chap 20

571 56 5
                                    

ANYYEONGAN! NYEONGAN! ANYYEONG! ciaaa ketemu lagi~ ehehe kangen nda ketemu author di awal chap? Gak ya? :( yaudah kalo gitu

HAPPY READING!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Terimakasih Rowoon-ssi karena telah melaporkan kejadian ini pada kami" ucap seorang polisi kepada Rowoon.

"Ah, tidak apa" jawab Rowoon kikuk. Sejenak atensinya berpindah pada Byungchan yang masih berada di belakang punggung si penolong -Sejun-

'Andai saja aku lebih cepat...' batin Rowoon.

"Hei adik kecil kau sangat hebat!!" Puji seorang polisi wanita pada Jiheon.

Jiheon hanya tersenyum saja menerima berbagai pujian berkat aksinya yang cerdas juga cepat karena telah menelfon polisi.

"Aniyo eonni.. ini semua karena rencana oppaku.." Jiheon lalu melirik ke arah kakaknya yang sedang di mintai kesaksian oleh beberapa polisi dan di jaga oleh seseorang yang Jiheon yakini adalah pacar kakaknya.

Sekarang tempat itu sedang di penuhi oleh beberapa mobil polisi, bahkan tempat itu sudah di amankan dan di beri police cross line dimana mana.

Hari sudah makin sore, bahkan matahari akan kembali bersembunyi di ufuk barat.

"Apa kau bersedia Byungchan-ssi?" Tanya seorang polisi wanita pada Byungchan.

Byungchan seketika mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Sejun.

Sejun yang tau Byungchan masih ketakutan pun mengelus tangan Byungchan dengan tangannya.

"Gwaencanha" gumam Sejun pada Byungchan dan memberikan senyuman kecil padanya.

Byungchan menghela nafasnya. Ia tidak tau.. apakah ia harus memberikan kesaksiannya pada hakim nanti di pengadilan atau tidak.

"Byungchan-ssi!" Sekarang polisi wanita tersebut menepuk kedua bahu Byungchan.

"Jika kau mau memberikan kesaksianmu tadi pada sang hakim di pengadilan.. maka si brengsek yang biadap itu akan mendapatkan hukuman yang sangat sangatttttt saaaanggggaattttt setimpal!" Lanjut sang polisi wanita itu dengan hebohnya.

Itu membuat Byungchan sedikit tersenyum. Ia melirik name tag yang ada di dada polisi wanita itu terdapat nama Tifanny di sana.

Kemudian ia melirik pada Sejun yang sedari tadi hanya menyimak saja.

Sejun menganggukan kepalanya, tanda ia setuju.

"Tapi.. apa bisa aku tidak memberikan kesaksianku di depan hakim? Kan aku sudah menceritakan semuanya pada kalian.." ucap Byungchan pada sang polisi wanita tadi.

"Eonni.." sahut Jiheon yang sudah ada di samping Byungchan.

"Aku tidak ingin oppa bertemu dengan orang itu lagi" lanjut Jiheon lalu memeluk Byungchan dari samping.

Byungchan yang mendengar itu dari adiknya hanya tersenyum dan balik memeluk adiknya.

"Ya itu benar" ucap Rowoon yang entah datang darimana.

"Aku juga tidak setuju jika nanti di pengadilan Byungchan akan bertemu orang bang*sat itu, bahkan aku tidak sudi jika orang itu masih satu langit dengan Byungchan" lanjut Rowoon.

Byungchan mengulas senyum kepada Rowoon. Ia juga menggumamkan 'makasi' pada Rowoon. Dan Rowoon hanya tersenyum sebagai balasannya.

"Hmmm kalau begitu juga tak apa, aku juga mengerti.. karena aku juga pernah berada di pihak korban" ucap sang polisi wanita tersebut.

It's Unbelievable ✔- ChanBin Victon -Där berättelser lever. Upptäck nu