chap 30

483 42 3
                                    

Subin bi laik =
" gua jadi obat nyamuk hmmzzz "

Happy reading~
.
.
.
.
.
.

Sejun POV

ha.. aku memijit pelipisku pelan. Mencoba menenangkan pikiran sebentar, pertemuan tadi benar benar memusingkan, aku sama sekali tidak paham dengan apa itu saham dan lainnya.

Dan sekarang.. kepalaku malah tambah pusing karena eomma terus saja tanpa henti berbicara di depanku. Tapi.. dia sekarang bukan bicara padaku.. melainkan pada Byungchan yang ada di sampingnya.

"Jadi benar bukan? Sudah eomma bilang, kamu itu kaya es tau dingin banget" ucap eomma kepadaku sambil tertawa kecil.

"Iya kan nak Byungchan?" Tanya eomma pada Byungchan di sampingnya.

Dapat aku lihat Byungchan tampak ragu untuk menganggukan kepalanya, tapi ia tetap mengangguk juga.

"Ta.. tapi Sejun hyung tetap kelihatan keren kok!" Ucap Byungchan.

Sebenarnya aku tidak ingin menyombongkan diri, aku ingin sekali tersenyum untuk membalas pujian Byungchan, tapi aku tahan. Karena sekarang aku sangat gemas terhadapnya.. bukan karena dia memujiku.. tapi karena cara dia memujiku.

Byungchan sedikit menundukan kepalanya, tangannya yang mengepal, senyuman yang tipis dan bisa aku lihat pipinya sedikit bersemu.

Entah kenapa itu membuatku gemas.

"Tapi nak Byungchan.. apa kamu tau? Kalau.." eomma sedikit mendekatkan kepalanya kepada Byungchan. Eomma berbisik.

"Kalau Sejun menyukai Subin?" Bisik eomma.

Aku sedikit kaget, karena bisikan eomma. Jelas saja itu masih terdengar olehku.

Tapi yang membuatku lebih terkejut lagi.. perubahan ekspresi Byungchan, yang semula tersenyum kecil.. kini menjadi tegang dan kaku.

"Anak tante satu ini, sudah menyukai Subin dari semasa kecil tau, bahkan dia sendiri yang bilang ke tante dulu waktu kecil" ucap eomma sambil menutupi bibirnya yang tertawa gemas.

"Ahh.. itu.. aku tidak tau" ucap Byungchan menundukkan kepalanya sambil tersenyum kaku.

"Dan katanya.. kalau dia sudah besar dia akan menjadikan Subin sebagai pasangan hidupnya lhoo"

Tangan Byungchan yang semula ada di atas meja sekarang meringsut ke bawah, dan ekspresinya.. entahlah aku bingung mengartikannya.. dia seperti.. kebingungan.

"Bayangin, anak tante yang masih sekolah dasar ngomong kaya gitu ke tante lucu dehh" lanjut eomma.

"Ehehe.. iya" balas Byungchan seadanya.

Cukup. Aku tidak bisa lagi.

*kriittt*

Aku berdiri dari kursi.

"Cukup"

"Hentikan eomma" lanjutku.

"Tidak bisakah eomma diam sebentar? Lagi pula kenapa juga eomma membicarakan orang yang jelas jelas orang itu ada di depan eomma? Dan juga.. itu kan dulu? Bisa saja sekarang berubah.. jadi jangan anggap semuanya masih sama" ucapku lalu beranjak pergi dari sana. Aku tidak peduli lagi..

Bilang saja aku durhaka karena berbicara seperti itu kepada ibuku sendiri. Tapi aku tidak bisa lebih dari ini.. Byungchan sungguh terlihat tidak nyaman dengan pembicaraan tadi.

Aku tidak ingin membuatnya merasa tidak nyaman saat bersamaku. Cukup dulu saja aku mengacuhkannya, sekarang aku ingin membalas budinya saat di uks dulu dengan cara membuatnya nyaman saat bersamaku.

It's Unbelievable ✔- ChanBin Victon -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang