"jadi... Apa yang akan kita lakukan kedepannya?"(Zakki)
Perhatian semua orang sekarang tertuju pada Zakki yang menatap Fuu. Karna sekarang Ravi tidak bersama mereka lagi,maka Fuu lah yang memimpin mereka sekarang.
"Kalau itu kupikir aku tahu apa yang harus kita lakukan... Bisa di bilang aku "di beri tahu" apa yang harus kita lakukan"(Fuu)
Semua yang ada di ruangan (kecuali Nina-sensei dan Rinko) bingung dengan pernyataan Fuu. Fuu pun menunjukkan sekumpulan Kertas kepada mereka semua.
"Ini berada di kamar Ravi... Menurutku, dari pada di sebut "prediksi" ini lebih bisa di sebut dengan "ramalan". Ravi sepertinya sudah tahu bahwa dia akan mati di dungeon dan meninggalkan ini di kamarnya. Kertas-kertas ini berisi semua rencana Ravi yang dia tujukan untuk kita agar kita bisa membuat jalan pulang bahkan tanpa bantuannya"(Fuu)
"Jadi..."(Zakki)
"Masih ada harapan untuk kita semua bisa pulang... Dan masih ada harapan kalau Ravi memanglah masih hidup"(Fuu)
"!!!!"(All)
"Karna itulah kita akan menggunakan "wasiat"-nya ini untuk membuka gerbang menuju jalan pulang"(Fuu)
"Menurut perhitungan ku, agar rencana ini bisa sukses dilakukan,kita harus membagi diri kita menjadi beberapa kelompok. Namun tentu kita butuh persiapan dan paling lama akan selesai dalam seminggu"(Rinko)
"Jadi Minggu depan kita akan membagi kelompok dan berpencar. Kita harus membuat apa yang dilakukan Ravi untuk kita tak menjadi sia-sia!"(Fuu)
"Uhm!"(All)
Dan mereka pun mulai bersiap-siap...
Sementara itu... Incho mereka yaitu Ravi...
Dilantai 25 Dungeon Vidia...
Sebuah siluet dengan cepat menghabisi sekumpulan Monster.
Para monster itu disebut Troll, dan sepertinya mereka membuat desa Troll didalam dungeon ini. Namun sepertinya itu akan berakhir.
"Gwarghhh!!!"
"Gwerghhhh!!! Argghhh!!"
Siluet hitam itu membunuh semua Troll dan yang lebih badass nya lagi dia membunuh mereka dengan tangan kosong.
"Bunuh makhluk itu cepat!!"
"Kepung dia dari segala arah!!"
"Ayooo!!!"
Para Troll pun mengelilingi siluet itu dan menyerangnya secara bersamaan namun...
"HoHoHo tidak semudah itu Tortoso!"
Siluet itu memasang kuda kuda bertarung lalu langsung memukul tanah dengan tapak tangan.
"<Ryusei Flow, Martial Art: Kibaku Kusho>!!!"
Siluet itu memukul tanah dan membuat tanah disekelilingnya hancur dan terjungkit keatas membuat para Troll itu terlempar.
*Baammm Baaamm (suara langkah kaki)
Siluet itu memandang kearah suara berisik itu dan melihat seekor Troll raksasa dengan memakai pedang 2 tangan di punggungnya.
"Aku adalah pemimpin para Troll disini! Namaku Guk! Akulah yang akan membunuhmu untuk dendam para pengikut ku!!!"(Guk)
"Eeeee... Guk?"
"Yah! Itu namaku!"(Guk)
"Emmmm anjing 🐕?"
"AKU INI TROLL! BUKAN ANJING!!! RASAKAN INIII!!!!"(Guk)
Guk kemudian menghantamkan pedangnya kearah siluet itu dan bahkan sampai menghancurkan tanah disekitar.
YOU ARE READING
Portalist: JOKERS ARC
FantasyKazuhiko Ravi, seorang murid SMA kelas 2 BIASA(apakah itu bisa disebut biasa?😑) yang mendapat beasiswa di sekolah bergengsi. Dia bisa dikatakan seorang yang sempurna karna selalu mendapat rangking teratas disetiap mata pelajaran. Namun dia tak ses...
