6. Kok Bisa?

22 4 0
                                    


Farel pov (ada yg kangen?:v)

Setelah kemarin gue rundingan sama Pak Fandi dan beberapa anak band lainnya,kami semua memutuskan untuk merekrut anak baru. Gue pikir pikir lagi,gak mungkin kayanya kalo kita ngelanjutin ber3 doang. Sistemnya,ketua kelas harus menuliskan nama anak anak dikelasnya yang punya bakat dalam musik.

"mendingan gitu aja rel,takutnya kalo daftarin sendiri sendiri niatnya cuman modus sama lo" timpal Bimo

"aih jangan gitu,kesenengan dia dipuji mulu" jawab Haikal

"HAHAHAHA kalian iri ceritanya? Tenang aja secakep cakepnya gue mana doyan punya temen,saaans"

"yaudah lah, yuk skrg aja digarap" kata Bimo

"MARKICAWW!"

"apaan tuh kal? Markicaw? Makanan ya?"

"eh itu mah makaroni. Ini markicaw Farel sayang. Artinya Mari Kita Caw!"

"hahaha temen guee" kata Bimo

"serah lo aja kal,serah lo" abis itu gue gelengin kepala,kenapa temen gue gini banget?

Akhirnya sambil membawa beberapa lembaran kertas,kita menyusuri koridor. 

"ipa dulu aja?" tanya gue

"eh temen siapa sih lo? Ini kita ada dikoridor ipa,ya berarti ipa dulu. Lagian lo mau ke ips dulu? Modusin Chiken lagi ya lo? Rel plis deh" tutur Haikal

"Haikal,namanya Chika bukan Chiken!" gue bilang gitu,soalnya si curut ini paling gak suka gue deket sama Chika,padahal perasaan Chika gapernah ada salah sama dia. tapi dia bisa segaksuka ituu:(

"kal,lo malu gak punya temen kaya Farel?" tanya Bimo agak berbisik

"eh gue denger ya bim" yaiyalah gue ga congek kali

"ya kadang gitu sih bim. Sempat ingin sudahi sampai disini haha" jawab Haikal

"Rel,jaga image lo deh ih. Seantero sekolah taunya lo cakep,jenius padahal mah:( " kata Bimo

"haha yuk! Markicaw!"

Koridor sekolah kita mereka memang berbeda gitu guys,ipa sebelah kanan sekolah dan ips sebelah kiri sekolah. Dan kita kita (Bimo,Haikal dan Farel) adalah murid kelas Ips 1,Come on Super Social one! Udah ah,Back to scene!

Kita udah didepan kelas 11 IPA 1,setelah berunding dengan ketua kelasnya kita pun melanjutkan ke kelas berikutnya. Tapi ada pemandangan yang membuat gue takjub seketika. kondisi kelas IPA 1 saat itu jauh dari kata kondusif. Semuanya Uring Uringan kerna pelajaran Pak Fandi yang mewajibkan anaknya untuk membuat Not Balok dari sebuah lagu. tapi cewek itu? kok bisa?

"Rif,udah kelar bikin Not Baloknya?"

"Gue lama lamain biar nikmatt haha"

"aneh lo,disaat semua orang menghindar buat bikin not balok tapi disini lo malah semangat semangat aja. Heran"

"lo gabakalan paham gimana serunya bikin not balok"

Cewek gila itu? Doyan buat not balok? Setau gue,bikin not balok itu emang susah sih,ya lumayan. Tapi? Kok bisa ya? Setau gue Nina adalah cewek paling pinter di kelas IPA. Dia aja ngeluh bikin not balok, gue bisa liat dari mukanya yg lagi uring uringan itu. Tapi cewek itu kok malah seneng sih?  Jangan jangan dia punya bakat di musik? Terus ntar satu eskul sama gue? Gapapa sih sebenernya,tapi udahlah jangan dipikirin. Ngapain juga mikirin cewek kaya dia?



Mp3 butut,dia suka. Bahkan jadi benda favoritnya,padahal udah ketinggalan jaman banget.

Skrg? Dia suka bikin not balok? Disaat cewek lain ngeluh buat bikin not balok,dia malah semanget gitu?

Kok bisa ya?

Kok jd mikirin sih? Ih!


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

FarWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu