Chapter 03 : Tak terduga.

2.5K 187 8
                                    

Pic di atas itu si ganteng Zeref. Moga kalian suka ya sama cast yg udh aku pilih. Kalian boleh pilih cast siapa yg kalian sukai.

●●●●🌷●●●●

"Zeref huh?!"

Vincent mendongak, menatap Ihtheis yang tiba-tiba muncul di tangga atas. Ihtheis terlihat keren dan sangat tampan. Dua kancing kemeja hitamnya terbuka. Ihtheis memang sengaja membiarkannya terbuka, memperlihatkan begitu saja dada bidangnya yg mengoda.

"Kau sudah tahu, kenapa masih bertanya?!" seru Vincent jengah.

Vincent sendiri juga tidak kalah kerennya. Ia mengenakan kemeja putih di balut jacket hitam yang ia biarkan terbuka.

"Cih, hanya ingin memastikan!" Setelah mengatakan itu Ihtheis menghilang. Vincent menggeram dan segera mengikutinya berlalu.

Mereka muncul bersamaan dengan Alexius yg baru saja tiba. Dellons yg sedari tadi mengawasi Xilena sama sekali tak terganggu akan kedatangan mereka bertiga.

Dahi Vincent berkerut. "Apa yg di lakukan gadis itu, Chaz?" Vincent menatap Xilena heran.

Dellons mengacuhkannya. Mata pria itu fokus ke arah Xilena yg menjadi daya tariknya. Kegiatan yg di lakukan gadis itu membuat Dellons tersenyum tipis. Berbeda lagi dengan ketiga saudaranya yg justru menatapnya aneh. Memang baru pertama kali mereka bertiga melihat Dellons tersenyum seperti sekarang, senyum tulus yg pernah pudar.

"Gadis bodoh!"

Dellons melesat ke arah Xilena. Senyum tipisnya yg nyaris tak terlihat masih saja tersungging di bibirnya. Dellons berpikir usaha gadis itu akan terbuang sia-sia. Ia tak akan mungkin bisa mengeser meja besar yg terlihat sangatlah berat untuk ukuran seorang gadis sepertinya dan seharusnya gadis itu menyerah saja. Tapi gadis itu justru melakukan hal sebaliknya.

Ihtheis menatap pungung Dellons yg menjauhinya. "Sepucuk bunga tumbuh di ranting pohon yg telah lama mati. Bisakah ia bertahan di pohon tanpa kehidupan?" gumam Ihtheis penuh dengan teka-teki yg masih di dengar oleh Vincent juga Alexius.

Vincent menyugar rambutnya ke belakang. "Terkadang bunga liar yg tumbuh langka sangat sulit di dapatkan. Sekali kau dapat akan sulit kau lepas. Kau tahu bukan? Ada beberapa bunga yg mampu bertahan di tempat gersang atau bahkan di tempat yg nyaris tidak ada kehidupan." sahutnya enteng penuh teka-teki. Berbeda dengan Alexius yg tak mau ambil pusing.

Sedangkan Dellons yg telah berdiri di belakang Xilena justru diam tanpa kata. Tatapan mata penuh intimidasi itu menyorot tajam. Xilena yg merasakan ada seseorang berdiri di belakangnya segera memutar tubuhnya dan ia langsung bertubrukkan dengan dada bidang Dellons. Xilena yg tak siap akan keterkejutannya justru nyaris terjengkang ke belakang.

Dengan sigap Dellons menarik bergelangan tangan Xilena hingga tubuhnya tertarik ke depan dada bidang Dellons. Tubuh mereka menempel satu sama lain. Dellons bahkan menggantungkan tangan Xilena di depan dada bidangnya. Sedangkan tangannya yg satunya menahan pingang gadis itu agar tak terjengkang lagi ke belakang.

Jarak mereka terlalu dekat, nyaris tidak ada jarak sedikitpun. Xilena bahkan bisa merasakan hebusan nafas Dellons menerpa wajahnya, membuat nafas Xilena tercekat. Ia memejamkan matanya, berusaha menjauhkan dirinya dari Dellons. Hanya saja lengan berotot Dellons justru semakin merapatkan tubuh mereka. Xilena bahkan mencium bau khas minz dari mulut Dellons.

Falling In Love With Demons [Ongoing]Where stories live. Discover now