EL 1 - Perkenalan Resmi

87.8K 4.6K 346
                                    

EL 1. Perkenalan Resmi

• Cerita belum diedit, mohon maaf jika masih sedikit berantakan •

🍁🍁🍁
Hujan itu sebagai penanda.
Bahwa kau pernah ada,
Walau hadir dalam sekejapan mata.
–Elnaeera Navishe Ashadiya.

Gadis itu menengadahkan kembali tangannya yang sudah terasa basah sejak tadi. Senyum manis tak luntur di balik niqab yang dipakainya. Musim semi adalah musim yang ditunggunya. Bukan karena udara tak sepanas di musim panas atau membekukan seperti di musim dingin. Hanya saja, baginya musim semi adalah musim penghujan seperti di Indonesia. Sehingga ketika cairan dari langit itu tumpah, kebahagiaan tersendiri datang melambungkan hatinya.

"Bersyukurlah. Hujan itu rezeki," gumamnya seraya terkekeh pelan.

Tak peduli jika beberapa orang menatapnya aneh karena tak mengerti bahasa apa yang ia ucapkan. Hidup di tengah-tengah warga yang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa sehari-hari, tentu membuat gadis itu memiliki keistimewaan sendiri ketika menggumamkan kata-kata dengan bahasa aslinya. Bahasa dari negara yang menjadi negara kelahirannya. Tanah pertiwi yang dicintainya, namun sudah beberapa tahun belakangan ini ia tak kembali karena penelitian disertasinya.

"Vee, ayo!" Sampai suara itu membuatnya menoleh.

Kakinya membeku seketika ketika melihat siapa orang yang memanggilnya. Sosok yang selama satu tahun belakangan ini sudah tak tinggal bersamanya lagi. Sosok yang ia rindukan kedewasaannya dan semua ucapan baiknya. Sosok yang ia jadikan contoh selain para wanita perindu surga dan wanita sholihah lainnya. Sosok yang telah ia anggap sebagai kakaknya.

"Kak Gee," gumamnya ketika wanita itu sudah berdiri di depannya dengan payung putih yang ia bawa.

"Kenapa malah diam? 'Kan tadi kakak sudah bilang akan menjemputmu," omel wanita itu yang Navishe tak acuhkan karena lebih memilih memeluk erat Gemintang.

"Kak Geeee ... aku kangen!" katanya manja.

Sedangkan perempuan itu tertawa kecil mendengarnya. Mengusap pucuk kepala Navishe pelan lalu kembali melepaskan pelukannya, "Ayo ikut! Ada Mommy lagi berkunjung ke sini juga loh. Katanya mau ketemu kamu," ajaknya seraya menggandeng Navishe menuju Pajero yang sangat gadis itu kenal.

"Kak ...," bisik Navishe pelan.

"Ya?"

"Itu ... di dalam ...,"

Mendengar ucapan pelan Navishe, Gemintang menggeleng. "Di dalam Abang kok. Dia ada di apartemen," jawabnya.

Hanya kata itu, tapi Navishe mengerti maksudnya. Karena entah mengapa, berada di sekitar pemuda yang masih setia mengisi relung hatinya itu membuat Navishe gelisah sendiri. Bukan. Bukan karena ia merasa pemuda itu akan memperhatikannya. Namun, Navishe malah sangsi bahwa pemuda itu mengetahui bahwa dirinya ada di sekitarnya. Dia terlalu cuek bagi Navishe. Tak pernah sedikit pun membagi perhatiannya pada orang-orang yang mengaguminya. Elzaid itu ... seperti membangun dinding tinggi yang tak mampu ia lewati.

Karena dirinya, bukan orang yang harus dia pedulikan.

• • •

Elnaeera Navishe Ashadiya, gadis yatim piatu yang memiliki kekayaan tersembunyi dari orang tuanya. Dimaksudkan tersembunyi karena Navishe memilih untuk tak mengelolanya. Bukan kapasitasnya untuk mengelola bisnis warisan sang Ayah karena ia sendiri tak menyukai dunia itu. Maka setelah ia berusia delapan belas tahun, Navishe menunjuk adik sang Ayah untuk menjalankan perusahaan keluarganya. Dengan syarat, Navishe tetap diberitahukan perkembangan mengenai perusahaan yang telah dirintis sejak dulu oleh Ayah-nya.

EL [Eternal Love] ✔️ [TERBIT]Where stories live. Discover now