V. Strengthen Control

579 104 9
                                    

Tiga hari kemudian, Allard yang bersemangat sudah berada didalam mobil bersama kakeknya. Tapi pagi dia sudah diizinkan pulang oleh dokter dan sekarang sedang dalam perjalanan kerumah. Bocah dua belas tahun itu begitu senang bisa pulang kerumah hingga sejak tadi senyuman lebar terus terukir di wajah tampannya.

Selama delapan hari keberadaannya dirumah sakit, kakeknya tidak pernah meninggalkannya. Kecuali sekali dihari ketiga dia tidak sadarkan diri. Kakeknya mengatakan saat itu adalah sidang penceraian nya dengan Rosella Red. Dan sekarang wanita itu sudah resmi bukan lagi anggota keluarga Calester. Allard terbebas dari wanita itu!

Hal ini tentu saja masuk dalam surat kabar dan acara televisi lokal. Semua sibuk menciptakan spekulasi tentang alasan Kakek yang menceraikan nenek. Karena sampai sekarang Kakek belum memberikan keterangan yang jelas. Dan yang paling membuat Allard geli adalah ketika penceraian ini dihubungkan dengan Allard yang memasuki Rumah sakit.

Surat-surat kabar dan acara televisi itu mengatakan bahwa Rosella Red adalah alasan dari masuknya Allard kerumah sakit. Ya walaupun itu kebenaran, karena tanpa pertengkaran hari itu Allard tidak akan bisa memasuki ruangan kakeknya dan akhirnya menemukan buku bersinar itu.

Lagipula Allard tidak suka neneknya. Jujur, wanita itu selalu mengatakan hal buruk tentang ibunya ketika Kakek tidak ada dirumah. Dan itu selalu membuat Allard kesal. Walau dia tidak mengenal sosok ibunya karena kedua orangtuanya meninggal akibat kecelakaan mobil. Allard yakin ibunya adalah sosok wanita sempurna, terlepas dari semua kebohongan yang diucapkan nenek.

Karena Allard yakin ayahnya tidak akan menikahi ibunya jika ibunya bukanlah wanita baik-baik. Ayahnya bisa saja menikahi wanita pilihan neneknya yang katanya 'terlahir dari keluarga terhirmat'. Tapi ayahnya tidak, ayahnya memilih ibunya, dan itu berarti sesuatu bagi Allard. Itu berarti ibunya memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh wanita dari keluarga terhormat.

Yang aneh itu Kakek, kenapa mau menikahi wanita seperti nenek. Yang sangat menjengkelkan itu. Ah, Allard ingat. Kakek kan dijodohkan, dan Kakek pernah mengatakan bahwa wanita itu menjadi menyebalkan sejak ayahnya menikahi ibunya.

Sambil tertawa kecil dalam hati, Allard menatap jendela. Menatap jalan dimana mobil-mobil lain melaju, dan orang-orang yang tampak sibuk berjalan di trotoar jalan. Rasanya sangat menyenangkan bisa melihat sesuatu yang lain selain dinding putih ruang sakit, dan perawat-perawat yang menyebalkan.

Dan mungkin, Allard begitu senang hingga tidak ingat perkataan Artemis tiga hari lalu.

'aku harus cepat-cepat.'

'hm, nanti siang aku makan apa ya?'

'sial! Aku lupa membawa dompet.'

'taksinya kemana sih? Lama sekali.'

'uh, udaranya mulai dingin. Seharusnya aku membawa mantel musim dingin ku.'

'Wah gadis itu cantik.'

Allard memejamkan matanya, tangannya refleks memijat pelipis ketika suara-suara orang asing mulai terdengar di kepalanya. Rasanya seperti waktu itu, sangat menyakitkan.

"Allard? Kamu tidak apa-apa nak?" Tanya Alain, pria itu menatap cucunya dengan khawatir. Tapi Allard tidak mendengarnya, karena suara-suara di kepalanya semakin banyak.

'aku lapar.'

'sial! Harusnya aku membawa uang lebih untuk membeli dress tadi! Itu sangat imut.'

'Allard baik-baik saja kan?'

'aku ingin ice cream.'

'uh, dimana dia? Aku sudah menunggu lebih dari satu jam!'

Perfect PrinceWhere stories live. Discover now