Change^^ (part 1 )

Start from the beginning
                                        

Karena larinya cukup kencang dan kurang kewaspadaan hingga dengan tak sengaja ia menabrak seseorang sampai tubuhnya sendiri terjungkal kebelakang dengan sangat keras.

Jisoo meringis kesakitan saat merasakan kepalanya menyentuh aspal,masih posisi terlentang dijalan ia melihat pada seseorang yang ia tabrak sebelumnya...orang itu berdiri tepat diujung kakinya. Ia heran karena tampilan orang tersebut tidak seperti habis jatuh atau apapun.

Saat mata jisoo bisa menyesuaikan penglihatannya,kini ia bisa tahu jika yang ia tabrak adalah Irene.

"Bangun Jisoo!!" Perintahnya dengan tegas. Namun jisoo masih merasakan pusing dan cukup sakit dibagian punggung kepalanya. Sehingga ia kesulitan untuk bangkit.

"Tolong..bantu aku." Ia coba mengulurkan tangannya keatas..berharap bahwa gadis itu berbaik hati menolongnya saat melihat keadaan dirinya seperti itu.

Tapi gadis itu tak bergeming, gadis sombong tersebut malah terus memintanya bangkit bahkan sekarang dengan nada tinggi.

"Bangun Jisoo!!"

Entah kenapa tenaga jisoo hampir habis,dan penglihatannya pun mengabur...sepertinya ia akan pingsan? Dan benar saja setelah itu pandangannya gelap. Mungkin benturan dikepalanya sangat keras hingga membuatnya pingsan.

Pov jisoo

Aku merasakan sangat sakit dipunggung kepalaku. Ahh kenapa aku tidak melihat gadis itu berjalan didepanku.. sungguh hariku sial sekali. Tapi tunggu dimana aku??

"Jisoo bangun!!"

Aku mendengar seseorang membangunkanku. Sepertinya itu suara Irene.. Jadi sekarang aku sedang tidur. Tapi kenapa gadis itu yang membangunkaku? Ahh punggungku terasa panas sekali.

Aku mengerjap-ngerjapkan pelan mataku tapi sinar matahari benar2 sakit menembus retinaku sehingga membuatku kesulitan menyesuaikan penglihatanku. Tapi sepertinya aku sedang tidak dikamarku, ataupun rumah sakit? Karena jika aku tidak salah,aku sebelumnya pingsan karena menabrak tetanggaku itu.

Lalu kenapa aku masih berbaring dijalan? Apa tidak ada yang membantuku sebelumnya.

Dimana ayahku? Dan dimana yang lainnya?

"Huh akhirnya kau bangun juga." Gumam seseorang yang membuat aku berpaling padanya.

Gadis itu, yang aku tabrak. Kenapa ia masih bersamaku dan bahkan hanya ada dia denganku saat ini. Aku mencoba bangkit karena punggungku seolah akan terbakar karena sensasi panas aspal menempel dikulitku.

"Kau?" Aku mencoba bertanya heran. Namun Irene hanya memutar matanya malas.

"Ayo cepat kau bangun. Unnie ingin pergi. Kau menghalangi mobilku jadi aku tidak bisa lewat." Katanya jengkel. Tapi kata2nya barusan membuatku terheran-heran.

Unnie? Sejak kapan irene ingin aku sopan padanya dan memanggilnya dengan sebutan seperti itu.

"Heii...kenapa kau diam. Minggir saja!! Ibu sedang mencarimu. Lagipula kenapa juga pakai pingsan segala. Makanya kalau joging jangan berlebihan. Begini kan jadinya." Irene terus mengomel padaku lalu kemudian masuk kedalam mobilnya tanpa menungguku menanggapi mobilnya pergi melewatiku.

"Ya!! Kau mau kemana? Tunggu hei...ada apa ini? Ahh..." aku mengerang frustasi. Melayangkan tinjuku keudara.

Padahal aku masih ingin minta penjelasan padanya. Apa yang terjadi dengannya? Kenapa tiba2 menganggap dia kakakku,lalu menyebut ibunya sebagai orang tuaku juga..

Kepalaku yang terbentur kenapa dia yang amnesia. Heran!!

Daripada memikirkan keanehan tetanggaku itu lebih baik aku pulang saja. Karena saat ini posisiku dijalan depan rumahku dan irene.

 OS/M JENSOO [JJ4Eva]Where stories live. Discover now