7th - New Comer

Depuis le début
                                    

Taehyung menggeleng pelan. "Kau bilang dia pembunuh. Kenapa? Dia membunuh siapa?"

"Tidak. Kau tidak akan percaya karena ini tidak masuk akal."

"Kenapa aku bisa tidak percaya? Aku percaya saat kau bilang pembunuh dilorong itu bukan manusia biasa. Aku percaya kalau pembunuh yang ditangkap saat itu bukan pembunuh aslinya." tangan Jimin menangkup kedua tangan kurus Taehyung, beda dengan miliknya yang sedikit gemuk. "Aku percaya pada—"

Taehyung menarik kembali tangannya, "M-maaf. Aku belum bisa menceritakannya. Terlalu berat."

Mereka akhirnya kembali turun, menemui juniornya yang sebenarnya lebih tua dari mereka, dan lebih lama bergelut didunia kriminal dibanding keduanya, hanya karena dia baru pindah kekepolisian tempat mereka sekarang, ia harus jadi junior mereka.

Tidak perlu masuk kedalam ruangan mereka, Jimin dan Taehyung sudah berpapasan dengannya. "Halo~"

Suara menyebalkan, itu yang Taehyung dengar. Karena sebelumnya, ia dapat mendengar suara seriusnya yang mengerikan.

Taehyung kira orang ini tidak akan mengaku langsung padanya bahwa dia orang yang telah membunuh Jungkook. Tapi ternyata pria ini lebih cepat mengungkapkan dirinya sendiri. Entah, Taehyung rasanya lebih suka dia diam dan berpura-pura sebagai orang lain, karena dengan begitu dia bisa menyelidiki dan membuatnya merasa terancam bahwa identitasnya terungkap. Tapi nyatanya dia tidak terlihat takut akan terungkap, karena dia bisa membungkam Taehyung kapan saja.

°°°

Dia bersikap biasa. Sama sekali tidak mencurigakan. Bekerja sangat mulus seperti seorang detektif sungguhan, mencari pembunuh padahal dirinya juga seorang pembunuh yang lebih keji dari pembunuh manapun.

Setelah semua kejadian, Taehyung jadi ragu dengan semua pelaku yang selama ini ditangkap oleh kepolisian. Apa semua pelaku ini hanya boneka yang dijadikan kambing hitam oleh makhluk semacam Bogum, Jungkook dan satu orang lainnya agar semua pembunuhan yang dilakukan terlihat natural dan tidak menyusahkan.

Satu hal yang Taehyung simpulkan, makhluk sejenis mereka ini bisa menghipnotis manusia agar bersikap dan berlaku seperti seorang penjahat. Bahkan jika kejiwaannya sedang di tes pun, bisa diatur agar diam saja, mengingat kejadian lima bulan lalu dengan pelaku palsu yang ditemui Jungkook.

Namun sekarang sudah lima bulan setelah datangnya Bogum. Sepuluh bulan dari menghilangnya dua jasad makhluk aneh—terhitung Jungkook.

Berkali-kali Taehyung ingin bertanya pada pria itu, tapi niatnya selalu ciut jika mereka sedang berdua menjalankan misi. Tatapan rekan baru nya itu selalu mengintimidasi.

Memang benar, segala pekerjaan jadi mudah setelah kedatangan pria itu. Tapi tetap saja, asumsi Taehyung tak pernah lepas dari prasangka bahwa semua kejahatan yang diselesaikan oleh Bogum selama ini hanyalah rekayasa darinya.

Lima bulan juga Taehyung sudah berkali-kali ingin memohon pada Seokjin untuk memindahkan Bogum ke tim lain. Tapi orang itu selalu menghilang dan menghindar saat Taehyung ingin bicara.

Pernah sekali, namun jawabannya sangat menyebalkan. Katanya, "Dia sengaja kutempatkan denganmu, agar kau belajar dengannya."

Bukan Bogum yang harus belajar dengannya, malah Taehyung yang disuruh untuk belajar dari orang itu.

Belajar apanya? Orang itu pembunuh!

"Kau tidak akan bisa mengatakan pada orang-orang bahwa aku bukan manusia biasa." Bogum duduk disebelah Taehyung, berjarak sekitar setengah meter.

Dan diwaktu seperti ini, disaat terintimidasi dengan keberadaan Bogum lah Taehyung merasa air matanya mulai terkumpul dipelupuk matanya. Jika saja Jimin juga ada disini, sudah pasti ia akan memepetkan dirinya pada pria pendek itu.

Taehyung ingin menangis bukan hanya karena takut padanya, tapi juga mengingat bahwa opininya tentang jasad Jungkook yang hilang disembunyikan oleh orang ini.

"Ahh! Kenapa kau selalu seperti ini, hah? Seperti terancam bersamaku! Ayolah semangat!"

Taehyung bahkan berani untuk melotot padanya. Tak percaya orang yang membuatnya terancam itu tidak merasa dirinya berbahaya. "Kau—"

"Sudah ku bilang, anggap seperti tidak pernah terjadi apa-apa." Pupil mata lawan bicara Taehyung kini berubah menjadi merah, bagian putihnya berubah penuh menjadi hitam.

Tubuh Taehyung beringsut menjauh. Baru kali ini ia melihat dengan sangat-sangat jelas mata menyeramkan makhluk seperti dia. "T-tapi, kumohon..." Lima bulan Taehyung tak pernah tenang jika bersama orang ini, dan baru kali ini Taehyung menangis dihadapan Bogum.

"Kumohon beritahu dimana jasad Jungkook..." suaranya sangat pelan, hanya terdengar seperti suara nafas.

Tapi Bogum memiliki 5 indra yang kuat karena dasarnya dia bukan manusia biasa—entahlah, masih bisa disebut sebagai manusia atau bukan. "Aku sudah menduga kau akan berpikiran seperti itu."

Taehyung yang semula menunduk kini mengangkat kepalanya menatap pria yang sekarang sudah bangkit siap meninggalkan Taehyung. "Benar Jungkook bersamamu?" Matanya berkilat penuh harap. "Jungkook bersamamu? Sungguh? K-kumohon biarkan aku—"

Sosok itu mengilang tepat setelah asap hitam mengelilingi tubuhnya dan mengurai bersamaan dengan menipisnya asap itu.

Tangis Taehyung kembali pecah.

Ia tidak bertemu dengan Jungkook tapi setidaknya ia tahu dimana jasad Jungkook. Walau ia sangat tahu, jasad Jungkook memang bukan milik dunia ini melainkan dunianya. Dan kekasihnya itu bukan manusia biasa melainkan makhluk berbahaya. Seharusnya Taehyung takut atau bahkan membencinya, tapi ia tidak.

Dan yang lebih parah, seharusnya Taehyung takut, karena sekarang tubuh Jungkook berada ditangan Bogum.

Entah apa yang akan dilakukan pria it—

"A-apa? J-jimin? Pak Han? Bogum? S-siapapun, tolong jawab aku!"


[tbc]

Karena ini pendek, sekalian aja deh 😅

Another [KookV] (On Hold Dulu Yaaa 😭😭😭)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant