00; PROLOG

24.9K 1.7K 51
                                    

———

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

———

Banyak orang berlomba mendapatkan pekerjaan ini.

Ia tak tahu kenapa, beberapa tes yang ia jalani tak dilakukannya dengan serius. Dalam otaknya hanya paham untuk mengisi kolom yang kosong dan menjawab pertanyaan ketika ditanya. Satu tahapan yang mudah untuk dia lalui dengan santai, ia selalu menjawab persoalan dengan simpel dan apa adanya.

Hari pertama pekerjaannya berjalan dengan mulus. Semua orang menghargainya disini. Ia merasa nyaman jika semua orang merasa senang atas kehadirannya disini.

Dihari pertama juga berakhir dengan cepat, ia hanya butuh beradaptasi dengan lingkungan barunya. Wanita itu pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya. Tidak perlu mandi untuk mengganti pakaian, ia juga tidak suka mandi di tempat orang lain. Entahlah, hanya tidak nyaman saja memakai peralatan mandi yang bukan miliknya.

Kaos yang unik, salah satu pria bernama Park Jimin memberikannya kaos warna pink dengan sablon foto pria itu sendiri. Kata Jimin itu limited edition dan Jimin ingin melihat ia mengenakan kaos ini ketika akan pulang. Ia malu diperhatikan seperti ini, tapi juga tersanjung. Seorang idol peduli pada orang yang notabenenya hanya berpangkat sebagai staff saja seperti dirinya. Pria yang manis dan menggemaskan, pikirnya.

Ia tak mengira akan mendapat perhatian seperti ini dari salah satu pria yang ia sukai sejak pertama ia berkenalan dengan para member Bangtan Sonyeondan tadi atau apalah sebutan grup mereka itu.

Ia suka Park Jimin!

Pintu kamar mandinya berbunyi lumayan keras, seperti ada sesuatu yang memukulnya dan cukup untuk membuat dirinya terkejut.

Dengan buru-buru ia memakai kaosnya, merapikannya dengan tergesa-gesa kemudian membuka pintu kamar mandi untuk melihat siapa yang berada di luar kamar mandi.

"Taehyung-ssi,"

"Maaf, aku tidak tahu kalau ada kau. Kupikir hyung yang ada di dalam." Ucapnya santai tanpa ekspresi.

"T-tidak apa." Balasnya gugup, "Kau bisa masuk, aku sudah selesai. Maaf membuatmu lama menunggu." Lantas ia pergi dari sana, sementara Taehyung menyeringai tanpa sepengetahuan wanita itu. Ia masih berada di luar kamar mandi tanpa ada niatan masuk ke dalam sana sembari bersidekap menatap wanita yang baru saja menjadi staff di agensinya.

"Hati-hati, Sooji." Kata Taehyung tiba-tiba.

Gadis itu menoleh, ia menaikkan alisnya bingung, Taehyung bicara padanya?

"Kau akan pulang 'kan? Jadi, hati-hati di jalan."

Ia merasa aneh dengan yang Taehyung ucapkan. Bukan hanya itu, logat Taehyung juga tak biasa sepertinya dan kenapa pria itu bersidekap menghadapnya dengan tatapan intens itu sedikit membuatnya meremang. Menakutkan, namun ia mengangguk mengucapkan terima kasih kemudian. Ia kembali melangkah pergi dengan penasaran, ataukah mungkin itu cuma perasaannya saja?

Yah, sejujurnya Soojin patut curiga dengan apa yang Taehyung lakukan di depan kamar mandi tadi jika ia tak masuk ke dalam setelah Sooji keluar dari sana. Lagi pula, bukankah mereka memiliki kamar mandi sendiri? Jadi, kenapa harus turun jauh-jauh ke bawah memakai kamar mandi staff?

Sooji menggeleng, meyakinkan kalau itu hanya perasaannya saja.


———

Xx,
starbookdialy.

ORPHIC || KTH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang