[tuan desember, mari akhiri]

1.3K 99 1
                                    

[tuan desember, mari akhiri]

desember.
ujar mereka ialah akhir,
akhir dimana lara bermuara,
akhir yang putih,
dimana duka telah tiada,
ujar mereka,
desember ialah bulan keajaiban,
dimana segala sesak tak berkesudahan,
raib, tak tersisa. sedikitpun.
bulan penutup dari hari-hari,
yang melelahkan,
dimana segala harapan lahir,
dari sukma-sukma yang letih,

tetapi,
desember tak seindah itu,
karena putih adalah sebuah ketiadaan,
hitam akan selalu ada, sampaikapanpun.
karena kujumpai banyak jiwa yang tersesat,
ketakutan, keresahan, itu masih tersimpan,
lara-lara gagal mencapai muara,
sedang hari-hari penuh duka kian menyapa.
sesak? Jelas ia masih ada.
sebab luka yang menggerogoti sejak januari
masih ada, tersimpan apik dalam hati maupun akal,

karena sesungguhnya,
d e s e m b e r,
hanyalah sebuah kefanaan,
ia tak menyembuhkan,
tetapi
mengundang ragam lara,
yang datang berbondong-bondong.

baik desember maupun bulan-bulan lainnya,
sejatinya mereka sama,
gagal tuk menyembuhkan
hati yang patah tiap harinya.


[]

terasing Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang