang sebelum deringan itu berakhir. Siapa tahu penting.

"Yeoboseyo." Sapanya.

"Halo. Ini aku, Seokjin."

"Oppa. Ada apa menghubungiku?"

"Sebenarnya ini tidak penting. Hanya ingin memberitahumu, setelah sore nanti kau dari gedung Bighit kau mampir saja ke apartemenku."

Sooji mengernyit heran. "Apartemen oppa?"

"Ada sedikit perayaan. Dan ralat, ini penting jadi kau harus datang. Ada beberapa orang staff juga di sini bersama kami nanti malam. Akan sedikit ramai kurasa."

Berpikir mungkin sedikit aneh jika member Bangtan menghubungi dan mengundangnya datang bergabung ke acara yang mereka buat. Apa yang Sooji pikirkan? Ia hanya seorang cleaning service, pasti ia diundang untuk membersihkan sedikit kerusuhan di sana nanti. Ya, tentu saja.

Sooji tersenyum getir. "Oh, ya. Aku akan datang, Oppa."

"Jangan sampai terlambat, Sooji."

"Ya, Oppa."

Sambungan telepon terputus. Mood-nya memburuk seketika. Apa yang ia harapkan menjadi seorang cleaning service?

Ia bangkit dari tempat duduknya. Tak membiarkan suasana hatinya semakin memburuk, Sooji masuk ke dalam kamarnya, berganti celana denim lalu memakai kemeja putih kemudian melapisinya dengan menggunakan coat tebal.

Berdiri di depan cermin sejenak ia jadi merindukan masa-masa SMAnya dulu. Dimana ia punya teman, menginap bersama, mengobrol, dan saling mendandani.

ORPHIC || KTH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang