XVIII. This Will Be a Long Story

Start from the beginning
                                    

"Aku pernah kesini sekali sebelumnya," wanita berambut coklat berkata.

"Tempat apa ini Demeter?" Tanya Luna menatap wanita berambut coklat. Wanita itu menatap Luna dengan mata hijaunya, hendak mengatakan sesuatu ketika pria berambut hitam itu berkata.

"Hypnos." Ucap laki-laki itu.

Allard mengerutkan kening, Jika wanita berambut coklat itu Demeter, dan ada Artemis Disni, maka laki-laki berkulit pucat itu adalah ...

"Senang kau masih mengenaliku Hades teman lama," Suara Kakek terdengar dan Allrad menoleh. Mendapati Kakek berjalan menuju kearah laki-laki berambut hitam yang ternyata adalah Hades itu. Entah bagaimana Kakek tampak berbeda, dia terlihat lebih muda dan berenergi.

"Hypnos? Bagaimana bisa?" Hades berkata tidak percaya ketika Alain memeluknya, mereka berpelukan sebentar seolah mereka adalah teman lama yang baru berjumpa dan sedang melepas rindu. Atau memang mereka?

"Aku dipanggil dengan nama Alain Calester sekarang, tapi kurasa kau bisa memanggilku dengan nama lamaku untuk mengenang masa lalu," Ucap Alain sambil terkekeh kecil melihat wajah terkejut Hades. Kepala keluarga Calester itu berbalik dan menatap Artemis dan Demeter. "Artemis dan Demeter, senang akhirnya bertemu dengan kalian lagi? Apa kabar?"

"Hypnos? Ini benar-benar kau? Tapi bagaimana? Kau mati." Demeter berkata tidak percaya.

"Dan Kami melihatmu dibunuh oleh Alaz sendiri." Artemis menambahkan, masih menatap Alain dengan tidak percaya.

"Aku memang dibunuh dan mati." Ucap Alain jujur.

"Lalu bagaimana?" Tanya Hades.

Alain mendesah, dia melambaikan tangannya dan sebuah meja dan tujuh buah kursi terbentuk dari awan. Alain duduk disalah satu kursi dan berkata, "Seperti yang tadi kukatakan, ini akan menjadi cerita yang panjang. Jadi silahkan duduk."

Keenam orang itu, atau lebih tepatnya tiga orang remaja dan tiga orang dewa itu saling bertatapan, sebelum akhirnya duduk dikursi lembut nan nyaman itu.

"Silahkan mulai ceritamu kalau begitu." Ucap Hades.

Alain mengangguk, lalu memulai ceritanya, "Kalian empat belas dewa melakukan ritual dan mengorbankan wujud fisik kalian agar bisa selamat bukan?" Tanya Alain dan Ketiga dewa mengangguk, sementara ketiga remaja mendengarkan dalam diam.

"Sementara kalian bisa melakukan itu, kami para dewa ataupun Dewi kecil tidak bisa melakukannya. Jadi untuk berjaga-jaga jika terbunuh, Aku, Morpheus, Thanatos dan Hecate melakukan ritual gennitheí kai páli."

"Kau melakukan apa!" Hades berteriak tak percaya, memandang Alain dengan wajah terkejut. Sementara yang lain kecuali Hades dan Alain hanya bisa menatap penuh tanya.

"Apa itu ritual gen, geno, genit ...."

"gennitheí kai páli." Alain membantu Orion yang kesulitan menyebut nama ritual itu.

"Ya itu," Ucap Orion, "apa fungsinya?"

"Ritual gennitheí kai páli, diambil dalam bahasa Yunani, yang artinya Dilahirkan kembali. Dan sesuai namanya, ritual ini dapat membuat seorang dewa ataupun dewi dilahirkan kembali setelah dia terbunuh. Hanya saja ritual ini memiliki banyak kekurangan, aku bahkan masih tidak percaya kau berani melakukan ritual itu!" Hades menatap Alain tidak percaya.

"Jika kalian lebih memilih mengorbankan wujud fisik kalian dari pada terlahir kembali, pasti kekurangannya banyak sekali, apa saja itu?" Tanya Allard.

"Ritual ini membutuhkan banyak pengorbanan, yaitu tujuh puluh tujuh jiwa harus dikorbankan sebagai bahan bakar ritual ini. Dan jika seperti yang dikatakan Hypnos, dia melakukan ritual ini bersama Morpheus, Thanatos dan Hecate. Maka jumlah jiwa yang dibutuhkan adalah 308 jiwa." Ucap Hades.

"Kau membunuh tiga ratus delapan jiwa untuk melakukan ritual itu?" Tanya Anna tidak percaya.

"Kami tidak membunuh, Thanatos yang mengumpulkan jiwa dari dunia bawah milikmu Hades. Saat itu sedang kacau sehingga Hades tidak menyadari tiga ratus delapan jiwa miliknya hilang." Alain menjawab pertanyaan Luna.

"Tapi tetap saja! Kau mengorbakan tiga ratus delapan jiwa itu!" Luna menghilangkan lengannya didada.

"Jika itu adalah ritual normal, maka kami memang membunuh jiwa-jiwa itu, tapi Hacate sedikit memodifikasi ritual ini sehingga jiwa yang dikorbankan itu nantinya akan terlahir kembali juga." Ucap Alain tenang.

"Jika hanya itu? Lalu dimana titik kekurangannya?" Orion menggaruk tengkuknya bingung.

"Itu hanya alasan kenapa ritual itu dilarang nak- um maksudku Orion, kekurangannya lebih banyak lagi. Salah satunya adalah kekuatan yang kau miliki akan jauh berkurang saat kau dilahirkan kembali, bahkan kau bisa tidak memiliki kekuatan apapun dan lagi kau tidak tahu kapan kau akan dilahirkan kembali." Jelas Hades. Lalu matanya menyipit menatap Alain, "dan kau dengan bodohnya menggunakan ritual itu!"

"Aku dan yang lainnya terpaksa! Kami tidak ingin mati, apalagi dengan musuh-musuh kami yang begitu kuat dan membunuh dewa dan Dewi kecil setiap harinya." Alain membela dirinya sendiri.

"Kalian terus mengatakan musuh-musuh ini, sebenarnya siapa sih musuh kalian yang menyebabkan kalian sampai kehilangan wujud atau melakukan ritual terlarang seperti ini?" Tanya Allard, Luna dan Orion mengangguk setuju mendukungnya.

Para dewa dan Dewi saling bertatapan, sebelum akhirnya mengangguk. "Kami akan memberitahu kalian." Ucap Hades.

"Musuh kami ini sangat kuat." Demeter berkata.

"Jauh lebih kuat dari pada kami." Artemis menambahkan.

"Dan mereka adalah ..."

Tbc

Kyaa, enggak kerasa udah part delapan belas aja:v tetap baca cerita ini oke!

Dan jangan lupa klik ⭐ tinggalkan 💬
Dont Be silent readers!

And For Your information:v

Hypnos itu Dewa tidur
Morpheus itu dewa mimpi
Thanatos itu dewa kematian
Dan Hecate Dewi sihir.

Kali aja ada yg belum tahu:v
Terimakasih!

Perfect PrinceWhere stories live. Discover now